Bandar Lampung, (SL) – Setelah Imunisasi, seorang bayi berumur 3 bulan bernama Jagad Satria Nusantara mengalami kejang – kejang hingga sekujur badan membiru.
Siti maryam Ibu dari sang bayi menuturkan, anaknya mengalami kejang sehabis dilakukan Imunisasi DpT 2, Polio 3 serta PCV 2.
“Jumat (7/7) sore sekitar pukul 18:00 WIB saya membawa bayi saya untuk Imunisasi di Bidan Desha di Jalan Tamin, Sukajawa Tanjung Karang Pusat.” Kata Siti Maryam, dikutip dari Surya Sumatera, minggu (9/7) siang.
Siti melanjutkan, malam selang satu jam dari proses imunisasi tersebut anaknya mengalami kejang-kejang.
“Malamnya selang satu jam dari Imunisasi, sekitar pukul 19:00 WIB, anak saya mengalami kejang-kejang dan seluruh badan membiru.” Ungkap Siti.
Panik dengan kondisi tersebut, Siti maryam lantas bergegas membawa bayinya ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo untuk mendapat pertolongan.
“Di ruang UGD, dokter jaga yang menangani anak saya merasa heran setelah saya ceritakan kronologinya, dan dokter mengatakan baru kali ini ketemu kasus seperti ini (kejang membiru sehabis diberi imunisasi).” Kata Siti.
Terpisah, dr. Yoni Cahyati, melalui situs kesehatan alodokter mengatakan, bahwa kejang pasca imunisasi, meski ada kasusnya, namun sangat jarang terjadi.
“Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ialah semua kejadian sakit setelah pemberian imunisasi dan diduga imunisasi sebagai penyebabnya.”Kata Yoni.
Yoni menambahkan, KIPI bisa disebabkan oleh faktor intrinsik vaksin itu sendiri, atau vaksin sebagai pencetus, termasuk kesalahan rute pemberian vaksin, serta KIPI bisa terjadi dikarenakan ada penyakit lain yang diderita.
“Reaksi KIPI itu sendiri bervariasi, mulai dari yang ringan sampai berat. Mulai dari demam, abses di lokasi suntikan, hingga syok anafilaktik (reaksi alergi berat akibat vaksin).” Imbuh Yoni.
Lebih lanjut dr. Yoni Cahyati mengatakan, pasca Imunisasi DPT seringkali menimbulkan efek samping demam, meskipun terkadang juga bengkak/nyeri di lokasi suntikan.
“Demam tinggi adalah salah satu pemicu terjadinya kejang pada anak. Ketika suhu tubuh meningkat, beberapa substansi kimiawi dilepaskan dan merangsang aktivitas saraf di otak, dimana saat itu substansi perangsang lebih besar dari substansi penghambat. Akibatnya, dalam sel saraf terjadi lepas muatan listrik yang meluas sehingga terjadilah kejang.” Ujar Yoni.
Dengan kata lain, demam yang merupakan efek samping tersering pasca imunisasi DPT itulah yang memicu terjadinya kejang.
Yoni mengatakan, meski kejadian demam sering dilaporkan pasca imunisasi DPT, namun kejadian kejang yang mengikutinya sangat jarang terjadi.
“Kejadian demam sehabis Imunisasi sudah banyak terjadi, namun kejang demam, sangat jarang terjadi dan merupakan KIPI yang harus dicatat dan dilaporkan.” Tutupnya. (Red/ Endra)