Tag: Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)

  • Kinerja TPID Lamtim Buruk Sekali, Inflasi di Lampung Diprediksi Masih Di Atas 3% sampai Juli 2024

    Kinerja TPID Lamtim Buruk Sekali, Inflasi di Lampung Diprediksi Masih Di Atas 3% sampai Juli 2024

    Provinsi Lampung masih kesulitan mengatasi laju inflasi hingga Juli 2024 nanti. Tingkat inflasi di provinsi ini tercatat masih tinggi, selalu di atas 3 persen sejak awal Januari s.d Mei 2024. Inflasi tinggi masih terjadi sampai Juli nanti.

    Hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI), menyaytakan  bahwa Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2024 tercatat sebesar 165,9, melonjak drastis dari 137,2 pada periode sebelumnya.

    Bank Indonesia dalam laporan tersebut menyebutkan lonjakan drastis IEH tersebut berimplikasi inflasi meningkat pada April 2024, dan bahkan berlanjut hingga Juli 2024.

    BI memperkirakan IEH pada Juli 2024 sebesar 146,7, meningkat dari 125,8 pada Juni 2024. Peningkatan IEH pada Juli 2024 merupakan dampak dari  liburan sekolah dan mulainya tahun ajaran baru.

    Data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menunjukkan inflasi di provinsi ini masih tinggi di atas angka inflasi nasional.

    Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sepertinya harus bekerja lebih keras lagi agar angka inflasi Lampung dapat keluar dari ‘kutukan’ spesialis inflasi 3 persen lebih.

    Inflasi yang tinggi di Lampung Timur yang mencapai 4 sampai 5 persen lebih sejak awal tahun menjadi biang keladi tingginya inflasi di  Provinsi Lampung.

    Dari sederet data inflasi lima bulan terakhir,  menunjukkan kinerja TPID Kabupaten Lampung Timur buruk sekali. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto perlu mengingatkan Pemkab Lampung Timur untuk lebih serius melakukan upaya-upaya menekan inflasi.

    Diketahui, inflasi (yoy) Provinsi Lampung naik turun tipis-tipis di atas 3 persen lebih sejak Januari s.d Mei 2024.

    Inflasi pada Januari 2024 tercatat 3,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,55.

    Lalu, pada  Februari 2024 sebesar 3,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,97.

    Sementara pada  Maret 2024 mencapai 3,45%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 3,05%. Dan pada April 2024 sebesar 3,29 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,34.

    Sedangkan  pada April sebesar 3,29 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,34.

    ‘Kutukan’ di atas 3 persen tersebut berlanjut hingga Mei 2024 yakni sebesar 3,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,43. Inflasi Lampung pada Mei itu juga melampaui persentase inflasi nasional sebesar 2,84 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,37. (***)

    Penulis adalah pratisi Pers, Wapimred Sinarlampung.co

  • Lampung Berhasil Kendalikan Inflasi, Bank Indonesia Apresiasi Kinerja TPID

    Lampung Berhasil Kendalikan Inflasi, Bank Indonesia Apresiasi Kinerja TPID

    Bandarlampung (SL) – Keberhasilan Provinsi Lampung mengendalikan inflasi menuai pujian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setyawan. Menurutnya, hal itu berkat kerja keras semua pihak, terutama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). “Inflasi Lampung yakni tercatat sebesar 2,41% yang lebih rendah dari inflasi nasional yakni sebesar 3,24% yang artinya lebih baik, dan tercatat dibulan November 2018 ini inflasi Lampung juga lebih baik dibandingkan rata-rata inflasi tahunan di Privinsi Lampung selama 3 tahun belakangan yakni sebesar 4,16%,” ujar Budiharto Setyawan, pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 yang dilaksanakan di Ruang Auditorium Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Selasa (18/12/18). “Keberhasilan pencapaian inflasi ini tidak lepas dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang senantiasa terus berfokus pada menjaga ketersediaan dan distribusi bahan pangan strategis,” tambah Budiharto.

    Budiharto menjelaskan seiring perkembangan perekonomian global, nasional dan regional di Provinsi Lampung di tahun 2018 serta beberapa tahun kedepan, diproyeksikan perekonomian Lampung di 2019 akan tumbuh pada kisaran 5,1% – 5,5% yang artinya menguat dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yakni sekitar 5,2%. “Pertumbuhan ekonomi Lampung terutama akan ditopang oleh solidnya konsumsi swasta didorong oleh disposable income di tahun 2019, berlanjutnya pembangunan investasi swasta dan pemerintah serta konsumsi pemerintah menjelang pelaksanaan pemilihan umum dan disamping itu juga ditopang oleh harga komoditas dunia unggulan ekspor Lampung seperti kopi dan kelapa sawit. Sehingga hal-hal tersebut menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Lampung,” ujarnya.

    Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo yang diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian Lukmansyah menjelaskan bahwa secara sektoral, penggerak ekonomi Lampung masih bertumpu pada 3 (tiga) sektor utama yakni sektor Pertanian, sektor Industri Pengolahan serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan porsi masing-masing sebesar 31,16%, 19,43% dan 11,02%. “Dengan capaian-capaian tersebut, Indeks Daya Saing Provinsi Lampung terus mengalami peningkatan. Data yang dirilis oleh Asian Competitiveness Institute (AC1) menunjukkan di tahun 2015 peringkat Provinsi Lampung tercatat ke-25 dan di tahun 2018 naik hingga 14 level mecapai posisi ke-11. Kekuatan Lampung dapat dilihat dalam hal pemerintahan dan institusi publik serta kondisi finansial, bisnis dan tenaga kerja,” ujarnya.

    Lukmansyah mengingatkan potensi yang ada di Provinsi Lampung hanya akan menjadi sekadar potensi apabila masyarakat Lampung tidak mengetahui bagaimana cara memanfaatkannya. “Dengan adanya pertemuan ini semoga didapatkan ide-ide terobosan yang mampu membuat Provinsi Lampung membuat Iompatan jauh dalam mengejar pembangunan agar setara dengan provinsi maju lainnya,” ujarnya.

    Pada acara tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan bagi Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung yang telah berkontribusi besar dalam mendorong peningkatan investasi yang besar kepada Provinsi Lampung, yakni terbaik pertama Kota Bandar Lampung, terbaik kedua Kabupaten Pesawaran dan diikuti oleh terbaik ketiga yakni Kabupaten Pesisir Barat. (Humas Prov Lampung)