Tag: Ungkap Kasus dan Jumlah Kriminalitas

  • Awal Tahun 2021, Polres Muba Berhasil Ungkap Berbagai Kasus

    Awal Tahun 2021, Polres Muba Berhasil Ungkap Berbagai Kasus

    Musi Banyuasin (SL)-Diawal tahun 2021 Polres Musi Banyuasin (Muba) beserta jajaran lagi – lagi berhasil mengungkap bermacam-macam kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polres Musi Banyuasin, kasus tersebut diantaranya ialah Kasus pencurian sepeda motor, kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan (curat)serta kasus tindak pidana Narkotika.

    Pengungkapan kasus tersebut di buktikan dalam press release yang di laksanakan di halaman Mapolres Muba, Selasa 02 Februari 2021.

    Dalam kegiatan hari ini dipimpin langsung oleh Kapolres Muba Erlin Tangjaya, SH. S.Ik bersama Kasat Reskrim Polres Muba AKP. Ali Rojikin, Kasat narkoba Polres Muba AKP Jonroni, SH. Juga kanit Pidum ipda Nasirin , SH.

    Didepan Media ini Kapolres Muba membeberkan bermacam kasus kriminal yang telah berhasil diungkap dalam kurun waktu satu bulan Januari 2021.

    “Adapun tindak pidana yang kami release hari ini sebanyak 31 kasus, diantaranya Curas 8 kasus, curat 1 kasus curanmor 1 kasus, untuk pengungkapan kasus tindak pidana narkotika bulan Januari 2021 sebanyak 19 kasus dengan 20 orang tersangka pengedar terdiri dari 18 laki-laki 2 orang perempuan, barang bukti yang diamankan jenis sabu 100 gram dan extasi 33 butir,” terangnya.

    1 kasus senjata api ( senpi ) 2 kasus senjata tajam (sajam) ini semua berkaitan dengan kasus narkotika, di Polsek Sekayu An. Tersangka Indra Jaya dan Polsek Sanga Desa An. Rusnaidi alias Tengkorak dan di Polsek Batang Hari Leko, semuanya kasus Sajam yang berkaitan dengan narkotika.

    “Dari jumlah narkotika yang diamankan dari 20 tersangka itu artinya kita telah menyelamatkan 400 jiwa generasi muda di Kabupaten Muba ini dari Narkotika yang belum di edarkan,”  ucapnya. (Rudi)

  • Ungkap Kasus dan Jumlah Kriminalitas

    Ungkap Kasus dan Jumlah Kriminalitas

    Oleh Wirahadikusumah

    Memasuki akhir tahun, biasanya berbagai instansi menggelar konferensi pers. Termasuk di antaranya Polda Lampung, polresta, serta polres-polres lainnya di provinsi ini. Tujuannya untuk melaporkan kinerja selama satu tahun.

    Biasanya, salah satu yang dilaporkan adalah jumlah kasus kriminalitas yang berhasil diungkap. Kemudian dibandingkan dengan jumlah tahun lalu.

    Jika jumlah ungkap kasus lebih banyak dari tahun sebelumnya, maka dianggap kinerjanya baik.

    Dahulu, semasa masih menjadi jurnalis, saya sering mengikuti kegiatan ini. Tidak hanya di Polda Lampung, di Polresta pun saya luangkan waktu untuk meliput.

    Sebab, banyak bahan berita yang bisa didapat. Tidak hanya mengenai jumlah kasus yang berhasil diungkap polisi, data-data lainnya seperti jumlah narkoba yang disita juga dilaporkan dalam kegiatan tersebut.

    Kala itu, jumlah ungkap kasus biasanya menjadi salah satu fokus dalam laporan. Sebab hal ini dinilai berimplikasi terhadap kinerja.

    Namun, selama ini sebenarnya saya bertanya-tanya. Apakah fokus polisi hanya kepada banyaknya jumlah ungkap kasus yang dilakukan?

    Karena bisa jadi, dengan banyaknya pengungkapan kasus, akan berbanding lurus dengan jumlah kriminalitas yang bertambah.

    Begitu pun dengan narkoba. Makin banyak yang disita, bisa jadi berbanding lurus dengan maraknya peredaran barang haram itu di wilayah tersebut.

    Padahal saya sangat yakin, masyarakat akan senang ketika jumlah kriminalitas yang terjadi di daerahnya menurun, ketimbang jumlah ungkap kasus yang dilakukan kepolisian meningkat.

    Dan tentunya akan lebih senang lagi, ketika ungkap kasus yang meningkat dibarengi dengan jumlah kriminalitas yang menurun.

    Sebab, yang dibutuhkan masyarakat adalah kenyamanan, keamanan dan ketertiban. Bukan hanya soal banyaknya bandit yang ditangkap.

    Makanya dahulu, sebenarnya saya tidak sepakat ketika ada program pemberian bendera hitam kepada polsek yang dinilai ungkap kasusnya sedikit.

    Karena bisa jadi, sedikitnya ungkap kasus di polsek tersebut disebabkan jumlah kriminalitas yang terjadi di wilayah hukum polsek itu menurun.

    Alhamdulillah, program pemberian bendera hitam tersebut sekarang sudah tidak ada. Meskipun sepertinya saat ini masih ada anggapan bahwa yang berprestasi adalah yang mengungkap kasus paling banyak.

    Semoga keheranan saya ini salah. Dan polisi sebenarnya memang tidak hanya fokus terhadap jumlah pengungkapan kasus, tetapi juga penekanan jumlah kriminalitas yang terjadi di wilayah hukumnya.