Tag: Universitas Malahayati

  • Polda Lampung Mediasi Konflik Universitas Malahayati, Pasukan Ambon Pulang Sore Tadi

    Polda Lampung Mediasi Konflik Universitas Malahayati, Pasukan Ambon Pulang Sore Tadi

    Bandar Lampung, sinarlampung.coPolda Lampung melalui Kasubdit Sosbud dan Kanit IV Subdit Sosbud Ditintelkam melakukan upaya penggalangan terhadap kelompok massa yang datang dari Jakarta, kedatangan diduga Preman Ambon Di Lampung itu diketahui untuk menyelesaikan konflik aset di Kampus Universitas Malahayati.

    Mediasi berlangsung pukul 14.30 WIB, dengan melibatkan Ketua Koordinator Lapangan, Antoni, dan Chris selaku perwakilan rombongan Kelompok Rusli, yang merupakan keluarga Khadafi, minggu (2 Maret 2025).

    Setelah dialog yang berlangsung kondusif, kelompok massa berjumlah sekitar 150 orang akhirnya sepakat kembali ke Jakarta sembari menunggu bus penjemputan.

    Mereka memahami bahwa konflik yang terjadi merupakan persoalan internal keluarga terkait sengketa warisan, sehingga perlu diselesaikan melalui jalur mediasi keluarga terlebih dahulu.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun, menegaskan bahwa pendekatan persuasif terus dikedepankan guna menghindari eskalasi situasi.

    “Kami mengedepankan komunikasi dan mediasi agar konflik ini tidak berkembang menjadi bentrokan yang merugikan semua pihak,” ujarnya.

    Ia juga mengimbau seluruh pihak yang terlibat untuk tetap menjaga situasi agar tetap kondusif.

    “Kami mengharapkan semua pihak dapat bersikap kooperatif dan menghormati proses hukum yang ada. Jangan sampai permasalahan ini mengganggu aktivitas akademik di Kampus Universitas Malahayati,” tambahnya.

    Polda Lampung juga memastikan pengamanan di sekitar kampus tetap berjalan guna mencegah potensi gesekan.

    “Kami terus melakukan pemantauan untuk memastikan situasi tetap aman. Apabila ditemukan adanya potensi gangguan ketertiban, kami akan bertindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” kata Kombes Yuni.

    Selain itu, ia meminta masyarakat dan pihak terkait agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar terkait keberadaan ratusan orang diduga Preman Ambon Di Lampung

    “Kami mengingatkan agar semua pihak tidak terpengaruh oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana. Percayakan penyelesaian ini pada mekanisme hukum dan mediasi yang telah disepakati,” tegasnya.

    Hingga saat ini, situasi di Kampus Universitas Malahayati tetap terkendali. Kelompok massa pendukung Khadafi masih bertahan di sekitar kampus, namun dalam kondisi tertib tanpa adanya indikasi gesekan fisik.

    Polda Lampung terus melakukan pendekatan agar semua pihak dapat menahan diri dan tidak bertindak di luar koridor hukum.

    Preman Ambon Di Lampung
    Tiga Bus Pariwisata Penantian Utama saat mengangkut ratusan Preman Ambon dari Komplek Universitas Malahayati, minggu (2/3) sore. (Foto: Dok)

    Datang Pakai Bus Brimob, Pulang Bus Pariwisata 

    Dari pantauan di lokasi minggu (2/3) malam, diketahui ratusan preman ambon tersebut telah bergeser menggunakan tiga bus pariwisata PT. Penantian Utama sekitar pukul empat sore.

    “Ya bergeser menggunakan bus pariwisata penantian utama jam 4-an sore tadi, apa langsung pulang ke Jakarta atau menginap di hotel dulu kita tidak tahu.” Kata Windi salah satu security Universitas Malahayati.

    Meski pasca mediasi yang dilakukan oleh Polda Lampung kondisi berjalan kondusif dan tidak terjadi gesekan, namun sebelumnya kedatangan ratusan preman ambon ke Universitas Malahayati dini hari itu diketahui menggunakan empat unit Bus Brimob.

    “Kita gak tahu itu sistemnya nyewa apa gimana, yang pasti pas dateng make sekitar 4 bus brimob luar lampung, berhenti di deket pom bensin pramuka.” Tutup Windi.

    Sebagai informasi, pada Minggu dini hari sebelumnya, sekitar 200 orang dari Yayasan Teknologi Bandar Lampung tiba di Kampus Universitas Malahayati menggunakan tiga bus, diduga untuk mengambil alih aset kampus.

    Kedatangan ratusan orang yang diduga Preman Ambon Di Lampung itu sempat menimbulkan ketegangan dengan kelompok yang masih menguasai kampus.

    Namun, kepolisian segera turun tangan untuk mencegah konflik terbuka. Setelah dilakukan negosiasi, situasi berangsur terkendali, dan mediasi internal keluarga akhirnya menjadi jalan utama penyelesaian sengketa ini. (Red)

     

     

    Saluran Whatsapp sinarlampung.co

     

     

  • Masyarakat Tolak Kehadiran Preman Ambon Di Lampung

    Masyarakat Tolak Kehadiran Preman Ambon Di Lampung

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Suasana Kota Bandarlampung jadi tegang lantaran kedatangan empat bus membawa sekitar 200 orang yang diduga Preman Ambon ke Universitas Malahayati Lampung, Minggu (2 Maret 2025) dini hari.

    Kehadiran Preman Ambon di Lampung tersebut memicu reaksi keras dari masyarakat, yang menilai hal ini sebagai bentuk ancaman ketertiban dan kehormatan masyarakat Lampung.

    Masyarakat yang bersuara diantaranya ada Edi Samsuri, S.Fil, SH, seorang Aktivis dan Tokoh Muda Lampung menyatakan keresahannya, bahwa cukup Preman Ambon sampai Jakarta jangan sampai ke Lampung.

    Seruan ini mencerminkan kecemasan masyarakat terhadap potensi konflik yang bisa terjadi akibat kedatangan massa dalam jumlah besar tersebut.

    Menurut informasi yang beredar, ratusan orang ini disebut-sebut merupakan orang suruhan dari Rusli Bintang Pemilik Universitas dan Rumah Sakit Malahayati yang sedang berkonflik dengan Istri Pertama dan Anak-anaknya.

    Mereka diduga datang dengan tujuan tertentu terkait dengan penguasaan kampus Universitas Malahayati. Kondisi ini semakin memperkeruh suasana dan memicu kemarahan warga, terutama suku asli Lampung, yang merasa harga diri dan adat Pi’il Pesenggiri mereka telah dilecehkan.

    “Ini bukan sekadar masalah kampus, ini adalah bentuk penjajahan terhadap tanah Lampung oleh pihak luar. Lampung ini ada pemiliknya, yakni Suku Lampung Jurai Sai Batin dan Pepadun!”. Tegas Edi yang juga seorang Advokat.

    Pihak Luar Jangan Mengacau di Lampung

    Menyikapi situasi ini, Organisasi Masyarakat Laskar Lampung Indonesia (LLI) langsung bergerak cepat dengan mengirim Sekjen DPP LLI Panji Padang Ratu, SH dan Ketua Kota Bandar Lampung Destra Yudha, SH, M.Si untuk memantau perkembangan di Universitas Malahayati.

    Ketua Umum Laskar Lampung, Ir. H. Nerozely Koenang, dengan tegas menyatakan bahwa tidak boleh ada pihak luar yang membawa premanisme ke tanah Lampung.

    “Apapun konfliknya, tidak boleh ada orang luar, Terutama preman Ambon, masuk dan mengancam ketentraman di Lampung!”, Ujar Nero.

    Masyarakat berharap agar Kapolda Lampung segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah ini sebelum berkembang menjadi konflik suku yang lebih besar.

    “Kami tidak ingin Lampung menjadi medan perang akibat ulah pihak luar. Kami mendesak aparat untuk bertindak sebelum situasi semakin tidak terkendali,” imbuh Nero.

    Sementara itu, Ormas Pendekar Banten yang dipimpin oleh Hengki Malonda disebut telah bersiap siaga untuk bergabung dengan Laskar Lampung Indonesia, Menunggu instruksi lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa situasi ini berpotensi berkembang lebih jauh jika tidak segera ditangani oleh pihak berwenang.

    Ketegangan ini menjadi pengingat bahwa setiap pihak harus menghormati adat dan budaya setempat serta tidak menggunakan cara-cara anarkis yang bisa memicu konflik berkepanjangan.

    Lampung adalah tanah yang memiliki nilai luhur, dan masyarakatnya akan berdiri tegak menjaga kehormatan serta kedaulatan wilayahnya, Dimana Suku Asli Lampung dan Pendatang sangat Rukun. Lampung dikenal sebagai Indonesia mini karena keragaman etnis dan budayanya. (Red)

     

    Saluran Whatsapp sinarlampung.co

  • Anies Baswedan: Kereta Double Track Bakauheni-Palembang 17 Agustus 2025

    Anies Baswedan: Kereta Double Track Bakauheni-Palembang 17 Agustus 2025

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Anies Baswedan menyampaikan orasinya, kita akan siapkan kereta Doble Track rute Bakauheni-Bandar Lampung-Kertapati (Palembang), sudah tertera tiketnya dengan nama Anies Muhaimin tanggal keberangkatan 17 Agustus 2025. Antar kota tersambung dengan efisien, hemat BBM, dan hemat biaya.

    Anies melanjutkan, “kami merencanakan di Bandar Lampung kita bangun transportasi umum yang menjangkau seluruh wilayah Bandar Lampung, supaya warga bisa pergi kemana saja menggunakan kendaraan umum dengan harga yang murah,” hal ini dikatakannya pada acara Dialog Kebangsaan Mahasiswa Universitas Malahayati Bersama Anies Baswedan, dengan tema “Tantangan Generasi Milenial Dalam Menjemput Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045″ di Graha Bintang. Kamis, 7 Desember 2023.

    “Yang paling penting, naik kereta api membuat kita berbagi ruang, dalam gerbong kereta api boleh kaya boleh miskin duduknya sama setara, perasaan persatuan di bangun dalam kereta api”, ujar Capres nomor urut satu.

    Kalau naik kendaraan yang bisa pakai tol hanya yang punya mobil. “Pernahkan di jalan tol berbagi dengan orang yang tidak mempunyai kesejahteraan?” tanya Anies pada audiens. “Tidak”, jawab serentak ribuan mahasiswa. “Tanpa kita sadari kita bangun tempat yang terseleksi pemakainya. Jika kita bangun kereta api maka siapa saja bisa naik kereta api dan itu adalah kendaran rakyat yang mempersatukan”, tegas mantan Gubernur DKI Jakarta.

    Tak hanya itu, Anies Baswedan melanjutkan, peningkatan fasilitas, kami membayangkan masa depan, transfortasi dalam kota dan antar kota yang lebih baik. Tahun 2009, pertama kali Indonesia punya penduduk lebih banyak di kota daripada di desa. Tahun ini (2023, red) 56 persen penduduk Indonesia tinggal di kota, bila kota-kota tidak membangun transportasi umum maka akan mengalami kepadatan lalu lintas yang luar biasa, papar Anies.

    Diperkirakan, tahun 2045 penduduk Indonesia di perkotaan sebanyak 75 persen. “Bayangkan kalau setiap orang menggunakan kendaran pribadi maka ongkosnya mahal, kemacetan tinggi, waktu dan uang yang terbuang karena kemacetan akan sangat besar”, ujar mantan rektor Universitas Paramadina.

    Anies Baswedan menceritakan, di seluruh Indonesia, baru Jakarta yang memiliki transportasi umum, pergi kemana saja dari mana saja cukup dengan 10 ribu rupiah, ujar Anies bangga.

    Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

    Kita adalah bagian dari Indonesia dan teman-teman pemuda pemilik masa depan, anda lebih banyak besok dari pada kemarin. Kita sedang menuju Indonesia yang lebih adil. Ketika republik ini merdeka, tujuannya bukan sekedar kesejahteraan tetapi menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kata mantan Mendikbud.

    “Pancasila disebut mencapai puncaknya, bila terjadi keadilan sosial maka muncul persatuan. Bila tidak ada keadilan sulit adanya persatuan. Contoh, negara mana yang bersatu dalam ketimpangan, gak ada. Kampung mana guyub dalam ketimpangan, ga ada juga. Semua yang menginginkan persatuan pasti ada keadilan”, Anies menegaskan.

    Itulah sebabnya, kami sedang berjuang sekarang membawa gagasan untuk membuat Indonesia lebih berkeadilan. Artinya, pembangunan yang dikerjakan di Indonesia tidak boleh hanya di satu tempat saja tapi harus di seluruh wilayah Indonesia”, imbuh Anies.

    Lapangan Pekerjaan Sektor Padat Karya

    Tak berhenti sampai disitu, Anies Baswedan melanjutkan, di Lampung yang dibutuhkan lapangan pekerjaan. Disisi lain, dalam 9 tahun terakhir ini investasi Indonesia mengalami kenaikan yang luar biasa, sekitar 400 triliun pertahun, pada tahun 2022 menjadi 1200 triliun pertahun naik empat kali lipat tetapi penyerapan tenaga kerja malah turun.

    “Apa yang terjadi, investasinya naik tetapi penyerapan tenaga kerja per triliun investasi turun karena investasi yang didorong bukan investasi padat karya tapi investasi padat modal sehingga penerapan tenaga kerja kecil”, jelas Anies.

    Karena itu, situasi ini, kami merasa perlu dirubah, ke depan kita harus dorong investasi pada sektor-sektor padat karya sehingga banyak menyerap tenaga kerja lebih banyak, seperti sektor pertanian, perkebunan, manufaktur, kata Anies penuh optimis.

    Tetapi yang didorong pertambangan, uangnya banyak investasi besar tetapi penyerapan tenaga kerjanya kecil bahkan tenaga kerja asing. Ini akan kita kerjakan bersama-sama, orientasinya dirubah, ungkap Anies penuh semangat.

    Pendidikan Didukung Pemerintah

    Anies Baswedan juga bernostalgia, saya beberapa kali ke Lampung tepatnya Tulang Bawang Barat dengan program Indonesia Mengajar mengirimkan secara rutin sarjana-sarjana terbaik ke daerah yang kekurangan guru untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa di pelosok Indonesia.

    Masih kata Anies, hal penting lainnya adalah pendidikan, kita harus bersyukur teman-teman di ruangan ini mengenyam pendidikan tinggi, banyak teman-teman kita yang tidak pernah menginjakkan kaki ke kampus, mereka hanya mendengar dan membayangkan, hari ini mereka merasa frustasi kenapa saya tidak punya kesempatan untuk kuliah, kenapa biaya kuliah semakin hari semakin mahal. Efeknya, banyak warga yang tak sanggup mengirimkan anaknya ke perguruan tinggi.

    “Kami ingin sama-sama merubah bahwa pemerintah membantu bukan hanya perguruan tinggi negeri tetapi perguruan tinggi swasta supaya mendapatkan kesempatan yang sama, minimal pemerintah tidak membebani perguruan tinggi swasta. Kalau tidak ada perguruan tinggi swasta siapa yang akan mendidik anak-anak kita yang tak tertampung di perguruan tinggi negeri”, tutur Anies.

    Jika tidak ada sekolah-sekolah swasta, kata Anies melanjutkan, siapa yang akan mendidik anak-anak kita yang tak tertampung di sekolah negeri. Oleh karena itu berhentilah melakukan diskriminasi terhadap sekolah dan perguruan tinggi swasta,

    Hal yang harus dilakukan pemerintah, menyiapkan lahan, pemerintah mengurangi beban. Misalnya, pajak bumi dan bangunan perguruan pendidikan swasta harus di nol-kan sehingga tidak punya beban PBB, saran Anies.

    Hal lain, banyak sekolah yang akan dibangun tapi kesulitan mendapatkan lahan karena harga tanah mahal, kalau dia harus beli tanah maka harga tanah itu nanti di bebankan pada SPP yang bayar orang tua sehingga biaya jadi mahal, imbuh Anies.

    Bila pemerintah menggunakan tanah negara yang begitu banyak untuk kegiatan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa maka kampus dan sekolah swasta tidak harus membebani orang tua dengan biaya yang besar karena mereka dapat tanah dari negara, tegas Anies.

    “Bonus demografi hanya menjadi manfaat kalau mereka sehat, terdidik, kompeten, berakhlak dan berketerampilan bila tidak, hanya akan menjadi beban. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi investasi. Maka kita tidak khawatir mengeluarkan biaya karena kita tahu akan mendapatkan hasil dikemudian hari. Jadi, Jangan pandang pengeluaran di bidang pendidikan sebagai biaya”, Anies menegaskan.

    Perhatian Pemerintah pada Pendapatan Guru

    Pada saat sesi tanya jawab, Agung mahasiswa akutansi Universitas Malahayati, menyampaikan, saya mempunyai cita-cita menjadi guru Bahasa Lampung, tetapi cita-cita itu berubah dikarenakan status guru di masyarakat kecil gajinya. Kendala pendidikan di Indonesia, diantaranya infrastruktur dan kurikulum yang berganti-ganti. “Bagaimana solusi untuk meningkatkan gaji guru honorer?”, kata Agung bertanya pada Anies.

    Anies Baswedan menjawab, kita akan melakukan reformasi tentang pengangkatan guru-guru. Banyak sekali guru yang sudah mengabdi tidak pernah mendapatkan imbalan yang setara. Kita rekrutmen secara bertahap agar semua memiliki kepastian sehingga tidak ada lagi guru yang berpendapatan rendah.

    “Kita semua mengakui bahwa pendidikan itu mahal, tetapi kebodohan itu lebih mahal lagi. Jadi, jika kita ingin guru-guru konsentrasi mendidik anak maka guru harus tenang hidupnya. Disisi lain, guru harus mau dinilai kinerjanya dan harus terus menerus meningkat. Guru itu pembelajar guru terus menerus harus belajar”, Anies menjelaskan.

    Pembangunan yang Mendukung Ekonomi dan Ekologi

    Pada kesempatan yang sama, Rani prodi manajemen, menanyakan, pembangunan infrastruktur dapat menimbulkan dampak negatif seperti perubahan lahan pertanian, konflik agraria dan krisis lingkungan. “Apa solusi agar pembangunan infrastruktur tidak memberikan dampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungan?” tanya Rani pada Anies.

    Anies mengatakan, sebelum melakukan pembangunan ada Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) harus dijalankan dengan benar, yang sering menjadi masalah adalah proyeknya dikerjakan dan sudah selesai, Amdalnya belum pernah ada, Ekonomi dan ekologi harus jalan bersama. “Dulu orientasinya pertumbuhan, besok orientasinya pertumbuhan, pemerataan, dan keberlanjutan”, pungkas Anies. (Heny/Red)

  • Selain Segudang Pretasi Akademik, Mahasiswa Universitas Malahayati Ini Seorang Hafiz Qur’an

    Selain Segudang Pretasi Akademik, Mahasiswa Universitas Malahayati Ini Seorang Hafiz Qur’an

    Bandar Lampung (SL)-Mahasiswa asal Makassar bernama Abdul Fauzan (22), mampu menyelesaikan hafalan Al-Quran sebanyak 30 juz selama kuliah di Universitas Malahayati Lampung. Selama kuliah, ia juga memiliki sejumlah prestasi dibidang akademik dan menerima beasiswa dari Yayasan Alih Teknologi.

    Abdul Fauzan mengaku sangat bersyukur, bisa mendapatkan beasiswa dari Yayasan Alih Teknologi Universitas Malahayati. Namun sejak awal, ia tidak lupa mempunyai niat awal bahwa dalam menghafal al-quran, agar mendapatkan ridho dari Allah Swt.

    “Dengan menghafal al-quran juga bisa memakaikan mahkota, untuk kedua orang tua di yaumil akhir. Alhamdulillah saay mendapatkan santunan dari Yayasan Altek sejak tahun 2012,” kata Abdul Fauzan Senin (25 Januari 2021).

    Fauzan yang saat ini, sudah duduk semester lima ini menceritakan awal mulanya mendapatkan beasiswa dari Yayasan Altek. Sejak tahun 2012 lalu, ia sudah mendapatian santunan sebagai anak yatim oleh ayah Rusli Bintang yang merupakan Ketua Yayasan Alih Teknologi.

    “Pada tahun 2018 saya lulus SMA dari pesantren, kebetulan ayah Rusli datang ke Makassar bulan Ramadan, menanyakan siapa yang punya prestasi. Kemudian koordinatornya langsung menunjuk saya, yang telah menyelesaikan hafalan al-quran. Alhamdulillah saya langsung disuruh untuk kuliah di Lampung di Universitas Malahayati Fakultas Kedokteran,” ujar Abdul Fauzan.

    Sementara itu, Kepala Biro Administrasi dan Kemahasiswaan (BAK) Universitas Malahayati M. Ricko Gunawan mengungkapkan, Beasiswa anak yatim Yayasan Altek merupakan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dibawah Lembaga Penyantunan dan Pembinaan Anak Yatim (LPPAY) Universitas Malahayati. Hingga tahun 2021, sudah ada 156 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa anak yatim yayasan altek.

    “Sejak tahun 2012 lalu, Universitas Malahayati sudah ada 156 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa yayasan altek ini. Sampai tahun ini yang sedang menempuh pendidikan jenjang kuliah ada sekitar 76 mahasiswa yang ada di fakultas lampus,” ungkap M. Ricko Gunawan.

    Selain beasiswa anak yatim, Universitas Malahayati memiliki beasiswa Bidikmisi, beasiswa prestasi, beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), dan beasiswa kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP). Yayasan Alih Teknologi ini, memiliki koordinator anak yatim yang tersebar di beberapa kota di Indonesia seperti di Aceh, Lampung, Makassar, Ciamis dan Kuningan. Beasiswa anak yatim yayasan altek memberikan fasilitas kuliah dan asrama gratis

  • Universitas Malahayati Gelar Wisuda dan Resmikan Malahayati News

    Universitas Malahayati Gelar Wisuda dan Resmikan Malahayati News

    Bandar Lampung (SL)-Sebanyak 591 mahasiswa Universitas Malahayati Bandar Lampung melaksanakan acara wisuda ke-XXX sekaligus peresmian Malahayati News di gedung Graha Bintang Malahayati, Sabtu 23 Januari 2021.

    Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr, MM mengatakan, wisuda ke-XXX Universitas Malahayati Bandar Lampung mengambil tema “Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dalam Meningkatkan Adaptabilitas di Era Tantangan Baru.

    “Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmatNya kita dapat berkumpul di Graha Bintang Universitas Malahayati, dalam rangka melaksanakan satu kegiatan yang sangat penting bagi keluarga besar Universitas Malahayati, yaitu Wisuda Lulusan Universitas Malahayati ke 30 Tahun Akademik 2020/2021,” kata Farich dalam sambutannya.

    Menurutnya, lulusan ini merupakan salah satu perwujudan bentuk tanggung jawab Universitas Malahayati kepada bangsa dan Negara Indonesia, khususnya Lampung. Saat ini, Indonesia dan sebagian besar negara di dunia juga sedang mengalami masa pandemi Covid-19 yang berdampak pada kehidupan tak terkecuali pendidikan.

    “Sebagai gantinya, kita melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring atau pembelajaran jarak jauh. Belajar dan mengajar dari rumah. Keputusan ini diambil untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” terangnya.

    Dalam hal ini, lanjut Farich, pihaknya berharap agar semua bisa mengambil hikmah dari pandemi Covid-19 khususnya dalam bidang pendidikan, antara lain mengikuti webinar baik dalam dan luar negeri dengan minimal biaya bahkan gratis, mengikuti kuliah umum dari banyak pakar tanpa melakukan perjalanan jauh, rapat akademik/non akademik, rapat kegiatan mahasiswa, dan lain sebagainya.

    “Patuhi protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak,” imbuhnya.

  • Selain Setor Ke Istri Bupati, Dekan FT Malahayati Manfaatkan Mahasiswanya Jadi Kurir Uang Korupsi

    Selain Setor Ke Istri Bupati, Dekan FT Malahayati Manfaatkan Mahasiswanya Jadi Kurir Uang Korupsi

    Bandar Lampung (SL)-Dekan Fakultas Teknik sekaligus Dosen Universitas Malahayati, Rina Febriana istri terdakwa Syahbuddin Kepala Dinas PUPR Lampung Utara memanfaatkan dua mahasiswanya, untuk menjadi kurir uang suap fee proyek Lampung Utara. Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan via online, kasus korupsi melibatkan Bupati Lampung Utara Non Aktif, Agung Ilmu Mangkunegara, Kamis 2 April 2020.

    Dua mahasiswa Fakultas Teknik Kampus Malahayati itu Evan Dwi Kurniawan dan Reza Giovana Andika. Evan yang juga asisten dosen Rina Febrina (istri Syahbudin), mengaku pernah diminta untuk mengambil uang pada Chandra Syafari sebesar Rp 100 juta.

    “Sekitar Maret atau April, awalnya Bu Rina telpon saya,  suaminya Syahbudin mau minta tolong. Gak lama Pak Syahbudin telpon saya untuk mengambil sejumlah uang ke Pak Chandra, lalu pak Syahbudin memberikan nomor pak Chandra,” kata Evan saat sidang online di Pengadilan Negeri Tanjungkarang,

    Menurut Evan, Chandra Syafari menelpon dan minta untuk ketemu di deket Bank BRI. “Saya lupa naik mobil warna apa gitu. Akhirnya saya nyebrang lalu saya masuk. Saya dikasih plastik hitam yang berisi uang,” ujarnya.

    Evan kemudian langsung mengantar ke rumah Syahbudin. “Saya kasih langsung ke pak Syahbudin. Lalu saya pulang ke kosan,” jelasnya.

    Mahasiswa Malahayati lainnya, Reza Giovana Andika juga pernah diminta untuk mengambil uang di kediaman Chandra. “Oktober 2019, malam hari Pak Chandra menghubungi saya untuk mengambil uang. Pagi harinya saat saya lagi di bengkel bapak Syahbudin nelpon untuk ambil uang ke pak Chandra,” jelasnya.

    Chandra Syafari kemudian menghubungi Reza melalui menelpon dan memberikan alamat rumahnya. “Lalu saya ke rumah pak Chandra dan bertemu bu Santi. Ia memberikan bungkusan plastik, saya tidak tahu kalau uang sejumlah 350 juta. Saya baru tahu saat penyidikan,” kata Reza.

    Reza kemudian menuju rumah ayahnya Rina (Pak Sukri), lalu meletakkan bungkusan tersebut di bawah meja. “Setelah 4 hari, bu Rina menelepon saya, meminta saya untuk ke rumah ayahnya, saat di jalan pak Syabudin menelpon juga,” ujarnya.

    Setelah sampai di rumah pak Sukri, Reza di telpon Syahbudin untuk mengantar bungkusan plastik berisi uang ke Ami (Raden Syahril). “Pak Ami langsung masuk ke mobil saya dan menanyai berapa jumlah uangnya, saya bilang tidak tahu karena tidak berani membuka. Saya baru tahu jumlahnya 400 juta saat penyidikan,” tuturnya.

    Tak hanya sekali, Reza juta pernah diminta Syahril untuk mengantar uang Rp600 juta ke Ami. “Saya ditelpon suruh anter kardus di kolong meja di rumah untuk pak Ami. Saya tidak tahu kalau isinya uang, karena berat saya pikir beras. Tahu uangnya 600 juta saat penyidikan,” katanya.

    Setor ke Istri Bupati

    Pada sidang lanjutan OTT KPK Bupati Lampung Utara Kamis 9 Januari 2020 lalu, isteri mantan Kadis PUPR Syahbudin, Rina Febriana, mengatakan dirinya juga setor ke isteri Agung, Endah Kartika Prajawati, Isteri Widodo, Dayu Rati Handayani;  dan  isteri Sekda Syamsir, Dewi Anggraeni.

    Rina Febriana, yang kini juga Dekan Fakultas Teknik Universitas Malahayati Lampung, mengaku memakai mahasiswanya, di antaranya Reza Geovana, untuk menjadi kurir suaminya menerima dan menyerahkan sejumlah uang ke kontraktor atau petinggi Pemkab Lampung Utara.

    Dekan Fakultas Universitas Malahayati itu juga mengungkapkan suaminya sering mengeluh karena harus berutang dan mencari uang, hingga  Hakim Ketua Novian Saputra jadi bertanya untuk apa uang tersebut bagi seorang kadis PU.

    Atas pertanyaan Jaksa Penuntut Umum KPK Ibnugroho, Rina juga membenarkan miliaran “uang suaminya” masuk dan keluar ke rekeningnya. Untuk itu, ia memakai mahasiswanya sebagai kurir, yang kadang juga menjadi pengantar anak sekolah.

    Selain Rina, hadir juga sebagai saksi Reza Geovana, mahasiswa Universitas Malayahati; Susanti, isteri terdakwa Candra Safari, Gunanto dari  CV konsultan dan perencanaan, dan Iwan, direktur CV Panca Persada. (Red)