Tag: Tsunami Selat Sunda

  • Korban Hilang Wisatawan Asal Cilegon Ditemukan oleh Dirpolairud dan Kabid Humas Polda Banten

    Korban Hilang Wisatawan Asal Cilegon Ditemukan oleh Dirpolairud dan Kabid Humas Polda Banten

    Pandeglang (SL) – Dirpolairud Polda Banten bersama personelnya, bersama Kabid Humas Polda Banten dan Wartawan, Selasa (25/12/ 2018), turun langsung ke Pulau Sangiang. Kegiatan di Pulau ini meliputi, pendistribusian bantuan sembako dan pakaian untuk warga Pulau Sangiang.

    Dalam hal ini , Dirpolairud Polda Banten Kombes Pol Nunung S, memberikan secara simbolis kepada masyarakat Pulau Sangiang. “Masyarakat Pulau Sangiang sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan, sumber bantuan dari Ditpolairud, Lanal Banten & Desa Cikoneng – Anyer,” Kata Kabid Humas AKBP Edy Sumardy.

    Kemudian, kata, Edy Sumardy dilakukan penyisiran pencarian korban yang masing hilang, dalam kegiatan tersebut mendapatkan korban yang diduga atas mama Asrul (wisatawan) warga Cilegon. “Korban akan di bawa ke dermaga Green Garden lama untuk dilakukan penanganan lebih lanjut oleh tim dari Biddokkes Polda Banten,” pungkas Kabid Humas Polda Banten. (detikperistiwa)

  • Ratusan Warga Pulau Sebesi Kelaparan Pasca Tsunami

    Ratusan Warga Pulau Sebesi Kelaparan Pasca Tsunami

    Lampung Selatan (SL) – Pasca tsunami, hingga Minggu (23/12/2018) malam, ratusan warga di Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel) tinggal di tenda-tenda daruratMereka tidur beratapkan terpal dengan alas tikar atau bahan seadanya. Orangtua, anak-anak, dewasa, campur menjadi satu.Sedikitnya 500 jiwa dari total 2.807 penduduk yang mengungsi itu menunggu siapa saja yang dapat membawa mereka ke luar dari bayang-bayang tsunami.

    Puluhan anak-anak di bawah hujan deras mengaku kedinginan. Tidak sedikit juga yang merintih kelaparan akibat minimnya stok logistik milik warga setempat.”Lapar Om, kami belum makan. Mana hujan pula di sini,” rintih Robi (10), warga setempat yang mengungsi di gunung bersama ayahnya.

    Zulkifli (30), warga lainnya sampai bolak-balik naik turun gunung mencari makanan untuk keluarganya.”Kalau tidur kami di gunung, turun ke perkampungan cuma untuk mengambil makanan dan minuman. Kami di sini butuh evakuasi atau bantuan logistik dan posko keamanan,” bebernya.Hingga berita diturunkan menurut dia, belum ada perwakilan dari Pemkab Lamsel atau Basarnas yang ke sana.Padahal mereka sangat membutuhkan bantuan untuk membantu mencari korban yang hilang atau luka-luka seperti patah tulang. (Rilis.id)

  • Akses Sejumlah Jalur Pasca Tsunami Berangsur Pulih

    Akses Sejumlah Jalur Pasca Tsunami Berangsur Pulih

    Banten (SL) – Akses di sejumlah jalur dampak Tsunami Selat Sunda, yang menerjang kawasan pantai di wilayah Banten dikabarkan pada Senin (24/12/2018) mulai bisa dimasuki kendaraan evakuasi dan pengguna jalan umum.

    Hari ini untuk wilayah Kecamatan Sumur sedang dilakukan pembersihan jalan. Akses di wilayah yang tercatat paling parah terkena dampak itu menurutnya hingga sekarang masih terus diupayakan untuk bisa dilewati. “Saya sejak mendengar kabar peristiwa tsunami langsung memerintahkan kepada Dinas PUPR Banten supaya menurunkan eskavator dan alat berat lainnya ke lokasi bencana,” ucap Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) di lokasi bencana, Senin (24/12/2018).

    Pasalnya kata WH, banyak jalan yang terputus lantaran adanya puing-puing kayu dan pohon yang tumbang. Ini akan mengganggu penguna jalan dan proses evakuasi korban. Karena itu kata dia, untuk mempercepat proses penyelesaian dampak bencana Pemprov Banten sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat. “Selain dari Dinas PUPR, KemenPUPR, penangananakses jalan terputus juga dibantu dari pihak TNI dan lainnya,” tandas WH.

    Sebelumnya akibat tsunami Selat Sunda Jalan raya penghubung antara Serang-Pandeglang di pesisir Pantai Anyer sampai ke kawasan Carita terputus. Banyaknya puing-puing yang menghalangi jalan dari pantauan di lokasi juga berasal dari kayu-kayu dan material resort atau penginapan yang hancur diterjang akibat tsunami. Sehingga menyulitkan petugas dari BPBD dan Tim SAR mengevakuasi dan mengirimkan bantuan ke warga.

    Hadi Soeryadi Kadis PUPR Provinsi Banten kepada wartawan mengatakan, hari ini akses sejumlah jalan vital terkena dampak sudah ada yang bisa dilewati. Jalan itu menurutnya pasca tsunami tertutup puing dan pohonan tumbang.

    Begitu juga untuk lokasi di kawasan Pantai Anyer dan Carita di Serang sebelumnya sudah mulai dibersihkan termasuk dengan vila-vilanya dan rumah warga yang hancur. “Akses Citerup Tanjung Lesung juga sudah dibersihkan. Karena alat berat yang sudah diturunkan dari Dinas PUPR, TNI dan KemenPUPR dari kejadian awal sudah di lokasi. Ini buat mempermudah evakuasi juga,” ucapnya.

    Sementara untuk lokasi yang termasuk paling parah terkena dampak tsunami di Kecamatan Sumur, Pandeglang, pada Sabtu (22/12/2018) Hadi mengaku sudah menurunkan 1 grup petugas, 2 Eskavator dan 2 dump truk. Dari Dinas PUPR sendiri sudah diintruksikan gubernur untuk tetap stanby di lokasi bencana sampai semuanya selesai. “PU Pusat juga mengirimkan alat ke daerah Sumur, Pandeglang. Karena arahan pak gubernur harus stanby dan terus berkoordinasi ke kementrian terkait. Kalau kita dari Dinas PUPR dari pukul 04:00 WIB, Minggu, 23-12-2018, pas kejadian sudah bikin tiga grup, dua grup di Carita dan 1 grup di daerah Panimbang,” ucapnya.

    Di setiap grup kata Hadi ada 1 eskavator, 1 loader dan 2 dump truk. Tetapi ada 1 grup yang stanby di Pandeglang. “Jalur Cilegon, Anyer, Labuan, Carita, Mandalawangi, Panimbang sudah bagus, yang Tanjung Lesung mudah-mudahan hari ini selesai,” tandas Kadis.

    Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Banten sampai dengan pukul 12.00 WIB tanggal 24 Desember 2018 mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 276 orang. Sedangkan yang mengalami luka-luka sebanyak 783 orang dan 68 orang hilang, sebanyak 4.764 orang berada di pengungsian. Sementara itu, sebanyak 192 orang dalam proses evakuasi di sekitar wilayah Tanjung Lesung.

    Sedangkan kerugian material mencapai 443 unit rumah, 10 unit kendaraan roda 4, 38 unit roda dua, 9 unit hotel rusak berat. Dan, disekitar wilayah Tanjung Lesung sebanyak 60 unit warung rusak berat. (tangerangonline)

  • Ribuan Warga Terjebak di Pulau Sebesi

    Ribuan Warga Terjebak di Pulau Sebesi

    Lampung Selatan (SL) – Ribuan masyarakat Desa Pulau Sebesi, Rajabasa, Lampung Selatan hingga saat ini terjebak, tidak dapat keluar dari pulau yang berada di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Pasalnya, pasca terjadinya gelombang  pasang (Tsunami, red) akibat erupsi dari  anak  Gunung  Krakatau  itu telah  menghancurkan semua kapal yang ada di pulau itu.

    Dari informasi yang didapat inikitanews.co.id melalui  sambungan  seluler, masyarakat  yang  ada di pulau sebesi belum juga mendapatkan bantuan  dari luar.  Saat ini mereka masih mengungsi di  gunung  Sebesi, dengan peralatan seadanya.  Masyarakat  masih diliputi kecemasan yang tinggi.

    Mereka berharap segera dievakuasi  dibawa keluar pulau, khawatir  terjadinya  gelombang susulan. Tolong kabarkan mas, kami terjebak disini  tidak dapat kemana- mana, semua kapal  hancur,  warga cemas,  kami masih diatas gunung mengungsi, khawatir  terjadi  gelombang  susulan,” kata Mutiara, Minggu (23-18).

    Masih kata Mutiara, tak hanya kapal saja yang hancur akibat gelombang tinggi  semalam, melainkan rumah-rumah penduduk pun porak poranda diterjang gelombang tsunami. ”Dusun tempat saya yang paling parah, rumah saya aja hancur mas,” kata Mutiara sambil menangis.

    Kecemasan warga pulau sebesi menjadi-jadi lantaran, letak pulau sebesi yang sangat berdekatan dengan anak gunung krakatau, hanya berjarak 1 jam perjalanan kapal laut. ”Kami takut mas, warga sangat ketakutan dengan adanya susulan gelombang, karema kami sangat dekat dengan anak gunung  krakatau,” kata Suhaili.

    Hingga saat ini menurut Suhaili, Anak Gunung  Krakatau masih aktif melakukan erupsi, dan jauh lebih aktif dari sebelumnya. Saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan pemerintah, agar dapat membawa mereka keluar dari pulau itu. “Sampaikan ya mas, kami butu bantuan pemerintah untuk membawa kami keluar dari pulau, tolong mas, sampaikan keadan kami,“ ujarnya seraya menangis. (LSN)

  • TNI-AL dan Pasukan Marinir Bantu Korban Tsunami Lampung-Banten

    TNI-AL dan Pasukan Marinir Bantu Korban Tsunami Lampung-Banten

    Jakarta (SL) – Merespons kejadian bencana alam tsunami yang kembali terjadi di Selat Sunda, dan mengakibatkan beberapa lokasi baik di Banten maupun di Lampung rusak, TNI AL langsung mengerahkan unsurnya sebagai reaksi awal penanggulangan bencana tersebut, Minggu (23/12).

    Sesaat setelah kejadian, TNI AL mengerahkan KRI Torani-860 dari Koarmada I dan KAL Sanca-815 dari Lantamal III Jakarta, 2 KAL lainnya dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten serta TNI AL juga mempersiapkan KRI Teluk Cirebon-543 untuk dikerahkan ke lokasi bencana Tsunami Banten dan Lampung

    Selain itu, Korps Marinir TNI AL dari wilayah Jakarta telah mengerahkan Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) dengan kekuatan 100 personel prajurit yang dipimpin Danyon Kes 1 Marinir Mayor Laut (K) Mohamad Arifin dilengkapi dengan alat penunjang seperti 3 truk LC, 2 truk SC, 1 foreider, 1 unit ambulance, 1 mobil operasional, 100 unit pelampung, 3 set tenda, 20 set perlengkapan medis dan 15 unit alkom.

    prajurit TNI AL diberangkatkan bantu korban tsunami Lampung-Banten

    Dalam waktu yang hampir bersamaan prajurit Marinir TNI AL dari Brigif 4 Marinir Lampung yang juga tergabung dalam Satgas PRCPB sejak pukul 08.00 WIB pagi ini, telah bergerak ke daerah terdampak bencana, di Pulau Lagundi dan personel Lanal Lampung juga sudah dikerahkan ke wilayah Kalianda.

    Dari informasi sementara yang telah di himpun oleh jajaran TNI AL, akibat dari terjangan tsunami di wilayah Selat Sunda, telah mengakibatkan Pos Angkatan Laut (Posal) Labuan rusak ringan, dan Posal Sumur rusak berat. (BHN)

  • Minim Alat, BMKG Sulit Deteksi Tsunami

    Minim Alat, BMKG Sulit Deteksi Tsunami

    Jakarta (SL) – Tsunami menerjang kawasan pantai Anyer dan sekitarnya hingga Lampung. BMKG menyatakan tidak punya alat peringatan untuk mendeteksi tsunami yang diakibatkan karena gempa vulkanik. Alat untuk pendeteksi aktivitas vulkanik dimiliki badan geologi.

    “Alat early warning yang kita punya saat ini untuk diakibatkan tektonik, bukan vulkanik. Jadi, karena ini vulkanik, maka tidak ada early warning,” ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, saat jumpa pers di Gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12//2018). Waktu kejadian malam hari juga membuat BMKG sulit mendeteksi tsunami.

    Alat pendeteksi fenomena vulkanik, kata Rahmat, ada di Badan Geologi, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). “Itu Badan Geologi ya yang sensornya, Badan Geologi,” ujar Rahmat. (DTK)

  • 281 Korban Tewas, Ribuan Luka luka, 57 Masih Hilang, Akibat Tsunami Selat Sunda

    281 Korban Tewas, Ribuan Luka luka, 57 Masih Hilang, Akibat Tsunami Selat Sunda

    Bandarlampung (SL) – Penanganan darurat terus dilakukan di daerah yang terdampak Tsunami di Selat Sunda. Prioritas penanganan darurat saat ini adalah koordinasi, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, penanganan pengungsi, dan perbaikan darurat sarana prasarana yang rusak.

    Dilansir dari SuaraBorneo.com hingga Senin 24 Desember 2018 pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik pun tercatat meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.

    Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, korban dan kerusakan ini terdapat di lima kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran. “Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain,” ujar Sutopo dikutip dari keterangan resminya.

    Dari data tersebut diketahui, di Kabupaten Pandeglang tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu atau kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak. “Jumlah korban dan danpak kerusakan sangat mungkin bertambah mengingat petugas masih melakukan pendataan,” tambahnya.

    Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami.

    Dilansir dari Suaraborneo dibeberapa lokasi bencana, terlihat ratusan anggota TNI dan Polri serta relawan lainnya sedang mengevakuasi korban tewas dan berupaya membersihkan puing-puing bangunan yang hancur.

    Hingga saat ini, bantuan tenaga relawan, logistik, dan tim medis terus berdatangan keberbagai lokasi terdampak. (Suaraborneo)

  • Proses Pencarian Korban di Kawasan Tanjung Lesung Berjalan Cepat

    Proses Pencarian Korban di Kawasan Tanjung Lesung Berjalan Cepat

    Tanjung Lesung (SL) – Proses evakuasi korban Tsunami di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang dilakukan pihak Jababeka Group selaku pengelola berkerjasama dengan Basarnas, dan BPBD, BNPB, TNI, dan aparat kepolisian berjalan cepat dan lancar.

    Subhan selaku Ketua Koordinasi Pencarian Korban dari TNI Yonif 310 Sukabumi mengatakan, proses evakuasi berjalan lancar dan cepat, berkat kerja sama dari semua pihak. “Hari ini sampai pukul 10:00 WIB, jumlah jenazah yang berhasil di evakuasi dari KEK Tanjung Lesung sebanyak 9 orang yang terdiri dark 4 orang perempuan dan 5 orang laki-laki,” kata Subhan saat ditemui di KEK Tanjung Lesung, Banten, Senin (24/12/2018).

    Ditambahkan Subhan, hingga saat ini total jenazah yang berhasil ditemukan disekitar KEK Tanjung Lesung mencapai 50 jenazah, dan selanjutnya jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah untuk diidentifikasi. “Semua jenazah korban kita serahkan langsung ke RSDU Berkah,” terangnya.

    Sementara itu, Kunto selaku Komando Lapangan Tanjung Lesung mengatakan, proses evakuasi jenazah akan terus kita lakukan. “Kita akan terus lakukan evakuasi jenazah, dengan terus berkoordinasi dengan Basarnas, dan BPBD, BNPB, TNI, dan aparat kepolisian agar para korban tsunami dapat terindentifikasi,” tuturnya.

    Hingga berita ini diturunkan, total jenazah yang berhasil di temukan di kawasan Tanjung Lesung sebanyak 52 orang, dengan 25 diantaranya telah dibawa oleh anggota keluarga masing-masing. Sementara yang lainnya telah dievakuasi ke RSUD Berkah. (red)

  • PWI dan SMSI Bentuk MCC Tsunami Banten-Lampung

    PWI dan SMSI Bentuk MCC Tsunami Banten-Lampung

    Bandarlampung (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) membentuk Media Crisis Center (MCC) tsunami Lampung dan Banten. MCC mengambil peran nyata dalam memberikan informasi terakurat dari update data-data korban terdampak tsunami.

    Koordinator MCC Provinsi Lampung Nizwar menyampaikan duka mendalam terhadap peristiwa yang terjadi Sabtu (22/12) sore tersebut. Karenanya, PWI dan SMSI tentu mengambil sikap dan langkah-langkah nyata guna membantu para korban tsunami, sekaligus bertanggung jawab menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat secara luas. “Keberadaan MCC akan menjadi jawaban akan informasi simpang siur yang diterima masyarakat terkait tsunami. Seperti Minggu malam, masyarakat pesisir di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung kembali mengungsi karena khawatir terjadinya tsunami susulan,” ucap Plt. Ketua PWI Provinsi Lampung ini.

    Menurut Nizwar, sekretariat MCC selain di provinsi juga terdapat di kabupaten terdampak tsunami. “MCC juga akan mengupayakan penggalangan dana kemanusiaan untuk kemudian disalurkan kepada korban tsunami,” ujarnya.

    Selain itu, MCC berupaya berperan langsung dalam proses rehabilitasi daerah terdampak tsunami. PWI dan SMSI melalui MCC pusat berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dalam proses rehabilitasi. Mulai dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata, hingga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

    Koordinator Konsolidasi dan SDA MCC Lampung Donny Irawan memastikan sekretariat MCC Lampung akan bekerja maksimal meringankan beban korban tsunami pasca dibentuk Minggu malam. “Kita juga akan membuat rekening donasi korban tsunami,” kata Ketua Umum SMSI Provinsi Lampung tersebut. (red)

  • Para Pengungsi dan Korban Tsunami Tanjung Lesung Apresiasi Aksi Cepat Tanggap Dari Tim Jababeka

    Para Pengungsi dan Korban Tsunami Tanjung Lesung Apresiasi Aksi Cepat Tanggap Dari Tim Jababeka

    Banten (SL) – Pradipta Aditya selaku Dokter di Klinik Cikadu Indah memberikan apresiasi kepada Jababeka Group selaku pengelola KEK Tanjung Lesung yang bergerak cepat untuk mengevakuasi seluruh korban. “Jababeka selaku pengelola sangat cepat respon untuk mengevakuasi korban ke Klinik Cipadu Indah. Ada hampir 100 korban yang dievakuasi pada malam kejadian,” kata Pradipta saat ditemui di Desa Cikadu, Pandeglang, Banten (24/12/2018).

    Ditambahkan Pradipta, sampai pagi tadi tercatat ada 98 korban dilarikan ke Klinik Cipadu Indah yang didominasi oleh anak-anak, dan wanita. Namun, lanjutnya, setelah kondisi korban stabil, mereka kita larikan ke rumah sakit terdekat diantaranya RSUD Berkah Pandeglang, RS Sari Asih, dan Puskesmas Panimbang.

    Menurut pengakuan Pradipta, korban yang dilarikan ke Klinik Cikadu didominasi oleh tamu hotel dan karyawan Tanjung Lesung. “Korban cenderung lebih banyak dari keluarga PLN dan Kemenpora, sedangkan untuk karyawan hanya beberapa orang saja,” terangnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk tenaga medis yang bertugas di Klinik Cikadu hingga saat malam ini berjumlah 7 (tujuh) orang yang terdiri dari 3 Dokter dan 4 paramedis. “Untuk bantuan medis, pihak Jababeka sudah menyalurkan obat-obatan, alat, dan tenaga medis dari President University,” ungkap Pradipta.

    Jimmy, salah satu karyawan Tanjung Lesung yang berhasil selamat dari amukan ombak tsunami mengatakan, gelombang air menghantam setinggi hampir 2 (dua) meter lebih. “ketinggian air hampir 2 meter lebih, semua terhempas, dan alhamdulillah saya masih bisa selamat dan langsung dievakuasi ke Klinik Cikadu,” ungkap Jimmy.

    Saat ditemui, kondisi kesehatan Jimmy sudah mulai membaik, dan malam ini akan segera dievakusi ke Jakarta untuk pemulihan. Jimmy mengucapkan terima kasih kepada Jababeka selaku pengelola KEK Tanjung Lesung yang telah cepat tanggap untuk membantu mengevakuasi para korban.

    Hingga berita ini diturunkan, total pengungsi di Kantor Desa Cikadu berjumlah lebih dari 200 jiwa yang berasal dari Desa Cipakis, Citereup, dan Tanjung Jaya, dan didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah sementara korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang hilang. Dan sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, serta 350 kapal dan perahu rusak. (rls)