Bandar Lampung, sinarlampung.co – Sebuah truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung terguling saat melintasi tanjakan Palapa, Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Teluk Betung, pada Jumat, 5 November 2024. Truk yang dikemudikan oleh Asir itu terguling dalam perjalanan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung dengan muatan penuh.
Naas, sebelum mencapai tujuan, ban kiri truk pecah di tengah tanjakan, menyebabkan kendaraan kehilangan kendali hingga terguling. Sampah yang diangkut pun berserakan, menutupi badan jalan dan mengganggu arus lalu lintas.
“Awalnya pecah ban kiri tepat di jalan turunan tajam. Saya mencoba mengendalikan kendaraan agar menepi, tetapi karena muatan terlalu berat dan kondisi ban yang tidak memungkinkan, truk akhirnya terguling,” ujar Asir.
Meski begitu, Asir mengaku bersyukur karena kejadian ini tidak memakan jiwa korban. Alhamdulillah saya hanya mengalami luka lecet di lengan kiri. Tidak ada korban lain, tambahnya.
Dapat Sorotan Tajam
Peristiwa ini menarik perhatian publik, salah satunya dari Sekretaris Gerakan Persada Nusantara (GPN) DPD Lampung, Eko Susanto. Ia menilai kejadian tersebut mencerminkan buruknya pengelolaan sampah di Kota Bandar Lampung.
“Ini potret nyata buruknya pengelolaan sampah di Bandar Lampung. Armada yang digunakan sudah tidak layak jalan, dan ini membahayakan pengemudi, penumpang, maupun pengguna jalan lain,” kata Eko melalui sambungan telepon.
Eko menegaskan, peristiwa ini seharusnya menjadi peringatan bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk memperhatikan kondisi armada pengangkut sampah yang memprihatinkan. “Kalau tidak ada korban jiwa. Ada pengendara yang melintas dan tertimpa truk ini, siapa yang bertanggung jawab?” katanya.
Pentingnya Pemberdayaan Sistem
Lebih lanjut, Eko menyarankan pemerintah untuk tidak hanya memperbaiki armada yang tidak layak pakai, tetapi juga merombak sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh.
“Pengelolaan sampah tidak seharusnya hanya bergantung pada metode open dumping, di mana sampah hanya ditumpuk di TPA. Banyak teknologi yang memungkinkan sampah diolah menjadi pupuk, energi, atau bahan daur ulang,” paparnya.
Menurutnya, pemerintah terkesan menutup mata terhadap masalah ini. Kondisi armada pengangkut sampah yang buruk hanyalah salah satu dari banyak masalah yang menunjukkan lemahnya pengelolaan sampah di kota tersebut. Eko berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung segera berbenah demi terciptanya sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan. (*)