Tag: Tulang Bawang Barat

  • Bupati Umar Ahmad Pimpin “Rolling Thunder” Penggemar Sepeda Motor

    Bupati Umar Ahmad Pimpin “Rolling Thunder” Penggemar Sepeda Motor

    Panarangan (SL) – Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad memimpin “rolling thunder”, keliling kota, dalam rangka HUT ke-9 Kabupaten Tulangbawang Barat dan HUT ke-25 MACI Lampung yang dipusatkan di Islamic Centre, Sabtu (14/4/2018), pukul 10.30 WIB.

    MACI (Motor Antique Club Indonesia) Lampung mengundang MACI provinsi lain, bikers dari negara tetangga, para penggemar sepeda motor klasik berbagai klub, dan mobil klasik untuk memeriahkan acara yang diberi tajuk “Tubablaarrr”.

    Umar Ahmad keliling kota naik sepeda motor besar bersama istri dan Ketua DPRD Busroni, Kapolres Tulangbawang AKBP Raswanto Hadiwibowo. Para bikers mengular di belakang mereka. Hadir beberapa artis yang juga gemar sepeda motor, antara lain Omes, Isa Bajaj, dan lainnya.

    Umar Ahmad mengatakan kegiatan ini selain menjadi ajang silaturahmi anggota MACI juga menjadi wahana untuk memperkenalkan komplek ikon wisata Kabupaten Tulangbawang Barat yang salah satunya komplek Islamic Centre. Masyarakat setempat antusias menyaksikan.Tubablaarr. (*)

  • Masyarakat Tubaba Antusias Sambut Bachtiar Basri

    Tulangbawang Barat (SL) – Masyarakat Tulang bawang Barat (Tubaba) antusias menyambut kehadiran cawagub Bachtiar Basri dalam kegiatan pulang kampung sekaligus kampanye terbatas. Yang dilakukan DPD PSI Tubaba. Kegiatan digelar di Tiyuh Panaragan Jaya Utama (Pju) kecamatan Tulang bawang Tengah (Tbt), Jum’at (13/4/2018).

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Cawagub Bakhtiar Basri, ketua koalisi Ridho- Berbakti Jilid II Tubaba Paisol, SH, Ketua DPD PSI Tubaba Juwaini Bandarsyah, ketua Panwaskab Mediyan, Kapolsek Tuba Tengah Kompol Leksan Arianto, S.IK, Kapolsek Tumijajar IPTU Aladine, SH,  relawan dan tokoh masyarakat serta tokoh pemuda.

    Dalam sambutannya mantan bupati Tubaba ini berharap, masyarakat mensyukuri kemajuan yang ada di Tubaba.

    “Kabupaten Tulang bawang Barat sudah menjadi lintasan dan tujuan, maka kita harus mensyukuri kemajuan pembangunan yang telah tercapai,”ujarnya.
    Bakhtiar sangat akrab membaur dengan warga karena beliau merupakan sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat.

    Sementara itu, tokoh pemuda Tubaba Susilo Aris Nugroho,  mengungkapkan, kehadiran Bakhtiar Basri memang dinantikan masyarakat.

    “Kami memang merindukan pak Bakhtiar Basri, dan ini momen yang sangat berharga bagi kami, makannya kami kangen-kangenan,”ujarnya.

    Dirinya juga berharap Bachtiar Basri melanjutkan programnya untuk membangun Lampung.

    “Kami mendukung pasangan Ridho-Berbakti Jilid II dapat melanjutkan kepemimpinan nya untuk yang kedua kalinya,”ungkapnya.

    Sementara itu, ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia(PSI) Tubaba Juwaini Bandarsyah optimis pasangan Ridho-Berbakti Jilid II akan memenangkan pilgub Lampung.

    “Kami sangat optimis pasangan Ridho-Berbakti Jilid II akan memenangkan pilgub Lampung, karena kinerjanya sudah terbukti. Keberhasilannya yang telah dapat kita rasakan, maka masyarakat akan melanjutkan kepemimpinan nya,”ujarnya.

    Sementara itu, dalam tausiyahnya Ustadz Hasan Basri, S.Pd.I mengajak masyarakat mentaati pemimpin. Karena jika taat kepada pemimpin, maka Alloh SWT akan meridhoi keinginan hambaNya.

    “Bapak dan ibu sekalian mari kita taati pemimpin kita agar kita mendapat hidayah dari Alloh SWT,”ungkapnya. (Robert).

  • Peresmian Mapolsek Gunung Agung Tuai Protes Warga

    Peresmian Mapolsek Gunung Agung Tuai Protes Warga

    Tulangbawang Barat (SL) – Sosialisasi dan peresmian Mapolsek Gunung Agung, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menuai protes masyarakat Kecamatan Gunung Terang.

    Mapolsek Gunung Agung yang sebelumnya bernama Mapolsek Gunung Terang tersebut, beralamat di Tiyuh Tunas Jaya, Kecamatan Gunung Agung.

    Darsani, masyarakat Gunung Terang mengatakan, pihaknya sangat mendukung munculnya nama Sektor Gunung Agung yang awalnya merupakan Polsek Gunung Terang. Tetapi, masyarakat mengharapkan adanya Mapolsek Gunung Terang terlebih dahulu baru dilakukan perubahan nama tersebut.

    “Pindahkan dulu di mana letak Sektor Gunung Terang, karena Gunung Terang ini merupakan kecamatan dan kampung tua yang lahir pertama di Kabupaten Tubaba wilayah utara, terlebih bangunan Mapolsek yang saat ini berubah nama menjadi Polsek Gunung Agung adalah kami masyarakat Gunung Terang bersama para kepala kampung pada saat itu,” ungkap Darsani, Wakil Ketua pembangunan Mapolsek Gunung Terang pada tahun 2000an silam kepada Netizenku.com melalui sambungan polselnya, Kamis (12/4).

    Menurut Darsani yang saat ini menjabat Kepalo Tiyuh Gunung Terang, masyarakat meminta kejelasan dasar perubahan nama tersebut sehingga masyarakat nantinya dapat mengerti. “Perubahan nama tersebut sebelumnya tidak ada sosialisasi terlebih dahulu, muncul dengan mudah seperti kocok bekem, tiba-tiba sudah diresmikan, kalau masyarakat Gunung Agung mau bangunan itu bangun dulu Polsek Gunung Terang,” paparnya.

    Namun, pihaknya sangat mendukung jika pihak kepolisian akan membangun Mapolsek Gunung Terang. Dukungan inipun disambut oleh S Joko Kuncoro, warga Gunung Agung yang kala itu menjadi Ketua pembangunan Mapolsek Gunung Terang yang saat ini menjadi Mapolsek Gunung Agung. “Mapolsek itu dibangun pada masa Kapolres Tuba dijabat Akmal Nesal dengan Kapolseknya Nur Aminin pangkat Sersan Mayor,” kata dia.

    Menurut Joko, masyarakat meminta sebelum dilakukan perubahan nama terlebih dahulu dibangunkan Mapolsek Gunung Terang sehingga perubahan tersebut dapat diterima dengan legowo oleh masyaralat di Kecamatan Gunung Terang, sehingga ada penghargaan bagi masyarakat yang telah membangun mapolsek tersebut. “Pergantian nama tidak apa apa, tapi Polsek Gunung Terang dibangun dulu. Kalau sudah begini mari kita cari jalan keluar agar Mapolsek Gunung Terang tetap ada dengan membangun kembali di wilayah Kecamatan Gunung Terang,” tukasnya.

    Joko mengaku siap menjadi orang nomor satu yang akan memperjuangkan pembangunan Mapolsek Gunung Terang. Untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk kembali melakukan gotong royong dan menyiapkan lahan untuk pembangunan Mapolsek tersebut. “Ayo masyarakat di dua kecamatan Gunung Terang dan Gunung Agung bangun bersama. Jika saya ditunjuk jadi ketua panitia saya siap, dan saya akan mencari lokasi lahan yang akan dihibahkan untuk Mapolsek tersebut bersama masyarakat,” ujar dia.

    Menanggapi adanya reaksi ini, lanjut dia, diharapkan Camat Gunung Terang jangan tidur, segara melakukan koordinasi dengan Camat Gunung Agung dan Lambu Kibang untuk merealisasikan pembangunan Mapolsek Gunung Terang, karena, kata dia, pada saat pembangunan Mapolsek Lambu Kibang, masyarakat Gunung Terang dan Gunung Agung ikut andil dalam pembangunannya.

    “Hasil komunikasi dengan Kapolsek sebenarnya camat sudah mengetahui rencana perubahan ini jauh-jauh hari dengan menghadiri rapat ditingkat Polres maupun polsek, tetapi tidak menyampaikan ke masyarakat. Camat harus bertanggung jawab, segara ditindaklanjuti harapan masyarakat ini, jika tidak ini bakal jadi runyam,” tukasnya.

    Sementara, pada sosialisasi dan peresmian Polsek Tumijajar juga mendapat reaksi protes. Hal itu diutarakan H. Sahmin Stan Seimbang,  selaku Tokoh masyarakat Kecamatan Tulangbawang Udik‎ menolak perubahan nama Polsek Tulangbawang Udik menjadi Polsek Tumijajar, jika Polsek ‎Tulangbawang Udik belum dibangunkan gedung baru.

    “Sebab, bedasarkan hibah masyarakat Tulangbawang Udik pada tahun 1974 bahwa tanah polsek tersebut jelas diperuntukkan Polsek Tulangbawang Udik bukan Tumijajar,” kata dia saat memberikan tanggapannya pada kegiatan peresmian Polsek tersebut, Kamis (12/4) siang.

    ‎Hal senada diamini oleh Bandarsyah Yusuf, tokoh masyarakat Tulangbawang Udik yanh menyayangkan atas perubahan nama Polsek setempat karena tidak dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat umum. “Dengan tegas kami sampaikan keberatan, sebab dari awal masyarakat Tulangbawang Udik telah banyak berkiprah dengan melakukan dukungan penyediaan fasilitas kepolisian, kami ini ‘diwongke’ lah. Semoga menjadi atensi Kapolda agar segara dibangun Polsek Tulangbawang Udik,” harapnya.

    Menanggapi itu, Kepala Bagian Perencanaan Mapolres Tulang Bawang Kompol Drs. Sujodo menjelaskan, perubahan nomenklatur tersebut berdasarkan Keputusan Kapolda Lampung nomor : Kep/240/III/2018 tanggal 26 Maret 2018 tentang perubahan nomenklatur 8 polsek di jajaran Polda Lampung.

    “Polres Tulangbawang ada tiga yakni,  yang sebelumnya Polsek Tulangbawang Udik menjadi Polsek Tumijajar, Polsek Gunung Terang menjadi Polsek Gunung Agung, dan Polsek Gedung Meneng menjadi Polsek Dente Teladas,” terangnya.

    Namun, perubahan nama ini tidak merubah wilayah hukum yakni tetap membawahi kecamatan yang ada sebelumnya, bahkan kapolsek dan jajarannya tetap seperti semula.

    Menurutnya, reaksi atas perubahan nomenklatur ini tidak hanya terjadi di Tulangbawang Udik, juga di protes masyarakat Kecamatan Gunung Terang dan Gedung Meneng. Ini bukan menjadi polemik bagi kami bahkan ini memacu semangat untuk mendirikan polsek-polsek baru.

    “Masukan-masukan ini akan kami laporkan sesegera mungkin kepihak Kapolres, dan saya juga akan segera melakukan pengajuan ke pihak Mapolda Lampung bahkan kami juga akan berkoordinasi dengan bapak Bupati Tulangbawang Barat agar dapat melakukan pembahasan terkait pembangunan Mapolsek,” kata dia sembari menjelaskan pergantian Nama 3 Polsek di Polres Tulangbawang telah menjadi keputusan mutlak Kapolda Lampung, nomenklatur ini disesuaikan dengan letak domisili keberadaan wilayah berdirinya Mapolsek tersebut.

  • Mantan Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Tubaba Benarkan Masalah Menara Tower BTS

    Mantan Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Tubaba Benarkan Masalah Menara Tower BTS

    Tulangbawang Barat (SL) – Marwan Aziz, Mantan Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), membenarkan kalau permasalahan perizinan Menara Tower BTS yang ada di Tiyuh Margo Dadi Kecamatan Tumijajar melalui dirinya.

    Hal tersebut di ungkapkan Marwan Aziz saat dijumpai di Ruang Kerjanya di Dinas Perhubungan Kabupaten Tulang bawang Barat, Senin (9/4/2018).

    Dalam penyampaiannya, Marwan Aziz mengatakan kalau permasalahan perizinan Menara Tower BTS tersebut memang satu paket dengan Menara Tower BTS yang ada di Tiyuh Tirta Makmur dan di Tiyuh Karta Raharja.

    “yang melalui saya itu ada tiga Perizinan untuk Menara Tower BTS sesuai dengan Rekomendasi dari Pak Sekda yang saya sampaikan dulu, namun untuk yang di Tiyuh Margo dadi itu tertunda karena berkasnya belum lengkap jadi tidak bareng dengan berkas Menara Tower BTS lainnya, tapi akhir bulan maret lalu berkasnya sudah masuk kok ke Bappeda karena sudah lengkap,” jelas Marwan.

    Namun Marwan Aziz membantah jika dirinya terlibat dalam permasalahan pembangunan Menara Tower BTS tersebut, karena kata dia yang melalui dia hanyalah sebatas perizinan saja bukan termasuk pembangunan.

    “Kalau untuk pembangunan saya tidak tahu, karena yang melalui saya itu hanya sebatas perizinannya saja, jadi kalau untuk pembangunan silahkan saja konfirmasikan ke pihak PT. CMI selaku pemilik Menara Tower BTS itu,” imbuhnya.

    “Kalau untuk permasalahan yang sudah melanggar aturan dan Perda, ya itukan sepenuhnya wewenang Pemkab, terserah apa saja langkah yang akan diambil Pemkab, mau dirobohin atau mau diapakan tidak ada masalah dengan saya karena yang melalui saya hanya sebatas perizinannya saja dan berkasnya sudah masuk ke Bapedda, tinggal nunggu kapan agenda rapat untuk rekomendasi BKPRDnya,” tutup Marwan.

    Terpisah, salah satu PPTK di Bappeda saat ditemui membenarkan kalau berkas milik PT. CMI untuk Menara Tower BTS yang ada di Tiyuh Margo dadi sudah masuk pada akhir bulan maret.

    “Iya mas sudah masuk berkasnya dan kami juga sudah survey kelokasi Menara Tower BTSnya, dan kami masih mengagendakan rapatnya, sekaligus dalam rapat itu nanti akan dibahas juga terkait permasalahan Menara Tower BTS itu yang sudah selesai di bangun namun perizinannya belum diurus, jadi nanti apapun keputusan yang akan diambil kita lihat saja setelah rapatnya,” jelasnya. (Robert)

  • Mengaku Anak Camat Sekelompok Orang Intimidasi Warga Tiyuh Mulya Kencana

    Mengaku Anak Camat Sekelompok Orang Intimidasi Warga Tiyuh Mulya Kencana

    Tulangbawang Barat (SL) – Belasan masyarakat Tiyuh Mulya Kencana dan Mulya Jaya ngeluruk ke Kantor DPRD Tulangbawang Barat (Tubaba). Mereka mengaku mendapat intimidasi dari orang-orang tak dikenal yang mengaku dari Tiyuh Bandar Dewa Kecamatan Tulangbawang Tengah.

    Kedatangan mereka langsung disambut Ketua Komisi A DPRD, Tubaba Ruslan, anggota Edi Ismanto, dan Wakil Ketua I DPRD Yantoni.

    Sawijo, warga Tiyuh Mulya Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah mengatakan intimidasi tersebut terjadi lantaran tanah yang dimilikinya berdasarkan sertifikat saat ini, tengah bersengketa dengan masyarakat Tiyuh Bandar Dewa yang mengaku pemilik lahan seluas 50 Ha yang awalnya diperuntukkan untuk lembaga sosial desa (LSD) Tiyuh Bandar Dewa.

    “Kami sudah memiliki lahan tersebut sejak tahun 1978 dan sudah banyak yang bersertifikat, AJB, SKT, dan kami mendapatkan tanah itu dengan cara beli,” ungkapnya di ruang Komisi A DPRD setempat, Senin (9/4) siang.

    Suwijo mengatakan, lokasi tanah tersebut berada di perbatasan Tiyuh Candra Kencana dengan Mulya Jaya tepatnya di jalur pipa gas sekitar tiyuh tersebut yang saat ini menjadi kebun karet dan sawit. Intimidasi yang terjadi di masyarakat pemilik lahan yang berada di luasan tanah 50 Ha yang di klaim tanah milik LSD Tiyuh Bandar Dewa tersebut dengan menakut-nakuti dan akan mematok tanah yang ada. “Saya anak camat Bandar Dewa akan patok tanah LSD,” ungkapnya meniru perkataan oknum tersebut.

    Selain melakukan intimidasi dan melakukan pengukuran lahan, oknum yang mengatasnamakan masyarakat Bandar Dewa tersebut meminta agar masyarakat yang memiliki tanah di atas lahan seluas 50 Ha yang juga diakui milik Lembaga Sosial Desa (LSD) Tiyuh Bandar Dewa dapat segera menyerahkan dana kompensasi atas tanah tersebut senilai Rp25 juta/Ha, dan dana pengurusan surat senilai Rp3 juta/Ha. “Yang harus segera dilakukan pembayaran adalah Rp. 3 juta/Ha, kalau dana kompensasi bisa dicicil menurut mereka sehingga tanahnya nantinya tetap menjadi milik kami. Tapi, kami tetap kekeh ini tanah milik kami, kami mendapatkannya dari beli, dan sudah diterbitkan sertipikat, AJB, dan SKT,” tuturnya.

    Menanggapi hal ini, Ketua Komisi A DPRD Tubaba, Ruslan mengatakan agar masyarakat jangan takut dan dapat menghadapinya jika tanah yang saat ini dikuasai memang benar-benar milik masyarakat yang dibuktikan dengan surat menyurat yang sah oleh hukum. “Jangan takut, kami wakil bapak. Jika terjadi apa-apa laporkan ke pihak hukum, dan kami akan membackup permasalahan tersebut sampai tuntas,” terangnya.

    Untuk menindak lanjuti laporan masyarakat, lanjut dia, pihaknya akan memanggil tim sengketa tanah yang dibentuk oleh Pemkab Tubaba dalam mengurusi tanah tersebut. “Kami juga belum tahu apa hasil penyelesaian tim sengketa tanah, kenapa dibawah sudah sampai pada permintaan kompensasi senilai Rp25 juta/ha dan dana pengurusan surat dan pengukuran tanah senilai Rp3 juta/ha, sementara kami dari DPRD belum tau apa hasilnya,” tukasnya.

    Sementara, Ketua Forum Masyarakat Bandar Dewa (FMBD) Tiyuh Bandar Dewa, Idris Hadi, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya terkait aduan masyarakat ke DPRD tersebut, dirinya menampik adanya perlakuan intimidasi kepada masyarakat yang menguasai lahan diatas lahan LSD seluas 50 Ha dan mengakui adanya permintaan dana senilai Rp 25 juta untuk kompensasi dan Rp3 juta untuk urusan surat menyurat tanah tersebut.

    Tanah LSD tersebut, menurutnya, merupakan tanah ingklab Bandar Dewa, bukan tanah transmigrasi dan tanah ini sudah diurus dari tahun 1975 hingga sekarang. Lahan itu awalnya dimiliki masyarakat Candra Kencana dan masyarakat Mulya Kencana mendapatkannya dari Masyarakat Candra Kencana. “Masalah tanah ini sudah pernah diurus hingga tingkat kabupaten Tubaba dan duduk satu meja dengan Asisten I Agus Subagio, Kabag Hukum, Ketua Komisi A pada waktu itu Sukardi di ruang Asisten I. Hasil kesepakatan waktu itu penyelesaiannya dikembalikan ke kecamatan, dan ditingkat tiyuh masing-masing,” kata dia.

    Sehingga pada tahun ini, lanjut dia, timbul kesepakatan yang disambut baik oleh masyarakat Candra Kencana, sementara masyarakat Mulya Kencana, dan Mulya Jaya tidak mau hadir setiap ada undangan untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Awalnya kami minta ganti Rp100 juta, turun Rp50 juta, dan akhirnya masyarakat Candra Kencana hanya mampu memberi Rl25 juta/Ha diluar surat menyurat, dan Rp 3 juta meminta untuk biaya pengurusan tanah dari SKT sampai AJB. Semua ini ada berita acaranya semua terlampir,” paparnya.

    Idris Hadi menambahkan, tanah tersebut merupakan tanah milik LSD Tiyuh Bandar Dewa yang dibuktikan dengan surat yang sah yang membuatnya Bapak R Enggot Panji Negara saat menjabat selaku camat, dan saat ini masih hidup berada di Tiyuh Bandar Dewa. “Masyarakat Candra Kencana juga sudah menyatakan bahwa tanah tersebut merupakan tanah milik LSD Masyarakat Bandar Dewa,” pungkasnya.

  • Ribuan Bikers Bakal Meriahkan Hut Ke-9 Kabupaten Tubaba

    Ribuan Bikers Bakal Meriahkan Hut Ke-9 Kabupaten Tubaba

    Tulangbawang Barat (SL) – Dalam rangka memeriahkan Hut ke-9 Kabupaten Tulangbawang Barat, sebanyak dua ribuan club bikers akan  datang dan memadati Komplek Islamic Center apada tanggal (13/04) mendatang. Rombongan bikers ini akan dimpin oleh Indrodjojo Kusumonegoro yang akrab disapa dengan sebutan Indro, anggota group lawak Warkop DKI.

    “Sebanyak empat negara diantaranya Thailand, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapore juga bakal hadir,” kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat, Herwan Sahri kepada Medinaslampungnews.co.id, Senin (09/04).

    Diterangkan Herwan Sahri, ribuan bikers tersebut merupakan pecinta Motor Antique Club Indonesia (MACI) yang juga sekaligus sahabat Umar Ahmad Bupati Tubaba. Kedatangan klub MACi ini selain turut memeriahkan Hut Tubaba ke-9, juga sekaligus untuk memperingati Hut Motor antique Club Indonesia (MACI) yang ke -25 tahun.

    “Terselenggaranya acara ini nantinya merupakan rangkaian wujud kegiatan semarak HUT ke 9 kabupaten Tubaba,’ kata Herwan.

    Setibanya pada tanggal (13/04) mendatang, rencananya kegiatan hut MACi akan berlangsung selama tiga hari. Termasuk diantaranya akan ada penyerahan berupa cidra mata SK yang akan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Tubaba Umar Ahmad terhadap empat peserta BIKERS klub (MACI) dari negara Thailand, Brunei Darussalam ,Malaysia singapore, dan Indro salah satu anggota group lawak Warkop DKI.

    “ Mereka adalah tamu kehormatan Pemkab Tubaba. Pada momentum ini nantinya mereka akan kita SK kan, artinya bahwa mereka adalah merupakan salah satu negara sahabat Umar Ahmad,” kata Herwan.

    Mantan Kadispenda Provinsi Lampung ini menambahkan, acara itu nanti mengusung tema ‘Tubablaarrr’ yang dipusatkan di sebuah Kampung MACI yang terletak di belakang Komplek Islamic Center Tubaba. Persiapan kegiatan sendiri saat ini telah ‎mencapai 80 persen.

    “Kita monitor terus Kampung MACI ini. Semua kita lengkapi mulai dari pasilitas WC, kamar mandi, lahan parkir, tenda penginapan atau pondok umum, hingg hotel khusus tamu VIP,” papar Herwan Sahri.

    Untuk kapasitas penginapan, saat ini dapat menampung sejumlah 2000 ‎orang peserta yang meliputi 35 pondok, hotel dan Wisma Tirta Kencana. “Ini kegiatan Spektakuler‎ dan baru terjadi di Indonesia, kegiatan MACI ini sekaligus Jambore MACI,  yang juga dikuti oleh peserta dari empat negara luar yaitu Thailand,  Brunei Darussalam, Malaysia dan Singapura. Kita berharap dengan momentum ini, dapat mengenalkan Kabupaten Tubaba bumi Ragem Sai Mangi Wawai dikancah nasional bahkan Internasional,” tutupnya

  • Paranormal Dan Pasangan Selingkuhnya Diarak Warga Tiyuh Kartaraya

    Paranormal Dan Pasangan Selingkuhnya Diarak Warga Tiyuh Kartaraya

    ilustrasi pasangan diarak warga

    Tulangbawang Barat (SL) – Ratusan massa Tiyuh Kataharaja dan Tiyuh Kartaraya, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat, menggirik (mengarak,red) beramai ramai, sepasang sejoli, yang diduga hidup serumah tanpa ikatan pernikahan, MY (52) dan SS (48), Sabtu (07/04) sekitar pukul 16.00 Wib. Mereka diarak dari rumah My hingga kediaman Kepalo Tiyuh Kartaraharja.

    Kepalo Tiyuh Kartaraharja, Rudi Yanto membenarkan aksi ratusan warga yang mengarak dua pelaku terduga selingkuh itu ke kediamannya. “MY merupakan warga RK-05 dan SS warga RK-04 diarak warga karena dianggap sudah melakukan hubungan terlarang,” jelas Rudi Yanto saat dihubungi via telepon genggamnya kepada koran ini, Sabtu (07/04).

    Menurut Rudi Yanto, MY dan SS  masing-masing masih memiliki pasangan hidup. Keduanya juga meiliki jumlah anak yang sama yakni 3 anak. Rudi Yanto jug amengatakan, berdasarkan keterangan warga yang mengarak kedua pelaku, MY dan SS secara terang-terangan sudah melakukan perbuatan kumpul kebo di rumah MY. “Penilaian warga, keduanya memang suka sama suka, namun warga tiyuh merasa resah dan menganggap perbuatan keduanya merupakan aib bagi kampung mereka,” imbuh Rudi Yanto.

    Diketahui juga, MY ternyata merupakan seorang guru spiritual yang mempunyai kemampuan melakukan pengobatan dan sering membantu orang sakit di tiyuh setempat. “ Rupanya kemampuan yang dimilikinya membuat MY melakukan bujuk rayu terhadap SS,” ujar Rudi Yanto.

    Sementara itu, Bhabinkantibmas Tiyuh Kartaraharja, Bripka Sobrun membenarkan adanya penangkapan dua pelaku kumpul kebo MY dan SS. Kasus ini sudah ditangani oleh Mapolsek Tulangbawang Udik, Kecamatan Tumijajar  untuk diproses lebih lanjut.

    “ Setelah saya menerima laporan dari Kepalo Tiyuh Rudi Yanto bahwa ada masyarakat yang mengarak
    keduanya berinisial SS (48) dan YM (52), saya langsung bergegas bergerak cepat turun ke lokasi. Hal itu dilakukan bertujuan guna antisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, seperti amukkan massa. Keduanya akan kita bawa ke kantor mapolsek tuba-udik (tumijajar) guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,”jelas Sobrunsaat berada di kediaman Kepalo Tiyuh Kartaraharja, Rudi Yanto kepada Medinas Lampung Sabtu (07/04). (mds/nt/*)

  • Semarakan HUT ke-9 Tubaba, IWO dan PMI Tubaba Bakti Sosial

    Semarakan HUT ke-9 Tubaba, IWO dan PMI Tubaba Bakti Sosial

    Logo IWO dan PMI (Foto/Dok/Net)

    Tulangbawang Barat (SL) – Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-9 Tulang bawang barat (Tubaba), Ikatan Wartawan Online (IWO) bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tubaba direncanakan menggelar kegiatan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada anak yatim piatu. Kegiatan tersebut rencananya digelar pada Jumat 6 April 2018, di kantor Korwas Tumijajar Tubaba.

    Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh penasehat IWO Tubaba Busroni SH, camat Tumijajar Rasyid,SE, beserta jajaran pengurus PMI Tubaba.

    Menurut sekretaris IWO Tubaba Yunastanto mendapingi ketua IWO Tubaba Riko Amir, menuturkan, kegiatan tersebut merupakan agenda IWO dalam membaktikan organisasi kepada masyarakat.

    “Kegiatan ini kami gelar dalam rangka ikut menyenarakkan rangkaian HUT ke-9 Tubaba, dan ini merupakan program kami yang akan selalu peduli dengan sesama,”ujarnya.

    Pria ramah ini berharap, kerjasama antara PMI dan IWO Tubaba, harus dipertahankan agar duet program sosial yang sudah terjalin selama ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.

    Sementara itu, kepala Markas PMI Tubaba Sugeng Rianto mendampingi ketua PMI Tubaba Agus Subagiyo mengatakan, kado dari pemerintah dan DPR dengan telah disahkannya undang-undang kepalang merahan pada 11 Desember 2017, harus disikapi dengan kerja nyata.

    “Telah disahkannya undang-undang ini akan memberikan perlindungan bagi kegiatan kemanusiaan bagi PMI, karena saat ini telah memiliki landasan hukum yang lebih kuat,”pungkasnya. (Robert/Efendy)

  • Bagsumda Bersama Urdokkes Polres Tuba Lakukan Kegiatan Kemanusiaan Kepada Warga Tubaba

    Bagsumda Bersama Urdokkes Polres Tuba Lakukan Kegiatan Kemanusiaan Kepada Warga Tubaba

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si Yang Diwakili Oleh Kabag Sumda Kompol I Gusti Ketut Wibawa Yang Turun Langsung ke Lokasi Hari Ini (5/4/18) (Foto/Dok/Robert)

    Tulangbawang Barat (SL) – Bagian Sumber Daya (Bagsumda) bersama dengan Urusan kedokteran dan kesehatan (Urdokkes) Polres Tulang Bawang (Tuba) melakukan kegiatan kemanusiaan kepada salah satu warga masyarakat tidak mampu yang ada di Kab. Tulang Bawang Barat (Tubaba).

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si yang diwakili oleh Kabag Sumda Kompol I Gusti Ketut Wibawa yang turun langsung ke lokasi mengatakan, warga tidak mampu yang dibantu hari ini (5/4/2018) sekira pukul 11.20 WIB adalah Suwito (69) yang sudah mengalami sakit selama 1 bulan dan hanya dirawat di rumah dengan ala kadarnya oleh pihak keluarga.

    “Suwito yang sehari-harinya bekerja sebagai petani merupakan warga Tiyuh/Kampung Karta Tanjung Selamet Kecamatan Tulang Bawang Ud (Tbu) Kabupaten Tulang Bawang Barat,” ujarnya.

    Kabag Sumda Menjelaskan, sakit yang dialami oleh suwito berawal dari luka goresan paku pada tangan kanannya, karena ketidak mampuan keluarga secara ekonomi, luka tersebut tidak dirawat sehingga berakibat gangren (kematian jaringan).

    “Kami berangkat dari Polres Tulang Bawang dengan menggunakan kendaraan ambulance milik klinik polres dengan perjalanan sekira 3 jam melewati jalan yang cukup jelek dan hutan di kiri kanan nya baru bisa sampai ke rumah suwito, saat sampai di lokasi kami memberikan bantuan berupa 2 karung beras dan 1 dus mie instan yang diterima langsung oleh pihak keluarga, lalu dilakukan pemeriksaan oleh PS. Paur Dokkes Aipda Dwi Kurniawan, S.Kep, MH dan dokter klinik dr. Adhi Ageng Wibowo terhadap suwito, kemudian dibawa ke RSUD (rumah sakit umum daerah) Kab. Tulang Bawang Barat dengan menggunakan mobil ambulance,” jelasnya.

    Kabag Sumda Menerangkan, tindakan yang kami lakukan ini sebagai bentuk bukti nyata kepedulian dan pelayanan prima dari Polres Tulang Bawang kepada warga masyarakat kurang mampu yang ada di wilayah kami.

    Direktur RSUD Kab. Tulang Bawang Barat dr. Pramono Satrio Wibowo saat bertemu dengan Kabag Sumda memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya karena Polres Tulang Bawang telah membantu secara sukarela warga masyarakatnya dan mengajak bekerjasama dengan pihak kepolisian serta berjanji selama suwito berada di RSUD semua biaya pengobatan dan perawatan gratis. (Robert/Efendy)

  • DPRD Kabupaten Tubaba Adakan Rapat Paripurna Peringati HUT Tubaba ke-9

    DPRD Kabupaten Tubaba Adakan Rapat Paripurna Peringati HUT Tubaba ke-9

    DPRD Kabupaten Tubaba Gelar Rapat Paripurna Istimewa Dalam Rangka Memperingati HUT Tubaba ke-9 Kegiatan Yang di Gelar di Gedung DPRD Kabupaten Tubaba. Selasa (3/4/18) (Foto/Dok/Robert)

    Tulangbawang Barat (SL) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulangbawang barat (Tubaba) gelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati HUT Tubaba ke-9 tahun 2018. Kegiatan yang di gelar di gedung DPRD kabupaten Tubaba. Pada selasa (3/4/2018).

    Turut hadir Bupati dan Wakil bupati Tubaba Umar Ahmad,SP dan Fauzi Hasan,SE,MM, Sekdakab Herwan Sahri,SH,MAP, Staf ahli gubernur lampung Bidang Pemerintahan, hukum dan Politik Theresia Sormin, ketua DPRD Busroni, SH, pejabat tinggi pratama dan jajaran, para tokoh adat, tokoh agama, SKP, Forkopemda, beserta para undangan lainnya.

    Bupati Umar Ahmad, SP dalam sambutannya mengatakan Rapat paripurna istimewa ini memperingati Hari Ulang Tahun kabupaten Tulangbawang barat, merupakan peristiwa bersejarah bagi daerah bumi Ragem Sai Mangi Wawai.

    “Di usia yang ke-9 tahun, telah banyak capaian kemajuan pembangunan yang telah di laksanakan di kabupaten Tulang Bawang Barat ini, dan tentunya untuk kedepannya kita harus dapat meningkatkan laju pembangunan dan merawat serta menjaga semangat kebersamaan, demi terwujudnya kemajuan yang semakun adil dan merata di seluruh penjuru bumi Regem Sai Mangi Wawai,” katanya.

    Di samping itu bupati Umar Ahmad juga mengajak agar terwujudnya cita-cita masyarakat yang maju dan sejahtera.

    “Saya mengajak mari kita terus bekerja menyumbangkan kemampuan yang kita miliki untuk membangun daerah yang kita banggakan, agar cita-cita mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera sesegera mungkin dapat tercapai,” ujarnya.

    Lanjut bupati Umar Ahmad, SP “pemerintah daerah saat ini masih terus merencanakan program pemekaran Tiyuh dan kelurahan serta kecamatan baru, sehingga di masa mendatang proses pembangunan dan pelayanan publik dapat dilaksanakan makin merata dan makin berkualitas. Pada tahun 2016 jumlah kecamatan di kabupaten Tubaba bertambah 1 yaitu kecamatan Batu putih, dan pada tahun 2017 DPRD telah pula mengesahkan peraturan daerah tentang pembentukan 7 Tiyuh persiapan menjadi Tiyuh, yang untuk selanjutnya pemerintah daerah saat ini tengah mengupayakan pengefenitifan tiyuh tersebut di kementerian dalam negeri,”paparnya.

    “Dengan demikin saat ini jumlah kecamatan di kabupaten Tulangbawang Barat 9 kecamatan sedangkan Tiyuh 96 tiyuh, dan 7 Tiyuh persiapan”.

    Acara yang di lanjutkan pemotongan Tumpeng sebagai tanda jadi peringatan hari jadi ulang tahun kabupaten tulangbawang barat ke-9 tahun 2018. Pemotongan pertama oleh Ketua DPRD Busroni, SH di serahkan langsung kepada Theresia Sormin mewakili PJS gubernur lampung.

    Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Theresia Sormin menyampaikan, “selamat kepada seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tulang bawang barat,” pungkasnya. (Robert/Efendy).