Tag: Tiktok

  • Polisi Sebut TikTokers Bima yang Kritik Pembangunan di Lampung Tidak Dilaporkan

    Polisi Sebut TikTokers Bima yang Kritik Pembangunan di Lampung Tidak Dilaporkan

    Bandar Lampung (SL)-Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Arsyad Pandra menyebut Tiktokers Bima Yudho yang mengkritik pembangunan di Lampung tidak dilaporkan, melainkan hanya aduan masyarakat.

    “Tidak ada laporan polisi terhadap Bima, melainkan aduan masyarakat. Sebagai kepolisian kita tidak pernah menolak laporan maupun pengaduan masyarakat ini. Tentu kita akan teliti dan analisis terlebih dahulu,” kata Pandra, dilansir kompas, Kamis 13 April 2023.

    Kemudian menurut Pandra, terhadap surat pengaduan tersebut, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirrkrimsus) Polda Lampung akan melakukan pendalaman dan penyelidikan apakah ada unsur pidana atau tidak.

    Sebelumnya, Tiktokers Bima Yudho Saputro dengan akun @awbimaxreborn dilaporkan advokat Ginda Ansori Wayka ke Mapolda Lampung pasca video bernarasi “Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju” booming.

    “Kami meminta Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika untuk menindak akun TikTok Awbimax Reborn karena dalam videonya yang diunggah dalam akun TikTok telah menyudutkan Provinsi Lampung,” ujarnya, dikutip dari Tribunlampung.

    Advokat cukup ternama di Lampung itu menganggap apa yang disampaikan Bima dapat memperburuk citra dan menyudutkan Provinsi Lampung. Sebagai putra daerah, Ginda merasa keberatan terhadap video yang diunggah Bima. Dia menilai, narasi yang dibangun oleh Bima tidak mendasar dan tanpa riset terlebih dahulu. (Red)

  • Beberapa Negara Ancam Blokir TikTok?

    Beberapa Negara Ancam Blokir TikTok?

    Jakarta (SL)-Media sosial TikTok tengah menghadapi ancaman pemblokiran di beberapa negara. Dipelopori Amerika Serikat (AS), belakangan Inggris, Kanada, dan Selandia Baru juga berencana memblokir media sosial tersebut.

    CEO TikTok, Shou Zi Chew akhirnya dipanggil untuk memberikan testimoni di depan Kongres AS. Ia menegaskan bahwa TikTok bukan antek China. Jika pemblokiran TikTok secara nasional diresmikan di AS, maka Meta, YouTube, dan Snap akan jadi pihak yang paling diuntungkan. Setidaknya begitu menurut firma riset Bernstein.

    “Masyarakat akan beralih ke platform yang biasa mereka gunakan. Apalagi, Instagram dan YouTube memiliki fitur yang sama persis dengan TikTok, yakni Reels dan Shorts. Begitu juga Snap yang memiliki Spotlight,” begitu tertera pada laporan Bernstein, dikutip dari TechCrunch, Jumat 24 Maret 2023.

    Lebih lanjut, firma itu mengatakan ketiadaan TikTok diprediksi menyumbang ke peningkatan pendapatan Meta, Google, dan Snap. Pendapatan TikTok di AS tahun ini diprediksi berkisar US$ 7-8 miliar (Rp106-121 triliun).

    Jika ceruk pendapatan itu didistribusikan ke layanan-layanan Meta (Instagram, Facebook), Alphabet (YouTube), dan Snap (Snapchat), maka para raksasa teknologi tentu bisa ‘berpesta pora’.

    Ini merupakan angin segar di tengah anjloknya bisnis raksasa teknologi tersebut yang berujung PHK massal. “Duit iklan akan jatuh ke tangan raksasa teknologi lain. Dalam hal ini, Meta tampaknya akan menjadi pemenang karena ekosistem iklannya yang sudah lama berkuasa. Sementara itu, YouTube akan kembali menggaet pemasukan dari kampanye brand,” laporan itu menjelaskan.

    “YouTube sebelumnya juga merupakan salah satu pendonor iklan ke TikTok selama ini. Dengan diblokirnya TikTok, pendapatan itu akan kembali ke YouTube,” laporan menambahkan.

    Pekan ini, Chew mengatakan TikTok memiliki lebih dari 150 juta pengguna di AS. Bernstein memprediksi pengguna itu menghabiskan 1,8 triliun menit per tahun secara rata-rata di aplikasi tersebut.

    Ini menjadikan TikTok sebagai juara dua, setelah Netflix, dengan durasi kunjungan pengguna terlama di AS. Perhatian warganet yang besar untuk melihat dan membuat konten di TikTok diramalkan akan berpindah ke tangan Google dan Meta ketika platform itu resmi diblokir. (Red)

  • Tanamkan Nilai Pancasila, BPIP Gunakan Tiktok dan Instagram

    Tanamkan Nilai Pancasila, BPIP Gunakan Tiktok dan Instagram

    Jakarta (SL) – Berbagai cara dilakukan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk mengajarkan tentang nilai-nilai Pancasila kepada kaum milenial. Selain menggunakan buku, BPIP juga menggunakan aplikasi TikTok dan Instagram.

    Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyampaikan pihaknya tengah melibatkan 120 ahli dari lintas disiplin ilmu dan agama untuk membuat 15 buku ajar Pancasila. Buku tersebut dibuat untuk anak-anak yang berada di PAUD hingga perguruan tinggi.

    “Medianya pakai medsos berlapis-lapis. Ada audio animasi untuk anak TK yang belum bisa baca, lebih fun lah. Guru hanya menyampaikan satu dua hal,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/4/2021).

    Hal itu diungkapkannya saat peresmian Jayakarta Benteng Pancasila di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta. Ia melanjutkan soal materi ajar, ada pula yang berbentuk selain buku. Contohnya seperti animasi, film, musik, dongeng, dan olahraga.

    “Jadi kita dekati milenial, sebagaimana yang mereka pahami sebagai dunia, bukan kita orang tua. Pancasila bisa diserap anak-anak dengan mudah. Jadi alamiah. Kira-kira begitu. Itu di sekolah,” kata Yudian.

    Diungkapkannya, BPIP juga mendukung program yang dibuat oleh Kodam Jaya yaitu Jayakarta Benteng Pancasila. Program tersebut baru saja diresmikan hari ini oleh dan launchingnya dihadiri oleh jajaran BPIP, Kodam Jaya, TNI/Polri, tokoh agama, dan pemerintah daerah.

    “Belakangan ini ada pihak yang merongrong Pancasila melalui jalur paling bawah. Mereka membangun basis di kampung-kampung. Kemudian melibatkan perempuan, bahkan anak-anak,” tutur Yudian.

    “Kami berharap program dilanjutkan. Pimpinan-pimpinan lain bisa mengambil best practice dari Pangdam Jaya. Nanti ada Benteng Pancasila lain di seluruh Indonesia,” tambahnya.

    Adapun program Jayakarta Benteng Pancasila merupakan program edukasi khususnya untuk milenial melalui platform media sosial seperti TikTok, Instagram dan YouTube. Adapun untuk konten yang dibuat oleh program ini berupa dongeng, komik, cerita pendek, webseries.

    Selain itu, Jayakarta Benteng Pancasila juga membuat Kampung Pancasila, yaitu sebuah program yang sudah lebih dulu diimplementasikan baik oleh BPIP.

    “Mengajak masyarakat untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila serta memperkuat kembali hubungan sesama masyarakat dengan menggunakan Pancasila sebagai pondasinya,” ujar Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. (Red)