Jakarta (SL) – Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno Sudirman Said menilai 4 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) tidak mampu memperbaiki fundamental ekonomi.
“Saya katakan ini enggak bisa semata-mata diarahkan pada periode sekarang karena ini terus-menerus terjadi. Tapi kalau oleh beri pandangan kritis maka kita ingin mengatakan 4 tahun terakhir, ternyata aspek-aspek fundamental ini enggak cukup bisa diperbaiki,” ujarnya dalam Seminar Nasional dengan tema “Membedah Visi Ekonomi Capres 2019” di Jakarta, Senin (12/11).
Aspek-aspek itu antara lain, pertama kemiskinan. Dimana angka kemiskinan saat ini terendah sepanjang sejarah. Namun jumlah potensi penduduk yang rentan kemiskinan bisa mencapai 100 juta.
” Yang paling mencemaskan sebetulnya adalah kita memang punya angka kemiskinan 25, 9 juta, tapi kalau standar dinaikkan sedikit saja maka jumlah yang rentan miskin itu bisa mencapai 100 juta. Artinya hampir separuh dari penduduk kita. Ini harus kita cermati karena kelompok masyarakat ini bila ada tekanan sedikit saja jatuh kepada kategori miskin,” jelasnya.
Kedua, yakni pekerjaan. Dimana pengangguran terbuka hanya sebanyak 7,5 juta penduduk. Namun, 60 persen tenaga kerja di Indonesia adalah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
” Tetapi kalau yang betul-betul memiliki pekerjaan bermutu baik ada keselamatan, kepastian dan sebagainya, itu sebetulnya enggak sampai 50 persen, karena 60 persen tenaga kerja kita tamatan SMP dari sisi job security sangat rentan terhadap gejolak ekonomi,” paparnya. (akurat)
Tulang Bawang Barat (SL) – Ketua Dewan Pimpinana Wilayah (DPW) Provinsi Lampung Relawan Nasional Prabowo – Sandi (RN-PAS) beserta rombonganya melakukan kunjungan road show ke Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Minggu 21/10/2018.
Adapun tujuan dari kunjungan tersebut ialah guna silaturahmi serta sharing kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) beserta jajaranya di tiap kabupaten yang memang sebelumnya tim DPW berkunjung di 2 kabupaten yaitu Mesuji dan Tulang Bawang.
Paisol, Ketua DPW RN-PAS Provinsi Lampung juga menerima apa aspirasi dari DPC serta anggotanya, karena dirinya mengaku dalam waktu dekat ini akan berkunjung ke pusat.
“Yang jelas kita kemari untuk mengunjung tiap-tiap DPC yang ada di Lampung dan mendengarkan aspirasi dari tiap DPC, karena apa yang menjadi permasalahan dasar kita di bawah akan kita sampaikan di pusat pada tanggal 28 Oktober”, jelasnya.
Terpisah, Adri Saputra, S.E. Ketua DPC Kabupaten Tulang Bawang Barat mengucapkan terima kasih kepada Rombongan DPW RN-PAS Provinsi Lampung yang telah sempat hadir dan berkunjung di kediamannya.
Ia berharap dengan terbentuknya DPC RN-PAS serta struktrur keanggotanya di Tubaba ini dapat menjadi saluran suara masyarakat kita saat ini untuk mengganti kepemimpinan negara kita saat ini, mengingat saat ini memang banyak keluhan, terkhusus masyarakat kecil yang semakin sulit dalan perputaran ekonomi mereka.
“Saya berharap dan tekat yang bulat juga satukan hati serta satu tujuan yaitu tetap optimis harus memenangkan Prabowo dan bersama-sama merangkul masyarakat secara baik-baik demi perubahan Indonesia”, harapnya.
Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi
“Dan yang pasti Prabowo – Sandi tetap harga mati dan akan di tanam di hati. Karena kemengan ini menyangkut tentang suara rakyat Indonesia kedepanya dan masa depan Perekonomian rakyat kecil”, masih kata ketua DPC Tubaba.
Dirinya menilai perekonomian saat ini kurang membaik khususnya di kalangan orang bawah seperti petani dan nelayan yang tidak asing lagi di dengarnya tentang keluhan harga hasil bumi, untuk itu dirinya mewakili relawan Prabowo – Sandi di Tubaba berharap kedepanya Indonesia ini ada perubahan dan mementingkan apa maunya Rakyat jelata.
“Saya pernah dengar bahwa masyarakat banyak yang mengeluh, khususnya petani karet yang harga nya tidak sebanding dengan upah payah yang mereka jalani, tidak hanya itu banyak yang saya dengar lagi kegagalan Pemerintah kita saat ini yang dalam mengelola bangsa, oleh sebab itu mari bersama-sama kita mendukung adanya perubahan,” ucapnya. (angga)