Tag: Umitra

  • Turut Tingkatkan IPM di Lampung, Gubenur Arinal “Kasih Jempol” Umitra

    Turut Tingkatkan IPM di Lampung, Gubenur Arinal “Kasih Jempol” Umitra

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapresiasi peranan perguruan tinggi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lampung yang berada pada kelas baik.

    Apresiasi Gubernur itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto saat menghadiri Acara Peresmian Kampus B Gedung Serba Guna Universitas Mitra (Umitra) Indonesia Bandar Lampung, di Jl. Purnawirawan Raya, Gunung Terang, Bandar Lampung, Kamis (23/11/2023).

    “Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya menyampaikan ucapan selamat kepada Umitra atas progres yang telah dicapai,” ujar Sekdaprov Fahrizal saat menyampaikan pesan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

    “Alhamdulillah pada hari selasa yang lalu, Pak Gubernur sudah hadir disini dan sudah menandatangani prasasti peresmian dari Kampus ini,” terangnya.

    Fahrizal menyampaikan bahwa pembangunan Provinsi Lampung, visi kita bersama adalah Rakyat Lampung Berjaya.

    “Ini visi kita bersama, kita ingin agar Rakyat Lampung itu berjaya. Salah satu syarat agar bisa berjaya, maka orang-orangnya harus berpendidikan, mana mungkin Lampung ini berjaya kalau masyarakatnya pendidikannya rendah,” jelas Fahrizal.

    Fahrizal menyampaikan rasa syukurnya angka IPM Lampung pada kelas baik yaitu 70,45. Ini berkat dukungan dari semua pihak, bukan hanya kerja dari Pemerintah.

    “Dukungan dari semua lapisan masyarakat, dukungan dari lembaga-lembaga pendidikan, dukungan dari lembaga-lembaga yang melayani kesehatan, dukungan dari lembaga-lembaga yang memperkuat ekonomi kerakyatan. Sehingga Lampung sekarang sudah masuk kategori indeks pembangunan manusianya kategorinya tinggi yaitu 70,45,” jelasnya.

    Fahrizal juga menyebut terdapat daerah di Lampung yang IPM-nya di atas rata-rata Nasional, seperti Bandar Lampung, Metro, dan Pringsewu.

    Fahrizal menjelaskan bahwa tidak mungkin kejayaan suatu daerah kalau tidak didukung oleh lembaga pendidikan.

    “Kalau bicara pendidikan, SD SMP itu kewenangan kabupaten/kota, kewenangan Provinsi itu SMA SMK, perguruan tinggi kewenangan pemerintah pusat. Jadi bisa kita bayangkan, sebetulnya tanpa sinergi kabupaten kota, Provinsi dan pusat yang didukung oleh lembaga-lembaga pendidikan baik swasta maupun negeri, itu tidak mungkin tercapai,” ujarnya.

    Di Lampung, lanjutnya, selain memiliki Pendidikan Tinggi Negeri (Seperti Unila, UIN Raden Intan Lampung, dan Itera), juga memiliki cukup banyak Lembaga Pendidikan Tinggi yang dikelola oleh Non Pemerintah, seperti UBL, Umitra, Teknokrat dan banyak yang lain di kabupaten kota, seperti ada Universitas Muhammadiyah dan NU.

    “Ini semua adalah sumber daya yang kita miliki bersama sebagai upaya kita bersama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap Fahrizal.

    Fahrizal mengungkapkan bahwa berkat dukungan semua pihak maka Lampung berhasil menurunkan angka stunting.

    “Kita terbaik ketiga Nasional dengan prevalensi stunting terendah secara Nasional. Di mana Target Nasional sebesar 20 persen, dan kita sudah mencapai 15,4 persen.

    “jadi ini semakin membawa optimisme kita, bahwa apa yang kita bayagkan, Rakyat Lampung Berjaya itu tercapai. Tinggal kita teruskan agar semakin berjaya,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Provinsi Lampung menurut data statistik, jelas Fahrizal, selalu memberikan kontribusi positif untuk ketahanan nasional.

    “Ketahanan Pangan kita surplus memberikan dukungan pada Nasional, Pembangunan Manusia kita memberikan dukungan kepada Nasional, Penurunan stunting kita memberikan dukungan pada Nasional. Ini adalah tekad rakyat Lampung, bahwa Lampung harus memberikan kontribusi positif bagi ketahanan nasional,” ujarnya.

    Fahrizal berharap masyarakat Lampung terus semangat dan tumbuh membangun sinergi.

    “Swasta atau negeri, semuanya memberikan kontribusi positif bagi kemaslahatan, bagi kemajuan masyarakat di Provinsi Lampung, sehingga kita akan mencapai kondisi Rakyat Lampung Berjaya,” tutupnya.

    Pada Acara Peresmian tersebut Umitra memberikan penghargaan Bhakti Pendidikan dan Penghargaan Tokoh Wanita Berprestasi. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Sekdaprov Fahrizal Darminto, didampingi Ketua Yayasan Umitra Andi Surya, dan Kepala LLDIKTI Wilayah II Ishaq Iskandar.

    Adapun para penerima penghargaan tersebut diantaranya:

    Penghargaan Bhakti Pendidikan.

    1. (Alm) Prof. Dr. H. Madrie, MS, Profesor Sains Pertama Universitas Lampung

    2. (Alm) Drs. H. RM Barusman, Pendiri Universitas Bandar Lampung

    3. (Alm) H. Alfian Husin, SH, Pendiri Institut Bisnis dan Informasi Darmajaya Lampung

    4. (Alm) Prof. Dr. Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc, Rektor Pertama Institut Teknologi Sumatera

    5. (Alm) Prof. Dr. Ir. H. Sitanala Arsyad, Rektor Pertama Universitas Lampung

    6. (Alm) Drs. H. Dailami Zain, Pendiri Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Lampung

    7. (Alm) Prof. Dr. KH. Musa Sueb, M.A, Rektor IAIN Raden Intan Lampung dan Ketua MUI Lampung

    8. (Alm) dr. H. Zamahsjari Sahli, Ketua STIKES Mitra Lampung dan Wakil Rektor Universitas Mitra Indonesia

    Penghargaan Tokoh Wanita Berprestasi

    1. Hj. Riana Sari Arinal, SH, Tokoh Literasi, Penggerak Organisasi Wanita dan Penggiat Sosial Kemasyarakatan

    2. Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriyani, Rektor Wanita Pertama Universitas Lampung

    3. Siti Noor Laila, SH, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Periode 2013-2014, dan Hakim Ad Hoc HAM. (Adpim)

  • Lampung Makin Kompetitif, Umitra Membuka Lowongan Dosen Baru

    Lampung Makin Kompetitif, Umitra Membuka Lowongan Dosen Baru

    Bandarlampung (SL) – Tridarma Perguruan Tinggi (PT) salah satunya dicipta dengan kapasitas dan kualitas staf pengajar serta karyawan pada sebuah lembaga pendidikan tinggi, demikian diucapkan oleh Ketua Yayasan Universitas Mitra Indonesia Andi Surya di kampusnya, dalam acara diskusi internal civitas akademika UMITRA.

    Pasca perubahan bentuk menjadi universitas dan seiring pertumbuhan jumlah mahasiswa baru UMITRA, ini menunjukkan di sektor pendidikan tinggi Lampung makin kompetitif, sebut Andi Surya, “Oleh karenanya, UMITRA membuka kesempatan kerja bagi putra-putri Lampung yang minat menjadi dosen dan karyawan. Ada bebagai posisi dosen yang tersedia, yaitu; ilmu Kesehatan, Ekonomi Bisnis, Informatika Komputer dan ilmu Hukum, tentunya dengan kualifikasi sajana S2 dan S3. Yang berminat dapat mengirimkan lamaran langsung ke Kampus UMITRA”. Sebut Andi Surya.

    “Saya berharap, semua pencapaian Universitas Mitra Indonesia saat ini tidak saja membuka kesempatan kerja profesional dosen, tetapi juga menampilkan kualitas perguruan tinggi terpercaya. Di sisi lain menumbuhkan angka partisipasi kasar warga terdidik mengisi ruang-ruang profesional baru untuk Lampung yang lebih kompetitif di masa depan”. Sebut Andi Surya.

    Saat ini UMITRA terus membangun secara fisik maupun non fisik. Dua gedung baru tujuh lantai dalam progres, nantinya disiapkan untuk rektorat, fasilitas umum seperti ruang olahraga, pusat pustaka, ruang pertemuan dan auditorium modern, jelas Ketua Yayasan UMITRA Indonesia sekaligus Senator Lampung ini. (rls)

  • Seminar Pahlawan Nasional di Umitra, Rekomendasi Gubernur Ridho Sudah di Kemensos

    Seminar Pahlawan Nasional di Umitra, Rekomendasi Gubernur Ridho Sudah di Kemensos

    Bandarlampung (SL) – Anggota DPD RI yang juga Ketua Yayasan UMITRA Indonesia, Andi Surya, menyambut baik dan memuji langkah cepat Gubernur Lampung yang merespons hasil seminar Universitas Mitra Indonesia yang bertopik Usul Pahlawan Nasional untuk Mr. Gele Harun dan KH. Ahmad Hanafiah beberapa waktu lalu.

    “Saya diberitahu Pak Sumarju Saeni, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, bahwa Gubernur Ridho telah menyetujui sekaligus membuat surat usulan kepada Kementerian Sosial di Jakarta untuk dapat menetapkan Mr. Gele Harun sebagai pahlawan nasional”. Ujarnya.

    Dirinya menyatakan, bahwa seminar di Universitas Mitra Indonesia yang bertajuk pahlawan nasional untuk Mr. Gele Harun dan KH. Hanafiah adalah dalam rangka merekonstruksi kembali pemikiran, diskusi dan telaahan yang berkembang terhadap kedua tokoh ini sebagai kandidat anugerah pahlawan nasional dari Lampung. Kesimpulan hasil seminar itu menegaskan layak bagi kedua tokoh ini untuk dianugerahi pahlawan nasional. Seminar itu diisi oleh nara sumber utama KH. Arief Mahya yang cukup mengenal perjuangan tokoh-tokoh ini, serta beberapa tokoh muda lainnya; penggiat hukum Wahrul Fauzi, Ketua HMI Bandarlampung Husni Mubarok, Kepala Dinas Sosial Lampung, dan saya sendiri sebagai Anggota DPD RI.

    “Pada akhirnya saya berharap usulan masyarakat Lampung melalui Gubernur Lampung ini dapat diterima oleh Menteri Sosial dan sebelum Hari Pahlawan 10 Nopember mendatang Surat Keputusan Pahlawan Nasional untuk Mr. Gele Harun dapat diterbitkan. Dengan demikian masyarakat Lampung dapat merayakan Hari Pahlawan dengan bertambahnya satu lagi pahlawan nasional dari Lampung yaitu Mr. Gele Harun” tutup Andi Surya dengan penuh harapan.

    Surat Usulan Gubernur Ridho tersebut telah disampaikan Kepala Dinas Sosial Lampung, Sumarju Saeni, secara resmi langsung kepada Direktur Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial K3KRS), Hotman, di kantor Kementerian Sosial Jakarta. Dalam hal ini, Hotman berjanji segera akan mengusulkan dan membicarakannya kepada Menteri Sosial. (AS)

  • Mahasiswa Umitra Indonesia Ciptakan Game Fun Edukasi Berbasis Android

    Mahasiswa Umitra Indonesia Ciptakan Game Fun Edukasi Berbasis Android

    Bandar Lampung (SL) – Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Mitra Indonesia, Stefanus William Tanusady berhasil menciptakan game edukasi berbasis android. Stefanus mengkreasi game yang diberi nama ‘D Fight’ bertujuan untuk meningkatkan daya ingat pada anak-anak usia belajar, demikian keterangan Ketua Program Pengembangan Karier dan Program Internasional Universitas Mitra Indonesia sekaligus penguji, Arie Setya Putra, MTI.,

    Stefanus ketika dihubungi menyatakan; “Dalam aplikasi ini, terdapat dua kategori yaitu Newbie dan Pro. Dalam kategori Newbie, terdapat 3 sub kategori yang dibagi dalam level kesulitan yang berbeda. Sedangkan pada Pro, nantinya memuat 5 tingkatan yang berbeda yang saat ini masih dalam proses penyempurnaan sistem. Semuanya berfungsi untuk terapi membantu mengingat tetapi dikemas dengan permainan yang menyenangkan”. Ujar Stefanus seusai mempertahankan kreasi game D Fight-nya dihadapan penguji dosen UMITRA Indonesia.

    Aplikasi yang berbasis android ini dia tujukan untuk anak-anak dan remaja. Stefanus telah melakukan riset kepada 20 siswa SD sampai SMA/SMK sebelum dipresentasikan sebagai tugas akhir kompre skripsi. Stefanus berharap aplikasi ini membantu anak-anak mudah mengingat obyek tetapi dengan cara menyenangkan, apalagi sebagian anak-anak pada usia itu rata-rata gemar game.

    Ketua Yayasan UMITRA Indonesia, Andi Surya, menyambut baik prestasi mahasiswa ini, menurutnya para dosen harus memfasilitasi penelitian di bidang program informatika di lingkungan UMITRA khususnya mahasiswa dan membimbing mereka agar menemukan rumus-rumus baru guna penciptaan game yang bermanfaat untuk umat manusia.

    Ketua Pengembangan Karier dan Program Internasional Universitas Mitra Indonesia, Arie Setya Putra, MTI., mengapresiasi karya Stefanus, menyatakan; “Game ciptaan Stefanus ini, menjadikan pemicu mahasiswa lain untuk berkarya dan mencipta program game lebih baik dan unik. Kuliah bukan hanya bertujuan menjadi karyawan kantoran, tapi bagaimana menjadi technopreneur sehingga dapat membuka karier dan lapangan kerja baru, hal ini selaras dengan pembukaan Prodi Kewirausahaan pada Fakultas Bisnis Universitas Mitra Indonesia. Selamat untuk Stefanus”. Tandas Arie Setya seraya menutup pembicaraan.

    (net)

  • Prodi Ners dan S1 Keperawatan Umitra Indonesia Terakreditasi B

    Prodi Ners dan S1 Keperawatan Umitra Indonesia Terakreditasi B

    Bandarlampung (SL) – Salah satu parameter kualitas program studi pada perguruan tinggi adalah akreditasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga akreditasi yang dibentuk oleh negara. Untuk program studi dengan rumpun ilmu kesehatan, akreditasi program studi dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) yang bermarkas di Jakarta.

    LAM-PTKes ini adalah lembaga akreditasi yang dibentuk Kemenristekdikti khusus untuk mengelola dan mengakses perguruan-perguruan tinggi kesehatan se-Indonesia, personilnya adalah para pakar kesehatan baik profesional maupun akademisi dari perguruan tinggi ternama.

    Terkait akreditasi bidang kesehatan ini, Andi Surya, Ketua Yayasan Universitas Mitra Indonesia, menyatakan: “Alhamdulillah, barusan saya mendapat informasi dari LAM-PTKes, akreditasi Program Pedidikan NERS telah meningkat mendapat Akreditasi B dengan SK. LAM-PTKes No. 0554/LAM-PTKes/Akr/Pro/VIII/2018 sementara akreditasi program studi S1 Keperawatan tetap dapat bertahan pada posisi Akreditasi B dengan SK. No. 0553/LAM-PT-Kes/Akr/Pro/2018..” katanya.

    Ini menunjukkan bahwa Program NERS dan S1 Keperawatan UMITRA Infonesia memiliki kualitas sangat baik. Dengan demikian program studi ini memiliki daya saing yang tinggi, tidak kalah dengan universitas ternama di Pulau Jawa.

    “Secara historis, UMITRA Indonesia adalah pionir dalam mengoperasionalkan program-program studi kesehatan di Provinsi Lampung. Kami yang pertama membuka program S1 Keperawatan, S1 Kesmas dan Program NERS di wilayah Lampung ini. Dengan akreditasi B pada program Ners dan S1 Keperawatan, maka dengan demikian seluruh program studi di Fakultas Kesehatan semua telah berstandar Akreditasi B termasuk prodi S1 dan S2 Kesehatan Masyarakat”. Ungkap Andi Surya seraya menutup pembicaraan. (rls)