Tag: Tulang Bawang Barat

  • Dinkes Tubaba Berikan Pengobatan Medis Gratis Bocah Pengidap Kelenjar Getah Bening

    Dinkes Tubaba Berikan Pengobatan Medis Gratis Bocah Pengidap Kelenjar Getah Bening

    Tulang Bawang Barat (SL) – Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) akhirnya memberikan bantuan pengobatan secara medis kepada Muhamad Dodi Saputra (6) warga Kagungan Ratu, RT 02 Kecamatan Tulang Bawang Udik yang diagnosa mengalami penyakit Kelenjar Getah Bening yang dialami sejak lahir. Rabu, (11/07/18).

    Hal ini dikatakan langsung oleh Wahyudi, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat atau yang mewakili Prana Putra, Plt Kepala Dinas Kesehatan Tubaba.

    Dikatakanya bahwa, Pemerintah Kabupaten Tulang bawang barat melalui Instansi Dinas Kesehatan setempat saat ini sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan pengobatan Muhamad Dodi selama menjalani pengobatan medis nantinya. Karena, dari Dinas sendiri akan langsung membawa korban penderita penyakit ini langsung menuju salah satu Rumah Sakit (RS) yang ada di Kota Bandarlampung.

    “Ya hari ini kita masih musyawarah dengan keluarga korban untuk menjalani pengobatan, dan kemungkinan besok kita berangkatnya menuju ke salah satu RS yang ada di Kota Bandarlampung, kalaupun tidak memungkinkan kita akan langsung bawa mereka ke Jakarta agar dapat lebih tepat mendapatkan penanganan,” jelasnya saat mengunjungi kediaman Korban.

    “Keluarga ini sendiri belum memiliki Kartu BPJS dan alhamdulilah itu sudah selesai kami buat dan siap diguakan,” cetusnya.

    Dukungan juga diberikan oleh Kepala Puskesmas Marga Kencana, Yusni Murmi, dirinya juga dengan ini mewakili Dinas Kesehatan saat ini sudah mempersiapkan ambulance gratis untuk keberangkatan keluarga mereka. Bahkan tambahnya, dari hasil cros chek kami saat ini, anak nya yang satunya juga mengalami sakit atau kurang sehat.

    “Selain Muhamad Dodi, kita juga akan membawa dan mengobati anaknya lerempuan yang nomor dua dan mengecek kesehatanya juga, karena kalau kita lihat sepertinya anaknya perempuan kurang sehat juga, jadi kami akan mengobati kedua anaknya secara bersamaan dan akan kita pastikan sampai sembuh “, ungkapnya.

    Ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh pasangan suami istri, Puspito dan Yati. Karena berkat bantuan dari Dinas Kesehatan kedua anaknya mendapat kemungkinan akan sembuh dan normal seperti anak kecil lainya, karena harapan kami selama ini akhirnya terpenuhi.

    “Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Puskesmas dan Dinas Kesehatan, karena sudah memfasilitasi segala kekurangan untuk pengobatan kami, kami mohon do’anya agar anak kami secepatnya dapat sembuh dan normal seperti anak biasanya,” harapnya.

    Pantauan dilapangan, Dinas Kesehatan juga telah memberikan bantuan berupa susu SGM sebanyak 24 kotak dan roti untuk memenuhi gizi anak tersebut. (Robert)

  • RS Asy-Syfa Medika Majril : Penanganan Terhadap Pasien dan Bayi Sesuai dengan SOP

    RS Asy-Syfa Medika Majril : Penanganan Terhadap Pasien dan Bayi Sesuai dengan SOP

    Tulang Bawang Barat (SL) – Maraknya issue telah melakukan malpraktek terkait kematian bayi buah hati dari Rizka Fransiska dan Saeri warga Tiyuh Kartaraharja, pihak RS Asy-Syifa Medika Tubaba angkat bicara.

    Pihak managemen rumah sakit mengklaim penanganan terhadap pasien dan bayi saat melakukan operasi cesar sudah sesuai dengan SOP.

    Demikian diungkapkan Divisi Humas RS Asy-Syfa Medika Majril saat konferensi pers di rumah sakit asyifa medika Tubaba, Pada Kamis (5/7/18).

    Majril menuturkan, sebelum dilakukan operasi pasien sudah ditangani sesuai dengan SOP. “Pasien dirujuk ke RS Asy-Syifa Medika sekitar pukul 11.00 Wib, pasien tersebut berasal dari Puskesmas Kartaraharja dengan indikasi ketuban pecah keruban dini,”ujar Majril.

    Sehubungan persiapan operasi membutuhkan berbagai tindakan, maka dokter spesialis menjadwalkan operasi pada pukul 16:00 Wib. Dengan harapan semua yang dibutuhkan pasien sudah bisa dipenuhi sebelum tindakan dilakukan.

    “Operasi caesar direkomendasikan sebagai prosedur yang direncanakan atau dilakukan dalam keadaan darurat. Namun sebelum tindakan operatif dilakukan, ditemukan anemia pada pasien. Sehingga dengan kondisi pasien yang tidak memungkinkan itu, pihak RS harus melakukan transfusi darah terlebih dahulu,” jelas Majril.

    Ditempat yang sama Divisi Pelayanan Medis dr.Pramono Satrio Wibowo menerangkan, tindakan terhadap pasien tersebut pihak RS telah melakukan penanganan sebaik mungkin. Mulai dari pemeriksaan pasien hingga penanganan operasi.

    “Pada saat itu kondisi pasien membutuhkan tindakan formatik. Sehingga pukul 17:00 Wib, kita melakukan perbaikan kondisi sang ibu sebelum operasi dilakukan,” ujar Pramono.

    Sekitar pukul 19:00 Wib, lanjut dia, pihak RS melakukan tindakan formatik. “Setelah bayi lahir masih dalam keadaan hidup, namun bayi dalam kondisi susah bernapas sehingga tidak tertolong,” tegasnya.

    Menurutnya, saat ini pihaknya telah melakukan tindakan maksimal terhadap pasien yang saat ini sedang dalam perawatan. Ia juga memastikan dugaan kelalaian pihak RS itu tidak benar. Mengingat segala sesuatu tindakan sebelumnya telah di komunikasikan terlebih dahulu dengan pihak keluarga.

    “Setiap penanganan pasien pasti ada resiko. Untuk penyebab pasti meninggalnya bayi tersebut kemungkinan besar atas kondisi sang ibu. Terkait pertangungjawaban kami terhadap musibah itu, kami telah melakukan kepedulian terhadap pasien,” pungkasnya. (Robert)

  • Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek di Tubaba di Tangkap Polisi

    Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek di Tubaba di Tangkap Polisi

    Tulangbawang Barat (SL) – Kepolisian sektor (Polsek) Tulang bawang tengah (Tbt) kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba). Menangkap pelaku pencabulan anak di bawah umur, pada Kamis (5/7/18).

    Pelaku bernama Ahmad Satir (78) Warga Tiyuh Penumangan baru Rt01, Rk01, kecamatan Tulang bawang tengah kabupaten Tubaba mencabuli bocah di usia 5 Tahun.

    Menurut Kapolsek Tulang bawang tengah Leksan Ariyanto,S,IK., mengatakan.”Pelaku di tangkap pada kamis (5/7/18) seorang kakek berusia 78 tahun sedangkan korban AS berusia 5 tahun merupakan warga tiyuh setempat adalah pelajar paud, penangkapan di lakukan setelah mendapatkan laporan dari ibu korban,” katanya.

    Kronologi kejadian Pada hari Jum’at Tanggal (1/7) pukul 16:00, korban AS  menceritakan kepada ibunya pelecehan yang telah dilakukan terhadap korban,” pelaku telah membuka celana dan memegang alat kelamin korban, didalam rumah pada saat korban menonton televisi, tepatnya di ruang televisi rumah korban,”jelasnya.

    Berdasarkan laporan orang tua korban ke mapolsek dengan No: LP/B-87/V1/2018/PLD LPG/RES TUBA/SEK TBT/tgl 02 juni 2018 dan pihaknya melakukan penangkapan.

    Lanjut Leksan berdasarkan laporan dari ibu korban,”Sebagaimana di maksud dalam pasal 81 Jo pasal 76D dan pasal 82 Jo 76E UU RI Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlundungan Anak dengan ancaman 5 dan maksimal 15 tahun penjara,”terangnya.

    Barang bukti yang telah di amankan 1 lembar baju kaos berwarna merah bergambar barbie 1 potong celana dalam berwarna putih milik korban. (Robert)

  • Lima Pelaku Curat Spesialis Rumah Kosong di Tulang Bawang Barat Ditangkap Polisi

    Lima Pelaku Curat Spesialis Rumah Kosong di Tulang Bawang Barat Ditangkap Polisi

    Tulangbawang Barat (SL) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tulang Bawang bersama Polsek Gunung Agung berhasil menangkap YU (17), UA (17), DA (36), SA (20) dan DO (33). Mereka adalah pelaku Curat (pencurian dengan pemberatan) spesialis rumah kosong.

    Barang Bukti Yang Di Amankan

    Kapolsek Gunung Agung AKP Sobari mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si mengatakan, para pelaku ditangkap Satreskrim bersama Polsek Gunung Agung hari Rabu (4/7/18) sekira pukul 00.30 WIB, di rumahnya masing-masing.

    “YU dan SA merupakan warga Kampung Purwa Jaya, Kecamatan Banjar Margo, UA dan DA merupakan warga Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung dan DO merupakan warga Kampung Agung Dalam, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang,” ujar AKP Sobari.

    Lanjutnya, penangkapan terhadap para pelaku berdasarkan Laporan dari korban Eko Susanto (33), yang berprofesi wiraswasta, warga Tiyuh/Kampung Toto Katon, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Tertuang dalam Laporan Polisi Nomor : LP / 117 / VII / 2018 / Polda Lpg / Res Tuba / Sek Guna, tanggal 3 Juli 2018. Kerugian berupa laptop, tablet samsung, handphone (HP) nokia 105 dan uang tunai sebanyak Rp. 1 Juta, yang semua ditaksir sebanyak Rp. 7 Juta 500 Ribu.

    “Kejadian yang menimpan korban Eko Susanto, terjadi hari Rabu (27/6) sekira pukul 10.00 WIB, saat rumah dalam keadaan kosong karena ditinggalkan oleh korban dan istrinya ke Tiyuh Margo Mulyo untuk menghadiri acara keluarga. Korban baru mengetahui kejadian tersebut sekira pukul 18.30 WIB, setelah pulang ke rumah dan mendapati dinding papan rumah dalam keadaan tercongkel, lalu korban memeriksa isi rumah dan mendapati barang-barang berharga serta uang tunai miliknya telah raib dibawa oleh para pelaku. Korban baru melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek hari Selasa (3/7),” urai AKP Sobari.

    Berbekal laporan dari korban, anggota kami dibantu Satreskrim melakukan penyelidikan untuk mencari dan menemukan siapa pelakunya. “Kurang dari 24 jam, setelah korban laporan ke polsek, para pelaku berhasil ditangkap di rumahnya masing-masing, tanpa adanya perlawanan. Selanjutnya para pelaku beserta barang bukti (BB) dibawa ke Mapolsek Gunung Agung,” terang AKP Sobari.

    Para pelaku sekarang sudah ditahan di Mapolsek Gunung Agung, untuk pelaku YU, UA, DA dan SA akan dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 ke 4 dan ke 5 KUHPidana tentang Pencurian, diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun. Sedangkan pelaku DO akan dijerat dengan Pasal 480 KUHPidana tentang Penadahan barang hasil kejahatan, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun. (Robert)

  • HUT Bhayangkara ke-72, 33 Personel Polres Tulang Bawang Mendapatkan Reward

    HUT Bhayangkara ke-72, 33 Personel Polres Tulang Bawang Mendapatkan Reward

    Tulang Bawang Barat (SL) – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si menjadi inspektur upacara, pada pembukaan Expo Jambore Lintas Komunitas II untuk merayakan Hari Bhayangkara ke 72 tahun 2018, yang dilaksanakan hari Minggu (1/7/18) sekira pukul 08.30 WIB bertempat di lapangan Mapolres Tulang Bawang.

    Pada kegiatan ini, sebanyak 33 personel Polres Tulang Bawang dan Polsek jajaran yang mendapatkan penghargaan (reward) langsung dari Kapolres. “3 Pama (perwira pertama) mendapatkan reward karena telah terpilih menjadi pama teladan, 6 personel Satreskrim mendapatkan reward karena telah berhasil ungkap kasus curas (pencurian dengan kekerasan) yang terjadi di jalan lintas rawa jitu PT. BNIL, 6 personel Polsek Gedung Aji mendapatkan reward karena telah berhasil ungkap kasus curanmor (pencurian kendaraan bermotor) di Gedung Aji dan Penawar Tama, 10 personel Satreskrim mendapatkan reward karena telah berhasil ungkap kasus penemuan mayat di Gedung Meneng, 7 personel staff mendapatkan reward karena memiliki loyalitas dan berdedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugas, dan 1 personel yang merupakan PS. Kasi Keu juga mendapatkan reward karena telah berdedikasi tinggi dalam mengelola keuangan satker polres,” ungkap AKBP Raswanto.

    Dalam amanatnya, Kapolres memberikan ucapan selamat kepada personel Polri yang telah mendapatkan reward dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta Expo Jambore Lintas Komunitas II yang telah berkenan hadir.

    “Saya ucapkan selamat dan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada personel Polres Tulang Bawang dan Polsek jajaran yang telah berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian sehingga mendapatkan reward dari pimpinan, jadikan ini sebagai penyemangat dalam bekerja dan untuk seluruh peserta yang telah hadir disini, saya ucapkan terima kasih karena telah ikut serta meramaikan perayaan Hari Bhayangkara ke 72 di Polres Tulang Bawang,” ujar AKBP Raswanto.

    Lanjutnya, kepada seluruh peserta yang mengikuti event (kejuaraan) diajang ini, tetap junjung tinggi sportivitas dalam bertanding dan utamakan kebersamaan untuk meraih kemenangan yang diinginkan.

    Tampak hadir dalam upacara ini, Kapolres Tulang Bawang, Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, SE, MH, Wakil Bupati Tulang Bawang Barat Fauzi Hasan, SE, MM, Dandim 0426 Tulang Bawang, Danlanud Pangeran M Bunyamin, Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang dan Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat. (Robert)

  • 28 Personel Polres Tulang Bawang Mendapatkan Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara ke 72

    28 Personel Polres Tulang Bawang Mendapatkan Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara ke 72

    Tulangbawang Barat (SL) – Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si memimpin langsung Upacara Korps Raport Kenaikan Pangkat Personel Polres Tulang Bawang, hari Senin (2/7/18) bertempat di lapangan polres setempat.

    “Sebanyak 28 personel yang mendapatkan kenaikan pangkat TMT (terhitung mulai tanggal) 1 Juli 2018, 24 personel naik pangkat dari Bripka ke Aipda, 2 personel naik pangkat dari Brigpol ke Bripka dan 2 personel naik pangkat dari Bripda ke Briptu,” ujar AKBP Raswanto.

    Lanjutnya, kenaikan pangkat dilingkungan Polri mempunyai arti yang sangat penting, baik bagi kesatuan, personel dan keluarga yang bersangkutan, karena kenaikan pangkat merupakan salah satu bagian dari sistem pembinaan karir dalam tubuh Polri, yang bertujuan untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia).

    “Kenaikan pangkat bukan merupakan suatu pemberian atau hadiah dari pimpinan, tapi merupakan wujud dari penghargaan dan kepercayaan yang diberikan kepada personel, berdasarkan prestasi kerja dan disiplin,” terang AKBP Raswanto.

    Atas nama pribadi dan pimpinan, saya mengucapkan selamat kepada personel Polres Tulang Bawang dan polsek jajaran yang naik pangkat serta dapat segera menyesuaikan diri dengan tingkat kepangkatan yang baru.

    Tampak hadir dalam kegiatan ini, Wakapolres Kompol Djoni Aripin, S.Sos, MM, PJU Polres Tulang Bawang, Kapolsek jajaran dan Ibu Ketua Bhayangkari beserta ibu-ibu Bhayangkari Cabang Tulang Bawang. (Robert)

  • Pemkab Tubaba Terus Lakukan Persiapan Jelang Pemilihan Pilkayuh Serentak

    Pemkab Tubaba Terus Lakukan Persiapan Jelang Pemilihan Pilkayuh Serentak

    Tulangbawang Barat (SL) – Pemerintah Kabupaten Tulang bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, terus melakukan persiapan untuk menyelenggarakan Pemilihan Kepala Tiyuh/Desa (Pilkayuh) serentak tahun 2018.

    Somad Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretarian Pemkab Tubaba mengatakan, pilkayuh serentak itu akan digelar di 19 tiyuh di tujuh kecamatan. “Saat ini kita sudah memasuki tahap pembentukan panitia pemilihan di tingkat tiyuuh,” kata Somad pada (2/7/18).

    Dia merinci19 tiyuh yang akan menggelar pesta demokrasi itu: Tiyuh Bandardewa, Menggala mas, Pulung kencana, Daya sakti dan Tiyuh Makarti.

    Selanjutnya: Tiyuh Gunung Menanti, Daya Asri, Sumbe Rejo, Setiabumi, Margasari, Totokaton. Kemudian: Tiyuh Margo Mulya, Saktijaya, Totowono, Dadijaya Murni, Pagarjaya, Gunungsari serta Tiyuh Indraloka I dan Indraloka II.

    Somad menerangkan, dasar pelaksanaan pilkayuh serentak itu adalah Peraturan Bupati Tubaba Nomor:4 Tahun 2018 tentang pemilihan kepala tiyuh serentak.

    “Untuk pelaksanaan pilkayuh serentak ini, pemkab memberikan bantuan dana Rp5 juta  kepada setiap tiyuh. Dana bantuan tersebut bersumber dari APBD kabupaten, penyaluranya langsung ke rekening tiyuh masing-masing,” terangnya.

    Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tubaba Herwan Sahri mengimbau seluruh elemen ikut berperan aktif menyukseskan pelaksaan pilkayuh serentak tersebut. “Semua harus berperan aktif, agar pilkayuh serentak tahun ini berjalan sukses. Mari kita sama-sama menjaga suasana kondusif,” imbaunya. (Robert)

  • DPRD Tubaba Desak Usut Tuntas Kasus Sumbangan PSB

    DPRD Tubaba Desak Usut Tuntas Kasus Sumbangan PSB

    Tulangbawang Barat (SL) – DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung, mendesak pihak terkait segera menindaklanjuti kasus pungutan sumbangan dalam proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) di Sekolah Menengah Kejuraan Negeri 1 Tulangbawang Tengah.

    Ketua  Komisi B DPRD Tubaba Edison menyayangkan terjadinya pungutan sumbangan kepada orang tua calon siswa di SMKN 1 Tulangbawang Tengah.

    “DPRD Tulangbawang Barat tidak memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti masalah ini, karena kewenangan pengelolaan SMA/SMK sederajat ada di pemerintah provinsi. Sebab itu, kita minta DPRD Provinsi Lampung dan pihak terkait yang punya kewenangan segera mengusut masalah ini hingga tuntas, “ kata Edison pada harianmomentum.com, Sabtu (30/6).

    Hal senada disampaikan Ketua Komisi C DPRD Tubaba Paisol. Dia menyatakan sangat prihatin atas terjadinya kasus tersebut. “Ini harus jadi perhatian semua pihak. Jangan sampai terulang lagi. Kasihan anak mau sekolah tidak diterima, hanya gara-gara orang tuanya tidak mampu membayar sumbangan yang ditetapkan panitia pendaftaran,” tegasya.

    Diberitakan seblemunya, Supadi orang tua salah satu calon siswa SMKN Tulangbawang Tengah menyampaikan surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Surat tersebut berisi aduan tentang anaknya yang gagal diterima di SMKN 1 Tulangbawang Tengah, karena Supadi tidak mampu memenuhi sumbangan yang ditetapkan panitia penerimaan siswa baru di sekolah tersebut. (HM/Frk)

  • Pencurian Marak di Tulangbawang Barat

    Pencurian Marak di Tulangbawang Barat

    Tulangbawang Barat (SL) – Pencurian kembali marak di Tiyuh (Desa) Tirtakencana Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat.

    Kali ini pencuri membawa kabur sepeda motor suzuki smash bernomor polisi BE 4220 QJ terjadi pada Jumat (29/6) sekira pukul 1.30 WIB. Selain itu, pencuri juga menggondol satu unit motor lainnya yaitu Suzuki Shogun bernomor polisi BE 7970 TE.

    Sakat, pemilik kedua sepeda motor tersebut mengatakan, ada tetangga yang melihat tiga orang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor matic (automatis).

    “Menurut keterangan saksi itu, ketiga orang tersebut tiba di depan rumah saya dan masuk lewat pintu depan kemudian keluar melalui jalan samping,” katanya.

    Ia menerangkan, kedua motor itu memang berdada di dapur dengan kuncinya. “Kebiasaan mas, emang selama-lamanya kontaknya gak pernah saya cabut. Ya atas kerugian itu sih saya mengalami kerugian lebih Rp7 jutaan. “Memang motornya udah jelek tapi lengkap semua atas nama sendiri semua,” paparnya.

    Kejadian itu, ia melanjutkan, telah melaporkan kepada pihak kepolisian dan semalam sudah ada yang hadir untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Salah satu anak korban pencurian, nunik menyayangkan kejadian tersebut, sebetulnya Tiyuh Tirtakencana ini sudah lama jadi incaran para maling, dan sudah sering warga mengetahui adanya maling itu.

    “Tapi tetap saja tiyuh ini gak ada yang ronda, coba saja rondanya dihidupkan kembali, mungkin rumah saya dan bapak saya tidak kemalingan,” pungkasnya. (HM/Frk)

  • Supadi Mengadu ke Mendikbud, Ini Penyebabnya

    Supadi Mengadu ke Mendikbud, Ini Penyebabnya

    Tulangbawang Barat (SL) – Orang Miskin Juga Ingin Sekolah. Itu judul surat yang dilayangkan Supadi (55), kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), beberapa hari lalu.

    Warga RK 5 RT 11 Tiyuh (desa) Penumanganbaru Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung itu mengirim surat kepada Menduikbud. Penyebabnya,  anak Supadi tidak diterima menjadi siswa Sekolah Menengah Kejurana Negeri 1 Tulangbawang Tengah.

    Menurut Supadi, anaknya didiskualifikasi dalam proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMKN Tulangbawang Tenggah, karena dia tak mampu memenuhi biaya sumbangan masuk sekolah yang ditetapkan panitia PSB setempat.

    Selain kepada mendikbud, Supandi juga mengatakan mengantarkan langsung tembusan surat tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tubaba, Komisi B DPRD setempat.

    “Sekarang anak saya sudah sekolah di SMA Negeri 02 Tulangbawang Udik di Tiyuh Margakencana. Ya karena saya tidak mampu memenuhi sumbangan yang ditetapkan pihak SMK itu,”kata Supadi.

    Menurut dia, tujuan surat yang dikirimnya ke mendikbud  bukan agar anaknya bisa diterima kembali bersekolah di SMK Negeri 01 Tulangbawang Tengah. Dia berharap, kejadian tersebut tidak terulang lagi pada anak-anak orang miskin lainnya.

    “Supaya Pemerintah dapat memahami kami rakyat kecil yang sangat ingin sekolah kejuruan. Karena, kalau sekolah kejuruan, lulus dari sekolah sudah punya bekal kemampuan untuk bekerja. Semoga dengan jalan seperti ini pemerintah bisa mendengarkan suara hati orang miskin seperti saya,”  harapnya.

    Tekait hal tersebut Kepala SMKN 1 Tulangbawang Tengah belum dapat dikonfirmasi. Salah satu staf tata usaha di sekolah tersebut mengatakan, kepala sekolah dan wakilnya belum masuk.

    “Kalau kepala sekolah pak Titis dan wakil kelapa sekolah lainnya belum ada yang masuk mas. Ini kan masih suasana libur sekolah. Paling nanti tanggal 16, baru masuk sekolah.  Tunggu dia (kepala sekolah) aja kalau mau klirifikasi,” kata staf TU terebut. (frk)

    Berikut isi surat Supadi kepada Mendikbud: 

    Tanggal 2018 Angel Puspita masuk sekolah di SMK 1 Tulangbawang Tengah dengan nomor pendaftaran 521, kemudian tanggal 7 Juni 2018 anak tersebut dengan diantarkan oleh orang tuanya kesekolahan mengikuti tes tertulis yang diadakan oleh panitia dengan jumlah 10 soal dalam waktu mengerjakan 10 menit.

    Sementara, orang tua calon siswa di-interview panitia pendaftaran. dalam interview tersebut keluarlah kalimat SUMBANGAN dengan ketentuan diatas satu juta, satu juta rupiah, dibawah satu juta. Dengan keterangan uang tersebut akan digunakan untuk perbaikan MCK dan membuat pagar tanpa menunjukan RAB pembangunan.

    Karena ketidakmampuan kami untuk menyumbang dengan nominal besar, sedangkan anak saya (Angel Puspita) sangat ingin masuk sekolah di sekolah yang d impi-impikannya yaitu SMK 1 Tulangbawang Tengah jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), maka saya memilih menyumbang di bawah satu juta (Rp100.000). Kemudian panitia memberi penjelasan kepada saya, besarnya sumbangan pilihan saya tersebut (di bawah satu juta) harus TUJUH RATUS RIBU RUPIAH.

    Sering terdengar di media Televisi, bahwa pemerintah ingin mencetak generasi-generasi yang siap bekerja dan terampil dibidangnya, dengan membuka sekolah- sekolah kejuruan di setiap kabupaten, akan tetapi bagaimana mungkin hal tersebut dapat tercapai kalau untuk masuk sekolah kejuruan sudah begitu mahal, karena selain uang sumbangan yang sudah menjadi wajib siswa juga masih harus menebus satu stel seragam olahraga, satu stel bahan seragam kejuruan dan bahan seragam batik sebesar Rp490.000,-

    Pupus sudah nasib si miskin untuk dapat merubah nasibnya melalui sekolah jangka pendek (Sekolah kejuruan) demikian. (HM)