Bandarlampung (SL) – Kepala Ombudsman RI Perwakilan Lampung, Nur Rakhman ikut menyoroti permasalahan belum terdaftarnya beberapa ijazah alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung di Forlap Dikti (Pusat Data Perguruan Tinggi).
Menurutnya, persoalan ini dapat segera diatasi jika pihak birokrasi kampus bisa proaktif menyelesaikannya. “Persoalan ini saya rasa bisa lebih disederhanakan, asalkan pihak birokrasi mau melakukannya. Bukan hanya sebatas sosialisasi, tapi harus proaktif mencari kemudian memverifikasi data dari alumnus yang belum terdaftar,” ujarnya saat ditemui Netizenku.com di kantornya, Jumat (3/8).
Nur Rakhman mengatakan, tidak mungkin kampus tidak memiliki data alumninya. “Meskipun UIN masih dalam masa transisi, data alumnusnya pasti ada, nah dari data itu bisa di kroscek angkatan berapa dan jumlahnya berapa yang belum terdaftar, sehingga bisa langsung diproses,” jelasnya.
Saat ini lanjutnya, sosialisasi yang dilakukan oleh birokrasi memang sudah benar, namun menurutnya tidak cukup hanya sebatas sosialisasi. “Jangan berhenti di sosialisasi. Kesannya seperti menunggu jika ada yang laporan bermasalah baru diurus. Kita minta pihak birokrasi bisa lebih proaktif” kata Nur Rakhman.
Saat ditanya, apakah Ombudsman bisa melakukan pengawasan secara khusus, ia mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan hal itu. “Kita tidak bisa melakukan pengawasan khusus dengan turun langsung ke UIN, karena kita juga tidak mendapatkan laporan secara sah dari pihak manapun yang merasa dirugikan,” ucapnya. (net)
Bandarlampung (SL) – Ada keresahan yang dirasakan ribuan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Sebab, setelah mereka lulus nama mereka belum terdaftar di Porlap DIKTI. Akibatnya mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan.
Terlebih ada informasi pemerintah akan membuka penerimaan pegawai negeri sipil (PNS), maka keresahan mereka semakin menjadi. Sebab, kalau nama lulusan UIN Raden Intan tidak tayang di Porlap DIKTI, mereka tidak bisa mendaftar CPNS.
Hasil investigasi wartawan Warta9.com dalam beberapa hari di sejumlah fakultas UIN Raden Intan, beberapa kepala jurusan mengakui menerima pengaduan dari lulusannya karena nama mahasiswa yang sudah lulus tidak masuk di Porlap DIKTI.
Kebanyakan lulusan yang tidak masuk Porlap DIKTI angkatan 2009-2012. Menurut salah satu Ketua Jurusan di Faultas Tarbiyah dan Keguruan, banyak laporan alumni UIN namanya belum tayang di Porlap DIKTI. Rupanya bukan saya di prodinya, tapi hampir menyeluruh di semua prodi di UIN.
Nama alumni yang belum tayang di Porlap DIKTI, kebanyakan mahasiswa lulusan tahun 2016 dan 2017. Ada juga mahasiswa yang sudah tamat dua tahun profil mahasiswanya masih aktif. Jadi kata Kajur tersebut, kesalahan terletak pada Pusat Teknologi Informasi dan Pangkakan Data (PTIPD) UIN Raden Intan.
“Mustinya PTIPD membuat laporan ke prodi yang ada di UIN lalu prodi menyampaikan. Sehingga tidak ada lulusan yang belum terdaftar di Porlap DIKTI. Kalau seperti ini kan kasihan mereka, tidak bisa mendaftar calon PNS,” ujar salah satu Kajur di Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan ini.
Mustinya lulusan UIN Raden Intan secara otomatis langsung tayang di Porlap DIKTI. Jurusan tidak bisa mengimput data lulusan karena pasward nya hanya satu di PTIPD. “Kalau begini kami (prodi, red) yang diserbu alumni. Karena nama mereka tidak tayang di Porlap DIKTI,” kata salah satu ketua jurusan. (wrt/net)
Bandarlampung (SL)-Ratusan ijazah alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung hingga kini tidak terdaftar di Kementrian riset teknologi dan pendidikan tinggi (Kemenristekdikti). Pihak UIN sedang mengumpulkan data untuk ulang alumni.
Eni, salah satu alumni program studi pendidikan Biologi (S1) angkatan 2010, wisuda tahun 2015 namun sampai hari ini ijazahnya masih juga belum terdaftar. Eni mengetahui izajahnya belum terdaftar setelah dirinya mencoba mendaftar program profesi guru (PPG).
“Aku tau nggak terdaftar pas aku daftar PPG, kan daftarnya online. Masukin nama kampus, jurusan, sama NPM waktu kuliah. Lah keterangannya ijazah belum terdaftar,” kata Eni kepada wartawan melalui pesan Whatapp, Rabu (21/3/2018).
Eni menyayangkan tidak terdaftarnya ijazah nya setelah tiga tahun dirinya diwisuda sangat memalukan dan merepotkan bagi alumni. “Kita udah wisuda lama tapi ijazah nggak terdaftar, ini kan menyusahkan alumni. Kita mau daftar apa apa aja repot karena ijazah nggak terdaftar, nggak masuk akal,” katanya.
Tidak terdaftarnya ijazah alumni Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung bukan kabar baru, melainkan sudah di ketahui sejak Juli 2017 lalu. Namun sejak sebulan ini alumni program studi pendidikan Biologi (S1) disibukkan karena pihak jurusan meminta alumni angkatan tahun 2009-2012 untuk mengumpulkan berkas, untuk di daftarkan ijazah alumni.
Hal tersebut di posting di halaman facebook salah satu alumni pendidikan Biologi tahun 2010, Nur Yeni pada Selasa, 20 Maret 2018 pukul 06.34.
Asslamualaikum.
Kawan kawan semua tolong isi table dibawah ini.
Untuk kepentingan verifikasi ijazah kita.
Ini amanat dari sekjur biologi Bu Dwijo.
Secepatnya. Mohon kerjasama nya ya kawan kawan.
Maaf tidak bisa me tag semuanya. Teruskan kepada kawan2 biologi angkatan 2009-2012.
Terimakasih.
Wassalamualaikum
Kabar itu menimbulkan keresahan alumni, salah satunya di katakan Sang Putra mengomentari postinyan pemberitahuan yang di sampaikan Nur Yeni.
Maaf ya ibung Nur Yeni mau nanya bung, ini buat verifikasi yang gimana ya bung ?
Info yang di dapat langsung dari ibu sekjur kita yth apa bagaimana bung, soalnya saya sedikit menggelitik kalo untuk verifikasi ijazah seharusnya sudah sejak awal mulai dari angkatan pertama sampai dikita ada arsip nya yak an bung & kawan kawan, pas kita munaqosah ada arsip dan lain-lain (berita acara dll) tapi ko lucu bener ya bung sekarang setelah lulus kita harus ngulang kembali ngisi data yang seharusnya sudah ada jurusan tapi kok harus di buat setelah jadi alumni. xixixixi
Menanggapi hal itu, Kepala Jurusan (Kajur) Program Studi Pendidikan Biologi (S1) Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd mengatakan bahwa, form data alumni yang di sebar akan di gunakan untuk mendata ulang alumni. “Untuk alumni agar mengisi data alumni, yang sudah di share. Dan itu masih didata oleh PTIPD UIN. Hal ini juga terjadi di prodi prodi lain,” katanya.
Ditanya bagaiamana administrasi di Kampus, apakah tidak punya arsip, dan data best mahasiswa. Bambang hanya menyarankan silahkan komfirmasi ke Kampus. “Kalau untuk kenapa belum terdaftar di Dikti, coba langsung tanya ke akademik UIN,” katanya. (ptr/jun)