Tag: TNI

  • TNI Kembangkan Sederet Sejata Canggih

    TNI Kembangkan Sederet Sejata Canggih

    Jakarta (SL)  – Tentara Nasional Indonesia atau TNI tengah mengembangkan beberapa senjata canggih. Dengan kerjasama dengan perusahaan dan universitas, senjata-senjata itu nantinya akan menambah alutsista TNI lebih modern.

    Saat ini senjata-senjata itu tengah dikembangkan agar nantinya bisa dipakai oleh anggota TNI. Seperti apa senjata-senjata itu, berikut jenis senjata TNI yang sedang dikembangkan:

    1. Senjata Mesin Multi Laras

    Selain itu, SMML kaliber 7,62 mm juga dilengkapi dengan 3000 amunisi yang bisa diletakkan di heli tempur dan kendaraan tempur. Senjata ini hasil pengembangan dan kerja sama Dinas penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) dan PT Pindad.

    2. Laser Gun

    Sejak 2014, TNI sudah mengembangkan senjata laser gun. Senjata ini dikembangkan kerjasama antara TNI dengan Universitas Surya. Namun senjata ini hanya digunakan untuk latihan menembak. Nantinya senjata ini akan menghemat peluru. Cara kerjanya peluru senapan diganti dengan berkas sinar laser. Tembakan laser yang akan dibuat akan persis dengan tembakan peluru.

    3. Superdrone

    TNI juga tengah mengembangkan senapan canggih jenis drone atau pesawat tanpa awak. Nantinya superdrone akan memantau wilayah yang ditargetkan. Seperti di negara-negara lain, drone seperti pesawat tanpa awak ini juga dibekali dengan senjata canggih. Seperti bisa melakukan pengeboman yan dikontrol dari jarak jauh.

    4. Kembangkan Senjata Seperti CornerShot

    Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Komando Pembinaan, Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AD (Kodiklatad) juga tengah mengembangkan senjata modern. Dan pastinya canggih. Senjata itu seperti CornerShot Electric. Saat ini, CornerShot Electric sudah masuk dalam tahap prototipe. Senjata itu bisa dioperasikan lewat monitor. Senjata sudah dikembangkan sejak 2014 yang diadopsi dari Israel. (merdeka.com)

  • Presiden Perintahkan TNI dan Polri Tangkap Pembantai 31 Pekerja, OPM Tantang Jokowi

    Presiden Perintahkan TNI dan Polri Tangkap Pembantai 31 Pekerja, OPM Tantang Jokowi

    Jakarta (SL) – Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom menantang Presiden Jokowi yang memerintahkan TNI dan Polri untuk menangkap kelompok penembak pekerja proyek jembatan di Nduga, Papua. Sayap militer Organisasi Papua Merdeka yang bertanggungjawab atas pembunuhan 31 pekerja proyek PT Istaka Karya itu tak gentar karena kelompoknya akan lebih jago mengusai medan ketika berperang melawan TNI dan Polri. “OPM tak gentar dengan perintah itu, kami tidak takut,” kata Sebby melalui telepon kepada Tempo, Kamis, 6 Desember 2018.

    Sebby mengatakan TPNPB memang sengaja menyerang para pekerja yang ada dalam proyek pembangunan jembatan Trans Papua. Sebab, kata dia, TPNPB menolak pembangunan yang ada di Papua Barat. “Prinsipnya kami berjuang menolak semua program pembangunan di Papua Barat. Kami hanya menuntut kemerdekaan.”

    Sebelumnya, 31 orang pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Nduga, Papua, dibunuh kelompok bersenjata TPNPB pada Senin malam, 3 Desember 2018. Sebby mengatakan penyerangan itu dipimpin Egianus Kogoya sebagai Panglima Komando Daerah Operasi III TPNPB.

    Menurut Sebby, TPNPB sebelumnya sudah pernah menyerang anggota TNI karena tak senang dengan pembangunan proyek itu. Namun, kata dia, pembangunan proyek itu masih saja tetap dilakukan. “Mereka tak mengindahkan, mereka kembali ke Yigi dan proyek itu masih tetap jalan. Jadi mereka harus diberi peringatan.”

    Penyerangan itu, kata Sebby, sudah direncanakan sejak tiga bulan lalu. TPNPB telah memantau proyek itu ternyata dikerjakan oleh pekerja TNI dari Jayapura. “Itu salah satunya yang kemarin bebas melarikan diri kami identifikasi ternyata anggota TNI.”

    Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian untuk menangkap anggota gerombolan bersenjata Papua yang menyerang pekerja Trans-Papua. Jokowi meminta agar tidak ada satu orang pun yang lolos. “Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku tindakan biadab tersebut,” kata Presiden dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018. Jokowi menuturkan Panglima TNI dan Wakil Kapolri sudah berada di Papua. (tempo)

  • Panglima TNI: Kemampuan Menembak Merupakan Tuntutan Profesionalisme Prajurit

    Panglima TNI: Kemampuan Menembak Merupakan Tuntutan Profesionalisme Prajurit

    Depok (SL) – Kemampuan menembak merupakan tuntutan profesionalisme bagi setiap prajurit. Tidak hanya dalam rangka Operasi Militer Untuk Perang (OMP), namun sebagian Operasi Militer Selain Perang (OMSP) juga mengharuskan prajurit TNI memiliki kemampuan menembak yang baik. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., pada upacara pembukaan Lomba Tembak Piala Panglima TNI Tahun 2018 di Lapangan Tembak Kartika TNI AD, Cilodong, Jawa Barat, Jumat (7/12/2018).

    Panglima TNI mengatakan bahwa, senjata merupakan perlengkapan yang selalu melekat pada diri setiap prajurit terutama dalam menghadapi gerakan separatis bersenjata, mengatasi pemberontakan bersenjata, mengatasi aksi terorisme, dan pelaksanaan tugas OMSP lainnya. “Demi keutuhan NKRI setiap prajurit TNI dituntut mampu melaksanakan tindakan secara benar dan terukur. Artinya prajurit harus dapat menembak sasaran dengan tepat,  tidak salah sasaran, apalagi mengakibatkan korban masyarakat sipil,” tegasnya.

    Kemampuan menembak setiap prajurit harus terus dipelihara dan ditingkatkan melalui pelatihan yang berkelanjutan. Hal itu tidak hanya membuat prajurit mahir menembak, tetapi juga memiliki kepercayaan diri. “Menembak sasaran tidak bergerak dan tidak dapat membalas tembakan adalah hal yang mudah.  Namun hal ini akan berbeda saat kita dihadapkan dengan musuh, tentunya musuh tidak akan tinggal diam dan bahkan akan menembak terlebih dahulu,” kata Panglima TNI.

    Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, lomba menembak adalah salah satu bentuk upaya meningkatkan kepercayaan diri petembak karena tekanan berupa persaingan dengan petembak lain ataupun banyaknya penonton yang menyaksikan, diperlukan keyakinan dan pengendalian diri petembak agar dapat menghasilkan prestasi terbaik. “Petembak yang sering meraih nilai tinggi saat latihan belum tentu dapat mencapai nilai maksimal saat lomba. Hanya petembak dengan kepercayaan dan pengendalian diri yang baik, yang dapat konsisten dalam hasil menembak,” tuturnya.

    Selanjutnya Panglima TNI mengatakan bahwa, keberhasilan Kontingen TNI khususnya TNI AD, merupakan prestasi luar biasa pada berbagai lomba tembak internasional. Untuk lomba menembak Asean Armies Rifle Meet (AARM), kontingen kita berhasil keluar sebagai juara umum yang ke-13 kalinya. Tidak hanya itu saja, petembak TNI juga 4 kali secara berturut-turut menjadi juara umum pada lomba tembak Brunei International Skill At Arms Meet (BISAM), ungkapnya. “Demikian pula dengan lomba tembak Australian Army Of Skill Arms At Meeting (AASAM). Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi kita semua. Terlebih senjata yang digunakan merupakan produk anak bangsa, PT. Pindad,” ujarnya.

    Diakhir amanatnya, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa, Lomba Tembak Piala Panglima TNI merupakan program tahunan untuk mengukur sejauh mana hasil pembinaan petembak yang dilaksanakan oleh masing-masing angkatan. “Lomba ini sekaligus merupakan seleksi bagi petembak untuk menyiapkan Tim Petembak TNI dalam rangka lomba tembak AARM, BISAM dan AASAM. “Kesemuanya itu menjadi tantangan tersendiri bagi kita, bila dikaitkan dengan prestasi yang telah kita capai selama ini. Menjadi tantangan agar memacu motivasi dan semangat kita, sehingga mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkannya,” pungkasnya.

    Pelaksanaan Lomba Tembak Piala Panglima TNI tahun 2018 dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 7 sampai 11 Desember 2018, bertemakan “Dengan Semangat Kompetisi Yang Sehat Dilandasi Sportifitas dan Soliditas Yang Tinggi, Kita Wujudkan Profesionalisme Atlit Menembak TNI, Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”, diikuti oleh 168 peserta yang dibagi menjadi 4 Tim.

    Turut hadir pada acara tersebut, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Wakasau Marsdya TNI Wieko Sofyan, Dankodiklatad Letjen TNI A.M. Putranto, S.Sos, Dansesko TNI Laksda TNI Deddy Muhibah Pribadi, Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto, Pangdivif I Kostrad Mayjen TNI Agus Rohman, Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Agung Prasetiawan, M.A.P. dan Aslog Panglima TNI Laksda TNI Ir. Bambang Nariyono, M.M. (Koranprogresif)

  • TNI Mutasi Jabatan dan Promosi 81 Perwira Tinggi

    TNI Mutasi Jabatan dan Promosi 81 Perwira Tinggi

    Jakarta (SL) – Mutasi jabatan di lingkungan TNI dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier Perwira Tinggi, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, TNI melakukan upaya peningkatan kinerja melalui mutasi dan promosi jabatan personel di tingkat Perwira Tinggi TNI.

    Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1240/XI/2018, tanggal 29 November 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkan mutasi jabatan 81 Perwira Tinggi (Pati) TNI yang terdiri dari 45 Pati jajaran TNI Angkatan Darat, 16 Pati jajaran TNI Angkatan Laut dan 20 Pati jajaran TNI Angkatan Udara.

    Dalam mutasi tersebut tercatat sebagai berikut : 45 Pati TNI AD, yaitu Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H., M.Tr.(Han) dari Pangdam III/Slw menjadi Pangkostrad, Mayjen TNI Tri Soewandono dari Danpussenif Kodiklatad menjadi Pangdam III/Slw, Brigjen TNI Teguh Pujo Rumekso dari Kasdam VI/Mlw menjadi Danpussenif Kodiklatad, Brigjen TNI Richard H.T. Tampubolon, S.H. dari Wadanjen Kopassus menjadi Kasdam VI/Mlw, Kolonel Inf Mohamad Hasan dari Danrem 061/SK (Bogor) Kodam III/Slw menjadi Wadanjen Kopassus, Mayjen TNI Heru Suryono, S.I.P., M.Si. dari Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI, Brigjen TNI Taat Agus Budianto dari Dirbekangad menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI, Kolonel Cba Helly Guntoro, S.Sos. dari Sekretaris Ditbekangad menjadi Dirbekangad, Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa dari Kasdam XVII/Cen menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI, Brigjen TNI Irham Waroihan, S.Sos. dari Danrem 091/ASN (Samarinda) Kodam VI/Mlw menjadi Kasdam XVII/Cen, Kolonel Inf Widi Prasetijono dari Danrem 074/Wrt (Surakarta) Kodam IV/Dip menjadi Danrem 091/ASN (Samarinda) Kodam VI/Mlw, Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si. dari Pangdam IV/Dip menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Jahpers Panglima TNI, Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M. dari Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI menjadi Pangdam IV/Dip, Brigjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi dari Pati Ahli Kasad Bid. Manajemen Sishankamneg menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI, Brigjen TNI Makmur Umar, S.A.P., M.M. dari Waaspam Kasad menjadi Pati Ahli Kasad Bid. Manajemen Sishankamneg, Brigjen TNI Djaka Budhi Utama, S.Sos. dari Danpusintelad menjadi Waaspam Kasad, Brigjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M. dari Danrem 031/WB (Pekan Baru) Kodam I/BB menjadi Danpusintelad, Kolonel Inf Mohammad Fadjar, MPCIT dari Danrem 023/KS (Sibolga) Kodam I/BB menjadi Danrem 031/WB (Pekan Baru) Kodam I/BB, Brigjen TNI Yunadi dari Dirum Akademi TNI menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun). (beritalima)

  • Panglima TNI Minta Kasad Baru Segera Laksanakan Konsolidasi Internal

    Panglima TNI Minta Kasad Baru Segera Laksanakan Konsolidasi Internal

    Jakarta (SL) – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) sebagai bagian dari Tentara Nasional Indonesia, selalu memegang peran sentral, dalam menghadapi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu ditegaskan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Darat dari Jenderal TNI Mulyono kepada Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. di Lapangan Upacara Mabesad, Jalan Veteran No. 5 Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).

    Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, TNI AD selalu memegang peranan penting, baik dalam konteks pertahanan keamanan, maupun dalam konteks pembangunan nasional secara umum. “Berbagai ancaman dan tantangan, baik dari dalam maupun luar, telah membentuk TNI Angkatan Darat menjadi organisasi yang dinamis, modern dan adaptif,” kata Panglima TNI.

    Kompleksitas tugas, katanya, yang mendasari kebutuhan TNI AD akan kepemimpinan yang kuat, profesional, dan visioner untuk menjaga keberlanjutan program pembangunan TNI Angkatan Darat dan ritme pencapaian tugas yang tinggi dibutuhkan regenerasi kepemimpinan secara terencana dan terstruktur.

    “Kemampuan TNI AD menghadapi berbagai macam tantangan di masa mendatang, tentunya tidak lepas dari peran pejabat Kepala Staf Angkatan Darat sebelumnya, kepada Jenderal TNI Mulyono beserta istri, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya, atas kinerja dan dedikasinya telah memberikan inspirasi dan suri tauladan kepada seluruh prajurit, khususnya dalam menjaga profesionalisme, stabilitas dan soliditas organisasi,” katanya.

    Kepada Jenderal TNI Andika Perkasa beserta istri, Panglima mengucapkan selamat dan sukses atas kepercayaan negara kepada Jenderal, dengan kemampuan dan kapasitas yang sudah teruji. “Jenderal akan mampu memimpin dan membawa TNI AD, menjadi organisasi yang hebat, dengan prajurit matra darat yang profesional dan solid,” ujar Hadi.

    Diakhir sambutannya Panglima TNI memberikan beberapa penekanan diantaranya laksanakan tugas Kepala Staf Angkatan Darat dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, serta dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    Kemudian segera laksanakan konsolidasi internal, dengan seluruh jajaran pimpinan TNI AD, agar didapatkan visi dan persepsi yang searah, dalam membangun TNI AD ke depan. “Jabarkan rencana dan program pembangunan TNI AD, yang diselaraskan dengan 11 program prioritas dari Mabes TNI, serta disusun dalam suatu program 100 hari kerjaserta pertahankan dan tingkatkan soliditas TNI. Pupuk terus semangat sinergi, demi pengabdian yang terbaik untuk negeri,” tuturnya. (penad/jun)

  • KASAD Ajak Peserta Apel Buktian Komitmen Netralitas TNI

    KASAD Ajak Peserta Apel Buktian Komitmen Netralitas TNI

    Bandung (SL) – Di tengah perkembangan lingkungan strategis, baik lingkup global dan regional yang sangat kompleks, penuh ketidakpastian dan sulit diprediksi menyebabkan tuntutan tugas Satuan Komando Wilayah (Satkowil) semakin berat.

    Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono pada pembukaan Apel Komandan Korem dan Komandan Kodim (Apel Danrem-Dandim) Terpusat tahun 2018 di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Kodiklatad, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/11/2018).

    Apel yang akan berlangsung sampai dengan 28 Nopember 2018 ini, selain dihadiri para pejabat teras TNI AD, juga dihadiri oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo, Menko Kemaritiman, Menhan, Panglima TNI, Kasad, Kapolri, Ketua Bawaslu, Menkopolhukam, Mentan, Ketua KPU Pusat, Kepala Bais TNI, Mendagri dan Kepala BNN yang sekaligus akan memberikan pembekalan kepada para peserta.

    Dikatakan Kasad, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia terus diguncang oleh berbagai kejadian yang mengganggu stabilitas Keamanan Nasional (Kamnas). Menurutnya, stabilitas itu merupakan prasyarat utama dan pondasi kelancaran pembangunan nasional. “Berbagai aksi separatisme, radikalisme maupun terorisme terus mengancam. Di tengah dinamika itulah, tuntutan tugas Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) semakin berat, khususnya dalam hal pemberdayaan wilayah pertahanan di darat, yaitu untuk mewujudkan ruang, alat, serta kondisi juang sekaligus kemanunggalan TNI-Rakyat yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara,” ujar Kasad.

    Dengan semakin dekatnya penyelenggaraan Pemilihan Umum pada tahun 2019 nanti, diungkapkan Kasad, tuntutan tugas tersebut menjadi semakin menantang. “Sebagai konsekuensi logis dari kodrat TNI untuk bekerja tidak berdasarkan kepentingan politik atau golongan, namun demi bangsa dan negara, momen tersebut merupakan ujian sekaligus pembuktian komitmen netralitas TNI. Kita harus benar-benar memahami bahwa TNI adalah milik nasional, yang berdiri di atas semua golongan, “ tegas Kasad.

    Kasad Jenderal TNI Mulyono mengingatkan, berkaca dari jalannya Pemilu baik Pilpres dan Pilkada dalam beberapa tahun terakhir, semua pihak harus mewaspadai terjadinya peningkatan kompleksitas spektrum ancaman terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019. “Semuanya harus berkomitmen untuk mewujudkan Pemilu yang aman, damai dan bebas dari kerusuhan, demonstrasi, unjuk rasa yang anarkis, maupun konflik sosial yang dapat membahayakan Kamnas. Sinergi dan kolaborasi yang kokoh antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) serta elemen masyarakat merupakan suatu prasyarat mutlak yang harus diwujudkan. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan kecepatan serta ketepatan bertindak dari para Danrem maupun Dandim dalam melaksanakan tugas bantuan kepada Pemda dan Polri,“ imbuh Kasad.

    Apel Danrem Dandim Terpusat tahun 2018 yang mengusung tema “Meningkatkan Profesionalisme Aparat Komando Kewilayahan Untuk Menyukseskan Pemilihan Umum Tahun 2019” diikuti oleh 417 orang, selain sebagai wadah silaturahmi, kegiatan ini juga untuk memantapkan pemahaman, penyamaan pola pikir, koordinasi, maupun penjabaran atas kebijakan pimpinan TNI AD, sekaligus melakukan evaluasi atas tindak lanjut permasalahan pembinaan teritorial (Binter).

    “Saya mengharapkan para Dansatkowil mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan Apel (Danrem-Dandim) ini sebagai media untuk menyamakan persepsi, pola sikap serta pola tindak aparat komando kewilayahan dalam rangka meningkatkan kualitas Binter TNI AD,” pungkas Kasad Jenderal TNI Mulyono.

    Dalam kesempatan tersebut, Kasad Jenderal TNI Mulyono menyerahkan bantuan kepada korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala melalui Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita sebesar Rp. 6,5 Milyar serta memberikan penghargaan kepada juara Lomba Karya Tulis Teritorial diantaranya juara pertama kelompok Perwira Menengah yaitu Dandim 1602/Ende, Letkol Kav Suteja, S.H, M.Si dan kelompok Perwira Pertama yaitu Kapten Inf Th Yosi Wibowo Kristianto dari Pusdik Passus. (okebung)

  • Presiden Ingatkan TNI Harus Jaga Netralitas

    Presiden Ingatkan TNI Harus Jaga Netralitas

    Bandung (SL) – Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali akan pentingnya netralitas TNI dalam politik nasional. Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada peserta Apel Danrem-Dandim Terpusat TA 2018 yang digelar di Gedung Graha Yudha Wastu Pramuka yang berada di Pusat Persenjataan Infantri (Pussenif), Kodiklat TNI AD, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 26 November 2018. “Intinya saya menyampaikan netralitas TNI itu betul-betul harus dijaga. Netralitas TNI harus terus dijaga,” kata Presiden selepas acara.

    Presiden juga mengingatkan para Komandan Resor Militer (Danrem) dan Komandan Distrik Militer (Dandim) untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan untuk mendukung pembangunan nasional. “Yang namanya stabilitas politik dan keamanan itu sangat perlu dalam pembangunan kita, baik sekarang, jangka menengah, maupun panjang,” tuturnya.

    Selain itu, dalam arahannya, Kepala Negara menyinggung profesionalitas dan gerak cepat TNI menghadapi perubahan global. Menurutnya, perubahan global yang begitu cepat saat ini memerlukan respons cepat pula dari TNI. “Mestinya dengan ada perubahan besar, baik perubahan politik global maupun ekonomi global, itu harus direspons dengan sebuah strategi besar juga. Terutama di bidang anggaran,” ucapnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Presiden tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya Danrem dan Dandim mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah mereka serta mendukung jalannya acara-acara besar yang diselenggarakan pemerintah. “Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih, penghargaan, dan apresiasi kepada para Danrem dan Dandim atas kerja kerasnya menjaga stabilitas keamanan di wilayah masing-masing dan juga dalam memastikan event-event besar yang kita laksanakan: Asian Games, Asian Para Games, dan pertemuan IMF-World Bank Annual Meeting,” ujar Presiden.

    Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

  • Pangkogasgabpad NTB Berangkatkan 427 Personel Kembali ke Home Base

    Pangkogasgabpad NTB Berangkatkan 427 Personel Kembali ke Home Base

    Lombok (SL) – Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) NTB Mayjen TNI Madsuni di dampingi Wapangkogasgabpad Laksma TNI Nur Singgih, para Asisten dan Komandan Sektor Kogasgabpad melepas keberangkatan 427 personel Satgas yang telah bertugas membantu Rehabilitasi dan Rekonstruksi di NTB kembali ke satuannya masing-masing dengan menggunakan KRI Teluk Makassar, bertempat di Dermaga Carik, Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Selasa (6/11/2018).

    Dalam sambutannya Mayjen Madsuni mengatakan, sejumlah 427 Prajurit TNI tersebut telah melaksanakan tugasnya selama hampir tiga bulan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk membantu masyarakat NTB untuk bangkit usai tertimpa musibah gempa bumi yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

    “Mulai dari membantu perobohan dan pembersihan bangunan fasilitas umum serta rumah-rumah warga yang rusak, membantu pendistribusian logistik dan air bersih ke permukiman tempat pengungsian warga, memberikan pelayanan kesehatan dan pendampingan psikologi sosial kepada warga untuk menghilangkan trauma,” ujarnya.

    “Pemulangan personel ini akan dilakukan secara bertahap menggunakan kapal laut milik TNI AL. Diharapkan hingga tanggal 20 November 2018 yang akan datang, semua personel sudah bergeser ke satuan masing-masing,” ungkap Pangkogasgabpad NTB.

    Selanjutnya, Pangkogasgabpad NTB menyampaikan bahwa selama melaksanakan tugas para prajurit telah mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, tulus dan ikhlas, hingga masyarakat siap membangun kembali rumah mereka tepat waktu.

    “Kepada seluruh prajurit yang tergabung dalam Kogasgabpad sebelum meninggalkan Lombok dan Sumbawa agar tidak membawa permasalahan yang dapat merusak citra TNI dan satuan,” harapnya.

    “Jika ada masalah, agar segera diselesaikan dengan baik, sehingga kembali ke satuan masing-masing dalam keadaan aman dan kondusif,” imbuhnya.

    Selain itu, Mayjen TNI Madsuni berpesan kepada seluruh masyarakat NTB untuk tetap semangat dan optimis untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik.

    “Hingga saat ini, perobohan dan pembersihan puing-puing rumah warga yang rusak sudah mencapai 100 persen, dari total jumlah rumah yang sudah terferivikasi. Mudah-mudahan upaya TNI ini dapat membantu mempercepat pembangunan kembali rumah warga yang rusak,” pungkasnya.

    Sementara itu, menanggapi rencana penarikan prajurit TNI, H. Rusni, S.Sos selaku Camat Gunungsari Kabupaten Lombok Barat menyampaikan apresiasi terhadap tugas yang telah dilaksanakan prajurit TNI dalam membantu masyarakat selama menghadapi musibah gempa.

    “Saya atas nama pemerintah dan warga Kecamamatan Gunungsari mengucapkan terima kasih kepada TNI yang telah membantu warga dalam membongkar rumah dan membersihkan puing-puing rumah yang rusak dan lain sebagainya. Harapan kami mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan oleh Prajurit TNI membawa manfaat dan berkah bagi warga kami di gunung sari,” ucapnya.

    “Kami juga memohon maaf bila selama melakukan aktivitas dalam membantu warga di wilayah kami ada hal-hal yang kurang berkenan dari masyarakat kami termasuk dari pemerintah Kecamatan, baik dari tutur kata, tingkah laku, perbuatan, kami memohon maaf yang sebesar besarnya. Harapan kami kedepan TNI terus bisa membantu masyarakat, dengan bantuan TNI masyarakat benar-benar terbantu,” ungkap bapak Rusni.

    Adapun 427 personel TNI yang kembali ke kesatuannya terdiri dari Yonzikon 11 100 orang dari, Yonzikon 13 130 orang, Yonzikon 14 100 orang dan Paskas TNI AU 97 orang. Alat berat yang dibawa antara lain Exavator, Loader, Breaker Forklift, Dump Truk dan Genset. (Detikperistiwa)

  • Percepat Pembangunan Rumah Warga di NTB, TNI Bantu Angkut Panel Risha

    Percepat Pembangunan Rumah Warga di NTB, TNI Bantu Angkut Panel Risha

    Nusa Tenggara Barat (SL) – Prajurit TNI yang bertugas dalam membantu percepatan rehabilitasi dan rekontruksi NTB,pasca gempa saat ini intens melakukan pendampingan kepada kontraktor BUMN yang bertugas untuk membangun rumah warga NTB yang rusak. Selain pendampingan, prajurit TNI juga membantu mengangkut panel-panel Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dan bahan bangunan lainnya sehingga proses pembangunannya lebih cepat.

    Seperti yang dilakukan prajurit TNI di Sektor-1 Kogasgabpad NTB dengan menggunakan truk TNI, mereka mengangkut Panel bahan bangunan dari tempat pencetakan panel Risha di Kecamatan Praya Lombok Tengah dibawa ke rumah warga yang sedang dibangun di Desa Pengepel Indah Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Kamis (1/11/2018).(wartalika)

  • Roda Pesawat Lion Air di Perairan Tanjung Karawang Berhasil Ditemukan Prajurit TNI

    Roda Pesawat Lion Air di Perairan Tanjung Karawang Berhasil Ditemukan Prajurit TNI

    Tanjung Karawang (SL) – Prajurit TNI dari satuan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) yang dipimpin oleh Kadislambair Kolonel Laut (E) Monang Sitompul berhasil menemukan Roda Pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).

    Penemuan Roda Pesawat Lion Air JT-610 oleh tim penyelam TNI AL membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam baru sampai ke permukaan laut dan dinaikkan ke Landing Craft Utity (LCU) 593-II KRI Banda Aceh 593. Selanjutnya dari LCU 593-IIRoda Pesawat Lion Air JT-610 dipindahkan ke KRI Banda Aceh 593 yang sedang lego jangkar di perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat.
    Menurut Kadislambair Kolonel Laut (E) Monang Sitompul bahwa penemuan hotspot ini berdasarkan data deteksi dari KRI Rigel 933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal)yang ditindaklanjuti tim penyelam TNI AL.  “Walaupun gelombang di atas permukaan laut terdapat 1 sampai 1,5 meter, namun roda Pesawat Lion Air JT-610 tersebut dapat diangkat dari dasar laut ke atas LCU 593-II KRI Banda Aceh 593,” katanya.(wartalika)