Tag: Viral

  • Viral Ratusan Kilogram Cabai Rawit di Buang ke Parit

    Viral Ratusan Kilogram Cabai Rawit di Buang ke Parit

    Medan (SL)-Video penampakan cabai rawit berjumlah ratusan kilogram mengapung di parit mendadak viral di media sosial. Diduga cabai rawit tersebut di buang lantaran tidak laku terjual karena harga yang anjlok.

    Seperti video unggahan laman twitter @Midjan_La_11, dengan caption “Ratusan kilo cabai di buang ke parit karena harganya anjlok 5 ribu rupiah perkilogram”. Dalam video tersebut, tampak cabai rawit dengan jumlah banyak mengapung begitu saja di parit.

    Kalau ikan di parit dah biasa. Ini yang luar biasa cabe. Akibat cabe tak laku di buang di paret. Ratusan kilo,” ucap suara seorang di dalam video, sembari menunjukkan cabai yang di buang dan seseorang pria tampak menggunakan sekop di akhir video, Minggu, 7 Mei 2023.

    Menurut informasi, kejadian ini berlokasi di sebuah pasar di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ratusan kilogram cabai itu sengaja di buang karena harga yang begitu murah, 5 ribu per kilogramnya.

    Beredarnya video berdurasi 00.21 detik itu banyak mengundang reaksi warganet. Ada sebagian nitizen menyayangkan penjual yang membuang cabai tersebut.

    Harga anjlok solusinya dibuang. Tapi dibilang bego marah. Satu orang nanem cabe, yg laen ngikut gmn ga surplus… Ini pun ga ngerti,” komentar @shades23.

    Mending dibagi-bagi sih,” ujar @TapiBukanBunga.

    Dikeringin…. kadang orang2 ini gak ngerti cara jual barang mentah ke barang jadi…. saya beli cabe kering online lumayan mihil,” saran akun @Goodwindology.

    “Seharusnya pemerintah setempat menginventarisir, berapa kebutuhan lokal, jadi tidak terjadi oversupply seperti ini. Selain itu, tata niaga juga harus diperhatikan, sehingga pada saat terjadi oversupply, dapat dialihkan atau didistribusikan ke daerah lain yang membutuhkan. Jadi jangan selalu petani cabai ini disuruh nanam terus, tapi pada saat oversupply tidak ada solusi membantu mereka,” sahut akun @OniDewono. (Red/*)

  • Polisi Sebut TikTokers Bima yang Kritik Pembangunan di Lampung Tidak Dilaporkan

    Polisi Sebut TikTokers Bima yang Kritik Pembangunan di Lampung Tidak Dilaporkan

    Bandar Lampung (SL)-Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Arsyad Pandra menyebut Tiktokers Bima Yudho yang mengkritik pembangunan di Lampung tidak dilaporkan, melainkan hanya aduan masyarakat.

    “Tidak ada laporan polisi terhadap Bima, melainkan aduan masyarakat. Sebagai kepolisian kita tidak pernah menolak laporan maupun pengaduan masyarakat ini. Tentu kita akan teliti dan analisis terlebih dahulu,” kata Pandra, dilansir kompas, Kamis 13 April 2023.

    Kemudian menurut Pandra, terhadap surat pengaduan tersebut, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirrkrimsus) Polda Lampung akan melakukan pendalaman dan penyelidikan apakah ada unsur pidana atau tidak.

    Sebelumnya, Tiktokers Bima Yudho Saputro dengan akun @awbimaxreborn dilaporkan advokat Ginda Ansori Wayka ke Mapolda Lampung pasca video bernarasi “Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju” booming.

    “Kami meminta Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika untuk menindak akun TikTok Awbimax Reborn karena dalam videonya yang diunggah dalam akun TikTok telah menyudutkan Provinsi Lampung,” ujarnya, dikutip dari Tribunlampung.

    Advokat cukup ternama di Lampung itu menganggap apa yang disampaikan Bima dapat memperburuk citra dan menyudutkan Provinsi Lampung. Sebagai putra daerah, Ginda merasa keberatan terhadap video yang diunggah Bima. Dia menilai, narasi yang dibangun oleh Bima tidak mendasar dan tanpa riset terlebih dahulu. (Red)

  • Menkominfo Batasi ‘Forward’ Whatsapp Agar Konten Hoaks Tidak Viral

    Menkominfo Batasi ‘Forward’ Whatsapp Agar Konten Hoaks Tidak Viral

    Jakarta (SL) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengemukakan, pembatasan pesan terusan atau forward melalui media sosial khususnya WhatsApp (WA) yang berlaku mulai Selasa (21/1) siang ini, ditujukan untuk membatasi agar konten negatif terutama hoaks tidak menjadi viral. “Saya sendiri, sejak September tahun lalu sudah bicara dengan WhatsApp. Juga dengan pemimpin dari lima negara di dunia. Jadi bukan hanya Indonesia, kita membahas bagaimana melakukan pembatasan penyebaran chat ke pengguna lain (limitation number of WhatsApp message share),” kata Rudiantara Rudiantara usai bertemu dengan VP Public Policy & Communications WhatsApp, Victoria Grand, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (21/1) sore.

    Sebagaimana diberitakan sebelumnya, setelah melalui beberapa kali diskusi dengan penyedia platform aplikasi WhatssApp sejak September 2017, Kementerian Kominfo mendapatkan kepastian untuk fitur pembatasan pesan terusan (forward message) pesan maksimal ke lima pengguna lain. “Mulai Senin tanggal 21 Januari siang waktu Los Angeles atau 22 Januari Waktu Indonesia Barat, WhatsApp akan membatasi forward hanya maksimal lima,” ungkap Rudiantara.

    Menurut Menkominfo, pihak WhatsApp memiliki perhatian yang sama untuk menangkal penyebaran berita hoak itu. Sehingga sejak tahun lalu mereka mengembangkan fitur agar bisa membatasi penyebaran pesan yang negative, dan selama dua bulan terakhir, WhatsApp telah melakukan tes versi beta. “Mohon maaf, sebelumnya kami tidak bicara ke teman-teman karena belum tahu hasilnya dan dua bulan terakhir digunakan waktunya untuk melakukan beta test. Sekarang alhamdulillah sudah selesai beta test-nya. Saya sendiri belum coba karena akan berlaku efektif Selasa,” ujar Rudiantara.

    Tidak Menjamin

    Menkominfo Rudiantara menjelaskan modus penyebaran hoaks menggunakan media sosial dan aplikasi pesan instan. “Modus penyebaran hoaks menggunakan media sosial, posting dulu di Facebook (FB), kemudian diviralkan melalui WA. Kemudian akun FB yang posting tadi dihapus. Ini yang kita perhatikan number of virality,” papar Rudiantara.

    Meskipun demikian, Rudiantara mengakui fitur ini tidak bisa menjamin 100% hoaks tidak akan tersebar. “Tugas kita adalah mitigasi risiko. Bagaimana menekan penyebaran, membuat angkanya serendah mungkin,” jelasnya.

    Di awal perbincangan dengan pekerja media, Menteri Rudiantara menyatakan pemerintah sebenarnya tidak akan membatasi pesan terusan. “Forward tidak terbatas boleh untuk konten positif bukan hoaks. Kita support unlimited forward dengan konten positif,” ungkapnya.

    Namun, pembatasan diperlukan karena ditemukan platform aplikasi WhatsApp ternyata digunakan untuk menyebarkan konten hoaks dan konten negatif lainnya.  “Kalau berkaitan dengan konten negatif atau hoaks akan kita batasi,” tandas Rudiantara.

    VP Public Policy & Communications WhatsApp, Victoria Grand menyatakan aplikasi pesan instan WhatsApp disediakan untuk melayani penggunaan one to one.  “Berdasar riset dan diskusi dengan beberapa pemimpin dunia, kami menemukan angka pembatasan lima itu yang paling ideal untuk menghindari penyebaran hoaks,” ungkapnya. (target24jamnews)

  • Jendral Wiranto Klarifikasi Terkait Viralnya Foto Keluarga

    Jendral Wiranto Klarifikasi Terkait Viralnya Foto Keluarga

    Jakarta (SL) – Beberapa tahun yang lalu, di saat anak saya Zainal Nurizky (alm) meninggal dunia pada saat belajar Al Qur’an di Afrika Selatan, ada sebagian orang mengatakan bahwa anak Wiranto menganut Islam radikal, masuk Islam garis keras, kader terorisme dan seterusnya.

    Padahal dengan kesadarannya sendiri dia minta izin untuk keluar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sangat bergengsi itu karena keprihatinan dan kesadarannya melihat perilaku sebagian generasi muda yang tidak lagi memiliki kepribadian yang tepuji.

    Ia mendalami Al Qur’an untuk memantapkan akhlaq dan moralnya sebagai basis pengabdian- nya kedepan sebagai generasi penerus. Lewat dunia maya (internet), dia memilih tempat belajar Al Qur’an yang bebas politik, Pondok Pesantren (Ponpes) Internasional di wilayah Land Asia Afrika Selatan yang khusus untuk memantapkan pemahaman Al Qur’an yang mengedepankan persaudaraan dan kedamaian, bukan sekolah
    teroris. Namun sayang sekali baru satu tahun belajar dari 7 tahun di jalaninya, dia meninggal disana karena sakit, disaat membaca ayat-ayat suci. Maka saat ada orang yang mencibir dan memfitnah, sayapun hanya tertawa, karena memang tidak perlu saya layani.

    Sekarang ini pada saat cucu saya Ahmad Daniyal Al Fatih (alm) meninggal dunia, ibu, ayah dan kakak- kakaknya mengenakan busana muslim yang bercadar, bersorban, banyak masyarakat terkejut, media sosial ramai membincangkan tentang mereka. Ada yang senang dan ada pula yang mencerca dengan prasangka dan cara mereka. Bahkan mencoba menghubung-hubungkan dengan tugas dan jabatan saya sebagai Menko Polhukam.

    Agar anak dan cucu saya dapat menghadap Allah yang Maha Kasih dengan tenang, maka tidak ada salahnya kalau saya menjelaskan tentang keluarga saya dan prinsip-prinsip kehidupan yang saya berikan kepada mereka. Saat ini di tahun 2018 sudah genap setengah abad (50 tahun) saya mengabdikan diri saya kepada Ibu Pertiwi, 32 tahun dalam penugasan sebagai militer aktif dan sisanya 18 tahun dalam politik dan pemerintahan.

    Banyak yang telah saya lakukan untuk menjaga keutuhan, kedaulatan dan kehormatan negeri ini. Prestasi, pujian juga fitnah dan cercaan sudah tak terbilang banyaknya, namun tidak menggoyahkan kecintaan saya kepada negeri ini dan keyakinan saya tentang ideologi negara Pancasila, Saptamarga yang telah merasuk dalam jiwaraga saya.

    Dengan modal itu saya ajari mereka untuk merasa memiliki, mencintai, membela negeri ini dimanapun posisi mereka, apapun pekerjaan mereka karena disinilah kita dilahirkan, dibesarkan, dididik, mendapatkan kehidupan bahkan tempat peristirahatan yang terakhir. “Jangan campur adukkan agama dengan idiologi negara, jangan jual agama untuk kepentingan politik dan jangan jual agama untuk mencari keuntungan nansial. Dalami agama untuk bekal di akherat dan memberikan kebaikan bagi sesama, bangsa dan negara, Kamu boleh kenakan baju apa saja, selama kamu merasa nyaman tetapi yang penting janganlah penampilanmu hanya untuk pamer tentang ke- Islaman mu, karena kedalaman agamamu bukan diukur dari pakaianmu atau penampilanmu, tetapi akhlak dan perilakumulah yang lebih utama”.

    Saya memberikan kebebasan kepada keluarga saya untuk menjadi apa saja dan melakukan apa saja sepanjang tidak keluar dari rambu-rambu kehidupan yang telah saya pesankan kepada mereka itu. Saya selalu menekankan kepada mereka untuk berusaha memberikan kebaikan kepada negeri ini dan bukan malah merepotkan negeri ini.

    Saya beruntung pernah dipercaya menjadi Panglima ABRI/TNI tetapi tak seorangpun anak atau menantu saya mengikuti jejak saya sebagai militer, atau menjadi rekanan untuk pengadaan Alutsista. Saya mendirikan partai Hanura, namun tak seorangpun dari keluarga saya menjadi pengurus partai.

    Saya memang meminta dengan sungguh-sungguh kepada mereka untuk jangan sekali-kali memanfaat jabatan saya untuk kepentingan pribadi. Saya bersyukur sampai detik ini kami sekeluarga masih dapat mempertahankan komitmen itu.

    Terimakasih kepada siapa saja di saat cucu saya Ahmad Daniyal Al Fatih (alm) meninggal dunia, telah memberikan atensi dan doanya. Semoga semua itu akan menjadi bekal yang menerangi jalan baginya untuk menghadap
    Tuhan Yang Maha Kasih, Amiin. (reportaseaceh)

  • Viral Video Mesum Pelajar di Labuhan Batu

    Viral Video Mesum Pelajar di Labuhan Batu

    Rantau Prapat (SL)-Warga Labuhanbatu dihebohkan atas viralnya video mesum dua pelajar di Rantauprapat yang beredar luas di media sosial sejak Kamis hingga Jumat (9/11). Video mesum itu diperankan pria berinisial I (17) dan SH (15). Video tersebut berdurasi 28 detik. Berlokasi di dalam rumah, dan diduga diunggah langsung oleh pelaku yang masih berstatus pelajar (SMP) melalui akunnya.

    Video tersebut diunggah melalui akun pelaku SH yang diketahui masih berusia 15 tahun. Sementara lelaki bersama pelaku berinisial I (17), masih duduk dibangku SMA swasta di Kota Rantauprapat. Aksi ini sedikitnya dilihat oleh puluhan ribu orang yang menggunakan jejaring sosial Facebook, bahkan video tersebut dibagikan lima ribuan orang dan menjadi viral di jejaring media sosial.

    Tak sedikit orang yang membuly dan menghujat aksi pelaku yang masih berstatus pelajar ini. Namun, pihak sekolah memastikan laki-laki yang ada dalam video itu, sebelumnya tercatat sebagai salah satu siswa SMA B (nama samaran, red), tetapi sudah dipecat.

    Kepala Sekolah SMA B, S Siregar membenarkan bahwa laki-laki dalam video tidak pantas itu berinisial I (17). Dia sebelumnya tercatat sebagai siswa kelas dua IPS 1. Namun dipecat dari sekolah. “I ini memang benar sekolah di SMA B. Tapi, dua minggu yang lalu dia sudah di-DO dari sekolah karena dia terlibat kasus perkelahian,” kata S Siregar saat dihubungi melalui selulernya, Jumat (9/11).

    S Siregar menyayangkan aksi pelajar yang direkam dalam video dan akhirnya viral di media sosial. Dia menilai perbuatan ini telah mencoreng nama baik keluarga dan sekolah. “Ini sudah merupakan perbuatan atau kasus amoral yang bisa membuat malu nama baik keluarga dan nama baik sekolah,” katanya.

    Sementara, SH (15) yang berperan sebagai wanita dalam video tersebut juga telah dikeluarkan oleh pihak sekolah. “Informasi yang kami terima dari Kepala Sekolah bersangkutan (SH, red), katanya si SH sudah dikeluarkan dari sekolah,” kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Drs H Darajat Siregar MPd.

    Darajat juga mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah agar dapat menjaga ahklak anak-anak muridnya. “Kami juga telah mengimbau para kepala MTS agar medidik dan menjaga ahklak murid-muridnya,” sebutnya.

    Informasi dihimpun, video adegan yang tidak pantas dilakukan kedua pelajar itu di-posting di akun Facebook SH (15). Hingga Jumat (9/11), video mesum itu masih viral di media sosial. Lebih dari satu juta penonton menyaksikan tayangan video tersebut. Para netizen menyayangkan perbuatan kedua pelajar yang dinilai tidak pantas.

    Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang belum berhasil dikonfirmasi terkait hal tersebut. Saat dicoba dihubungi kembali ke nomor selulernya, yang bersangkutan belum menjawab. (net)