Tag: Tulang bawang

  • Anjangsana, Cara Babinsa Menjaga Harmonisasi Masyarakat

    Anjangsana, Cara Babinsa Menjaga Harmonisasi Masyarakat

    Tulang Bawang (SL)-Hubungan yang harmonis antara Bintara Pembina Desa (Babinsa) dengan masyarakat pedesaan adalah tugas strategis bernilai mulia. Setiap prajurit yang berada di garis teritorial harus mampu mengemban tanggungjawab menjaga kelestarian harmonisasi tersebut.

    “Menciptakan kondisi yang harmonis antara TNI dengan masyarakat, menjadi prioritas tugas aparat teritorial, karena dengan terciptanya hubungan yang harmonis, tugas-tugas yang lain akan mudah diselesaikan. Hal itu juga mencerminkan keberhasilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,” demikuan Kopka Suherman, Babinsa Koramil 426-02/Menggala, Kampung Mekar Indah Jaya, Kecamatan Banjar Baru, Kabupaten Tulang Bawang, mengatakan kepada wartawan dalam perbincangan di kediaman Sidin, salah satu warga masyarakat Kampung Mekar Indah Jaya, Selasa (26/11/2019)

    Kehadirannya di rumah Sidin adalah bagian dari kegiatan anjangsana yang rutin dilakukan ke rumah-rumah warga. Anjangsana dinilai mampu memberikan rasa aman dan kesejukan kepada masyarakat. (Mardi)

  • Asuransi Jadi Syarat Wajib Untuk Mengikuti Mid Smester SMAN 1 Menggala, ‘Belum Bayar Silahkan Keluar’

    Asuransi Jadi Syarat Wajib Untuk Mengikuti Mid Smester SMAN 1 Menggala, ‘Belum Bayar Silahkan Keluar’

    Tulang Bawang (SL) – Dunia Pendidikan di Tulang Bawang memprihatinkan sekali, hal ini terungkap dengan terjadinya beberapa minggu lalu di SMAN 1 Menggala, terkait adanya dugaan pengusiran terhadap siswa-siswi kelas XII dari ruang kelas pada saat akan melaksanakan Mid semester pada hari Senin, 22 oktober 2018 lalu.

    Perihal adanya dugaan pengusiran tersebut yang di terangkan oleh pelajar dan wali murid salah satunya mengenai pembayaran uang pungutan asuransi pelajar yang di wajibkan oleh pihak sekolah, hal ini membuat pelajar merasa tertekan guna melangsungkan pendidikan terakhir di sekolah tersebut.

    Saat di konfirmasi terkait kebenarannya terhadap kepala sekolah SMAN 1 Menggala Ubaidillah beberapa minggu lalu, ia tidak membenarkan adanya pengusiran melainkan di keluarkan sementara terkait tidak memiliki kartu pelajar untuk mengikuti Mid Semester, sehingga para pelajar di wajibkan untuk memiliki kartu pelajar tersebut.

    Namun di sisi lain mengenai pungutan asuransi Ubaidillah membenarkan adanya program sekolah yakni asuransi pelajar yang di wajibkan itu.

    Setelah di telusuri lebih dalam, ternyata Pihak sekolah mencantumkan syarat-syarat guna mengikuti Mid semester, sebagai berikut :

    • Menunjukan slip pembayaran SPP dengan Nomor Rek (3880005007751) S/d Desember 2018.
    • Melunasi pembayaran kartu pintar (Asuransi).
    • Pengambilan nomor pada wali kelas masing-masing.
    • Pengambilan nomor di mulai pada hari rabu 17 oktober 2018 s/d kamis 19 oktober 2018.

    Salah satu dari syarat-syarat guna mengikuti MID Semester yang menjadi pertanyaan besar terhadap wali murid mengenai wajibnya mengikuti program sekolah yakni pembayaraan kartu pintar (Asuransi).

    “Kami ini bingung kepada pihak sekolah, dari beberapa syarat untuk mengikuti Mid semester yang ngejanggal adalah pungutan uang asuransi pelajar dan ini di wajibkan untuk di bayarkan, sedangkan kita ketahui bahwasannya asuransi dari pihak ketiga tidak harus di wajibkan untuk mengikutinya, bagi yang mau ikut silahkan dan bagi yang tidak mau ikut tidak apa-apa, itu yang saya ketahui kalau tentang asuransi.” ujar salah satu wali murid yang enggan di sebutkan namanya.

    Terakhir wali murid pertanyakan adanya kewajiban untuk pembayaraan Asuransi,
    “Setelah saya mendengar kabar wajibnya untuk membayar uang asuransi yang menjadi salah satu syarat untuk mengikuti Mid Semester, tentunya menjadi pertanyaan besar bagi kami para wali murid, karena ini bukan program dari kemendikbud melainkan program sekolah dengan pihak ketiga yang seharusnya tidak di wajibkan untuk mengikutinya,

    jika mana anak kami tidak mengikuti dan melakukan pembayaraan uang asuransi, maka anak kami kemungkinan besar tidak di perbolehkan mengikuti MID Semester sekolah, jadi di mana kebijakan pemerintah di Indonesia untuk kebebasan para generasi bangsa guna menimba ilmu di dunia pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA),” tutupnya. (net)

  • Tagihan Listrik Rp6 Milyar Kabag Umum dan Dinas Lingkungan Hidup Tulang Bawang Saling Tuding?

    Tagihan Listrik Rp6 Milyar Kabag Umum dan Dinas Lingkungan Hidup Tulang Bawang Saling Tuding?

    Tulang Bawang (SL) – Kabag umum di sekretariat pemerintahan Pemda Kabupaten Tulang Bawang Akmal membantah, jika Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang miliki hutang Milyaran Rupiah di PT PLN dalam Tahun Anggaran 2016.

    Akmal menegaskan bahwa di Tahun Anggaran 2016 mengenai biaya tagihan listrik adalah tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup, “Bukan Lagi Urusan Kami, Dinas Lingkungan hidup yang salah dan tidak mengerti atau belum memahami,” dalam keterangan nya saat di temui di ruang kerjanya Kamis 18/10/2018.

    “Kenapa saya katakan begitu, karena dalam penyusunan anggaran APBD 2016 Dinas Lingkungan Hidup yang tidak mengganggarkan program itu, maka timbul nya tunggakan tagihan listrik tersebut. ‘Bukan Hutang Umum’,” lanjutnya.

    Akmal sangat menyesalkan keterangan yang di lontarkan oleh Sekertaris Dinas LH Ristu Irham kepada wartawan dalam berita yang terbit di beberapa media masa beberapa hari lalu. Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup yang mereka di bebani hutang oleh bagian umum Pemkab Tulang Bawang, terkait tunggakan Tagihan Listrik Tahun 2016 yang mencapai Rp6 Milyar lebih.

    Yang Akhir nya mereka selesaikan di Tahun Anggaran 2017 yang menghabiskan anggaran Rp6,6 Milyar untuk tagihan Listrik oleh pihak PT.PLN. “Dalam hal ini perpindahan tanggung jawab urusan perawatan pemeliharaan dan pembayaran tagihan listrik untuk lampu jalan, lampu taman bukan kemauan saya sendiri, ini sudah kami musyawarah kan, kami rapatkan dan tertuang dalam SK Bupati. Karena rencana perpindahan tanggung jawab ini juga berawal dari arahan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) di akrih tahun 2015,” imbuh nya

    Untuk urusan Sekertariat Pemerintah Daerah khusus nya bagian umum, kata Dia,  dari tahun anggaran 2016 sampai sekarang pihanya hanya mengurusi tagihan listrik Kantor Sekretariatan Pemda Tulang Bawang. “Kami hanya mengurusi tagihan listrik kantor sekertariat pemda,
    rumah dinas Bupati, rumah dinas Wakil Bupati dan rumah dinas 50 lainnya,” katanya. (mardi)

  • Dalam 3 Pekan Polres Tulang Bawang Ungkap 28 Kasus Dengan 36 Tersangka

    Dalam 3 Pekan Polres Tulang Bawang Ungkap 28 Kasus Dengan 36 Tersangka

    Tulang Bawang (SL) – Selama tiga pekan, 36 Pelaku C3 dan Premanisme berhasil diungkap Satreskrim Polres Tulang Bawang dan Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tulang Bawang menggelar Konferensi pers tentang keberhasilan mengungkap para pelaku tindak pidana, hari Rabu (12/9/18) sekira pukul 11.00 WIB, bertempat di GSG (gedung serba guna) Wira Satya Polres setempat.

    Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si bersama Lakhar Wakapolres Kompol Drs. Sujodo, Kasat Reskrim AKP Zainul Fachri, SIK dan Kasubbag Humas Iptu Endir Junaidi.

    Kapolres mengatakan, sebanyak 28 kasus berhasil diungkap oleh Satreskrim dan Polsek jajaran, dengan jumlah pelaku sebanyak 36 orang. “22 Kasus dengan pelaku sebanyak 28 orang, diungkap selama pelaksanaan Operasi Sikat Krakatau 2018, yang dilaksanakan selama 14 hari (20 Agustus 2018 – 2 September 2018). Sedangkan 6 Kasus dengan pelaku sebanyak 8 orang merupakan hasil ungkap selama sepekan (3 – 9 September 2018),” ujar AKBP Raswanto.

    Lanjutnya, adapun BB (barang bukti) yang berhasil disita dari para pelaku berupa kendaraan roda empat sebanyak 1 unit, kendaraan roda dua sebanyak 15 unit, 4 pucuk senpi (senjata api) rakitan, 5 butir amunisi aktif, 6 unit HP (handphone) berbagai merk dan perhiasan emas dengan total 11 gram.

    “Selain berhasil menangkap para pelaku C3 (curas, curat dan curanmor) dan kepemilikan senpi illegal, anggota kami juga berhasil menangkap 1 orang premanisme dengan BB berupa 16 lembar karcis tarif kendaraan, uang tunai sebanyak Rp. 236 Ribu serta sepeda motor.” Tutup AKBP Raswanto. (Robert).

  • Idul Adha, PWI Tuba Sembelih Satu Ekor Sapi, dan Dua Kambing

    Idul Adha, PWI Tuba Sembelih Satu Ekor Sapi, dan Dua Kambing

    Tulang Bawang (SL) — Hari Besar Umat Islam, Idul Adha 2018, yang jatuh pada hari Rabu (22/8/2018) menjadi moment keakraban bagi kalangan jurnalis anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulangbawang (Tuba).

    PWI Tulangbawang tahun ini, mendapat bantuan 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing, yang akan di sembelih dengan bergotong royong sesama anggota PWI. Daging hewan kurban dibagikan kepada masyarakat sekitar kantor balai wartawan dan seluruh wartawan yang ada di kabupaten yang berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur tampa membedakan latar belakang organisasi Pers yang mereka nawungi.

    Rencananya penyembelihan hewan kurban akan dilakukan besok pada hari Kamis, 23 Agustus 2018 (11 Dzulhijjah 1439 H) Pukul 10.00 Wib, di sekretariat balai wartawan Sai Bumi Nengah Nyappur / kantor Sekretariat PWI Tulangbawang.

    Dalam momentum perayaan Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah/2018 Masehi ini, PWI Tulangbawang mendapat sebanyak 1 ekor sapi dan dua ekor kambing yang akan disembelih di Balai Wartawan, jalan Lintas Timur, Terminal, Menggala. Kamis (23/8/2018).

    Ketua PWI Tulangbawang Abdul Rohman SH, mengatakan, kegiatan penyembelihan hewan kurban ini merupakan program kerja kepengurusan bidang kesejahteraan untuk tahun anggaran 2018.

    “Untuk hewan kurban 1 ekor sapi berasal dari bantuan Pemerintah kabupaten Tulangbawang kepemimpinan Winarti-Hendriansyah, dan 2 ekor kambing dari Ketua PWI Tulangbawang,” ujarnya.

    Dikatakan Rohman sapaan akrab ketua PWI Tuba, pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah kabupaten Tulangbawang yang telah menyerahkan hewan kurban untuk disembelih dan dibagikan oleh keluarga besar PWI Tulangbawang.

    “Tentunya amanah yang sudah di berikan kepada kami akan kami jalankan sebaik-baiknya. Dan akan kami bagikan seadil-adil nya kepada masyarakat yang membutuhkan dan seluruh wartawan yang ada di kabupaten Tulangbawang,” ujarnya.

    Mudah-mudahan pada tahun yang akan datang lebih banyak lagi teman-teman PWI dan Forkopimda Plus yang akan berkurban.

    “Tentu nya ini menjadi sejarah yang pertama kalinya PWI Tulangbawang menjalankan program kurban, ini harus kita pertahankan. Kedepan insya Allah hewan kurbannya bisa bertambah,” paparnya. (rls)

  • Terdakwa Asusila Kabur Usai Menjalani Sidang di PN Menggala

    Terdakwa Asusila Kabur Usai Menjalani Sidang di PN Menggala

    Tulang Bawang (SL) – Seorang tahanan Kejaksaan Negeri Menggala berhasil melarikan diri. Diduga tahanan tersebut berhasil kabur setelah melihat adanya kelalaian petugas.

    Berdasarkan informasi yang didapat pada Jumat (10/8/2018), tahanan kasus tindak asusila itu kabur usai menjalani proses sidang di Pengadilan Negeri Menggala.

    ” Infonya ada satu tahanan kabur. Pas mau pulang ke rutan tahanan itu enggak ada lagi,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya, kepada MDsnews,jumat (10/8/2018).

    Kepala Kejaksaan Negeri Menggala Ansari dihubungi , melalui pesan WhatApps mengaku, belum mengetahui informasi tersebut. ” Sebentar saya cari tahu ya. Saya masih acara di Bandar lampung,” kata dia.

    ” Kamu ini Ferdi wartawan lampost kan. Apa maksud kamu ngehubungi kajari. Kamu tau enggak saya tadi malam minep di hutan nyari orangnya,” ujar dia melalui telpon. (net)

  • Ditanya Soal Tahanan Kabur Kasi Pidum Marahi Wartawan

    Ditanya Soal Tahanan Kabur Kasi Pidum Marahi Wartawan

    Tulang Bawang (SL) – Kepala seksi (Kasi) Pidana umum (Pidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Menggala Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), Bani Ginting tampaknya kesal dan meradang karena awak media memberitakan hal fakta mengenai adanya salah satu tahanan yang kabur diduga akibat kelalaian pihak Kejaksaan setempat.

    Hal tersebut bermula saat beredar berita tentang informasi jika satu tahanan kejaksaan Negeri (Kejari) Menggala berinisial ES (28) tahun dari Polsek Gedung Meneng Melarikan Diri kabur usai menjalani persidangan di Kejaksaan Negeri Menggala,Kamis (9/8/2018).

    Diduga kaburnya Tahanan tersebut akibat kelalaian pihak pegawai kejaksaan pengawal tahanan yang tidak aktif mengawasi tahanan sehingga tahanan bisa leluasa melarikan diri dengan menaiki tembok belakang kejaksaan.

    Menurut masyarakat setempat menjelaskan jika kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, tahanan merupakan terdakwa kasus pemerkosaan anak dibawah umur TKP di Polsek Gedung Meneng Tulang Bawang yang di tuntut kejaksaan dua puluh tahun penjara.

    ” Terdakwa sepertinya masih remaja terjerat kasus pemerkosaan dari polsek gedung meneng, namanya inisial ES usia sekitar 28 tahun kabur usai menjalani sidang tuntutan, mungkin terdakwa tidak di borgol atau dimasukan dalam sel, sehingga bisa melarikan diri,” terang sumber yang enggan ditulis namanya.

    Namun sayang kaburnya tahanan tersebut sepertinya di tutup-tutupi oleh pihak Kejari Menggala, baik Kajari Ansari, maupun Kasi Pidum Bani Ginting yang ponselnya tidak bisa dihubungi.

    Namun saat dihubungi terpisah Kasi Intel Kejari Menggala Rafli, menjelaskan jika pihaknya belum mengetahui kebenaran informasi tersebut, dirinya berkilah jika masih berada di bandar lampung.

    ” Saya belum tahu kebenaranya, coba saya akan kontak dengan kawan-kawan dulu nanti jika ada informasi pasti akan saya hubungi,” singkatnya.

    Selanjutnya, berdasarkan informasi yang didapat awak media, mengenai tahanan kasus tindak asusila yang kabur usai menjalani proses sidang di Pengadilan Negeri Menggala dan dalam pengawasan tanggung jawab Kejaksaan.

    Menurut pengakuan Kepala Kejaksaan Negeri Menggala Ansari saat dihubungi Media melalui pesan WhatApps, dirinya belum mengetahui informasi tersebut.

    “Sebentar saya cari tahu ya. Saya masih acara di bandar lampung,” kata dia.

    Anehnya, usai dari itu, Kasi Pidum kejaksaan setempat M Bani Ginting yang sulit untuk dihubungi tersebut malah menghubungi salah satu awak media dengan nada emosi. Maksudnya tidak terima, karena Wartawan telah menghubungi Kajari Menggala Tulang Bawang.

    ” Kamu ini wartawankan. Apa maksud kamu ngehubungi . Kamu tau enggak saya tadi malam minep di hutan nyari orangnya,” ujar dia melalui telpon dengan nada kesal dan aneh.  (net)

  • Empat Orang di Tuba Tewas Tenggelam di Lubang Bekas Galian Pasir

    Empat Orang di Tuba Tewas Tenggelam di Lubang Bekas Galian Pasir

  • PWI Tulang Bawang Gelar Halal Bihalal di Waterboom Tirta Garde

    PWI Tulang Bawang Gelar Halal Bihalal di Waterboom Tirta Garde

    Tulang Bawang (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tulangbawang menggelar halal bihalal di Waterboom Tirta Garden Banjar Margo, Senin (9/7/2018).

    Ketua PWI Tulangbawang terpilih periode 2018-2021 Abdul Rohman, SH mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk lebih mempererat tali silaturahmi dengan para pengurus dan anggota. Kegiatan ini kita ambil tema, “Dengan silaturahmi kita teguhkan kebersamaan”.

    “Semoga seluruh pengurus PWI Tulangbawang tetap kompak, karena kebersamaan adalah kunci utama dalam keberhasilan sebuah organisasi. Sehingga PWI Tulangbawang dapat menjadi barometer bagi pengurus PWI di daerah lain,” katanya.

    Acaranya yang dikemas dengan penuh kebersamaan yang dihadiri seluruh anggota itu juga diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi seluruh pengurus.

    Dia juga mengajak seluruh pengurus dapat menjalin komunikasi yang baik dengan narasumber untuk kemajuan Sai Bumi Nengah Nyappur.

    Dalam acara yang turut dihadiri Kapolres Tulangbawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, Ketua DPRD setempat Sopi’i dan Bupati Tulangbawang Hj. Winarti, SE, MH, yang di wakili Camat Banjarmargo Umar. Dia menghimbau seluruh pengurus agar ketika menjalankan tugas sebagai wartawan harus dengan profesional serta selalu mematuhi kode etik jurnalistik yang ada.

    “Mari kita suguhkan berita yang akurat dan objektif untuk pembaca dan menjalankan tugas mulia ini dengan profesional,” ujar Rohman sapaan akrabnya. (rls)

     

  • Pengelolaan Sampah Di Pasar  Rawajitu Amburadul

    Pengelolaan Sampah Di Pasar Rawajitu Amburadul

    Bahkan Subandi selaku, Pj kepala kampung aparatur pemerintah tingkat kampung. terkesan tutup mata terkait sampah yang telah menumpuk di tengah pasar Rawajitu Selatan. Santori (32), warga asal Palembang mengaku ingin muntah saat melewati tempat itu. “Nafsu makan langsung hilang ketika ingat tempat sampah itu. Banyak sampah betebaran dimana mana bahkan  berbulan-bulan lamanya hingga menggunung,” katanya.
    Pengelolaan sampah di Pasar Rawajitu Kecamatan Rawajitu Selatan, Tulangbawang amburadul. DPRD setempat heran masalah yang terjadi sejak tahun 2011 hingga kini tak kunjung dicarikan solusinya oleh pemkab.

    Novi Marzani, Wakil Ketua Komisi II DPRD Tulangbawang berniat memanggil Dinas Perdagangan guna menyikapi persoalan tersebut. Karena retribusi kebersihan pasar tetap ditarik Dinas Pasar. “Secepatnya kita panggil Dinas Perdagangan guna mempertanyakan apa yang menjadi persoalan. Sehingga angkutan sampah dan lokasi tempat pembuangan akhir tidak dibangun. Tapi, retribusi tetap ditarik,” katanya.

    Rohadi, anggota Komisi III DPRD juga menuding Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) terkesan cuek terhadap dampak lingkungan akibat menggunungnya sampah di tengah pasar. “Seharusnya BLHD tanggap atas keluhan pedagang dan masyarakat, bukannya buang badan dan saling tuding,” katanya.

    Dinris (32), warga asal Kota Palembang mengaku ingin muntah saat melewati tempat itu. “Nafsu makan langsung hilang ketika ingat tempat sampah itu. Banyak sampah terbiarkan dalam waktu berbulan-bulan lamanya hingga menggunung,” katanya.

    Kepala Dinas Perdagangan Tulangbawang, Firmansyah, mengklaim telah menyelasaikan masalah tersebut. “Pengelolaannya saat ini mulai kita ambil alih, sudah kita tangani bekerjasama dengan pemerintahan kampung. Sementara petugas yang menangani selama 10 tahun diberhentikan, sekarang sudah dilakukan pemilihan untuk pengurus baru pasar,” katanya.

    Tumpukan sampah sejak tahun 2011 hingga kini masih seperti ini, dan tak ada upaya Pemkab setempat. (foto net)

    Dalam laman http://ismu-nagaritohlangpohwang.blogspot.com/2012/03/pasar-rawa-jitu-dipenuhi-gunungan.html ditulis, gunungan sampah di depan halaman pasar Minggun Gedung Karya Jitu dinilai sangat tidak layak, lantaran tumpukan sampah menggunung di sepanjang halaman depan pasar. Terlebih berada dibibir jalan sehingga keberadaanya sangat menggangu pemandangan dan keindahan pasar.

    Warga dan pedagang banyak yang mengeluh karena sampah dari dalam pasar hanya dikumpulkan dan ditumpuk di depan halaman pasar. Kondisi tersebut sangat meresahkan warga sekitar dan para pedagang karena kesan kumuh dan bau busuk yang sangat menyengat dapat merusak citra pasar tempat mereka mencari nafkah.

    Kondisi tersebut semakin parah manakala turun hujan seperti saat ini karena sampah –  sampah membusuk menggenangi halaman dan badan jalan serta menyumbat aliran skunder yang berada didepan pasar yang berpotensi meluapnya aliran air serta wabah penyakit.

    Sebagian pedagang pun terlihat acuh akan kondisi tersebut dan tetap berjualan meski bersanding dan bersaing dengan tumpukan dan bau sampah. Para pengunjung pasar pun terlihat sangat terganggu dengan suguhan gunungan sampah yang menjijikkan  dan bau yang ditimbulkan manakala sampah-sampah tersebut tertiup angin sehingga harus menutup hidung dan menahan mual.

    Sungguh ironis karena Pasar Minggu Gedung Karya Jitu  punya mobil sampah namun entah kenapa tidak di optimalkan pemanfaatanya karena terlihat mobil tersebut hanya teronggok diantara tumpukan sampah dan dipenuhi dengan sampah.

    Masyarakat yang ada di Pasar  Minggu Gedung Karya Jitu  menilai pemerintah tak peduli dengan sampah yang ada, ada kesan sampah itu sengaja di biarkan. Tapi yang sangat dikhawatirkan, munculnya konflik yang timbul akibat pembuangan sampah-sampah tersebut. “Apa harus ada korban, baru mau melek memperhatikan sampah. Harus jatuh korban, atau munculnya berbagai penyakit,”

    Meski demikian, mereka berharap ada perhatian dari pihak terkait, untuk meninjau membenahi kondisi tersebut sebelum terjadinya konflik, setidaknya dengan menyediakan  tempat pembuangan sampah dan tenaga kebersihan pasar. (net)