Tanjungbalai (SL) – Ratusan tenaga perawat/bidan sukarela maupun magang yang tergabung dalam Forum Tenaga Kesehatan (FTK) Kota Tanjungbalai melakukan aksi demo untuk mengadukan nasib mereka ke kantor Walikota Tidak, Jum’at (23/11/2018).
Sebanyak 257 perawat/bidan yang tergabung dari RSUD dan Puskesmas/Pustu se-Kota Tanjungbalai untuk mendesak Walikota Tanjungbalai memperhatikan dan mengambil kebijakan terhadap nasib tenaga medis khususnya tenaga TKS-magang yang bekerja di RSUD Tengku Mansyur dan seluruh puskesmas/pustu se-Kota Tanjungbalai.
Pantauan wartawan dilapangan, ratusan perawat/bidan TKS dan magang ini terlihat semangat melakukan aksi unjuk rasa sambil sembari memegang berbagai macam spanduk karton tuntutan mereka long march dari lapangan Pasir menuju Pemkot Tanjungbalai menggunakan mobil Pick-up dan ratusan sepeda motor, saat berada didepan kantor Walikota Tanjungbalai sambil lantang mereka teriakan untuk berikan keadilan kepada mereka. “Pak wali beri kami keadilan, beri Kkmi gaji per bulannya?Perjuangkan nasib kami. Kuliah kami mahal, gaji kami nihil”.
Dan berbagai macam poster dan spanduk sikap kekecewaan rintihan hati bagi perawat/Bidan TKS-Magang turut dituliskan.
Ketua Forum Tenaga Kesehatan (FTK) Kota Tanjungbalai, Dholly Firmansyah Marpaung, didampingi kawan-kawan seprofesinya mengatakan kedatangan ratusan perawat ini untuk meminta kejelasan serta keadilan dari Pemerintah Kota Tanjungbalai dibawah pimpinan bapak walikota termuda se-Indonesia, H.M Syahrial SH MH. “Selama ini kami tidak pernah dapatkan dari pemkot Tanjungbalai, tuntutan ini dengan tidak adanya gaji/upah perbulan nya terhadap nasib tenaga medis di Tanjungbalai yang diterima selama lebih lamanya bertahun tahun bahkan sampai 13 tahun kunjung lamanya sampai dengan sekarang. Kami tidak menerima gaji /bulan nya dari Pemkot maupun instansi Dinas Kesehatan, RSUD-Puskesmas kami. Saat disembari disambut audiensi kami pun sangat kecewa terhadap pemerintah kota karena kami disuruh menunggu hasil yang tidak tau kapan itu hasilnya”, ujarnya.
“Para perawat/bidan Tenaga Kerja Sukarela–Magang akan terus melakukan aksi unjuk rasa dan ancam menyurati Kantor dinas Kesehatan dan Direktur RSUD untuk aksi untuk “mogok kerja” jika pemerintah Kota Tanjungbalai dalam hal ini tidak dapat menyikapi dan tidak segera merespon tuntutan dari Forum Tenaga Kesehatan (FTK) kota tanjungbalai”, cetus Dholly.
Ditambahkan, Ahmad Zunaedy (perawat RSUD) juga mempertanyakan nasib mereka, kenapa perawat/bidan TKS di Pemkot Tanjungbalai ini seperti di anak tiri kan, dan tidak mungkin dianggap olek pemerintah tanjungbalai, dan seperti instansi pemerintahan pemko diberikan “Gaji”, bahkan kami untuk aksi unjuk rasa saat ini kami sempat merasa di intimidasi .
Sementara itu, Pemerintah Kota Tanjungbalai, Walikota Tanjungbalai H.M Syahrial SH MH melalui Asisten I dari pemerintahan Nurmalini Marpaung, staff ahli hukum dan pemerintahan fatwa nur, staff ahli instansi dan kemasyarakatan, ahnadiah, kaban kesbang, kadis kesehatan, direktur RSUD, Kasatpol PP, serta Kasat Intelkam Polres Tanjungbalai, perwakilan dari kapolres Tanjungbalai turut menyambut audiensi dari para medis dari TKS-Magang Baik dari RSUD/Puskesmas-Pustu sekota Tanjungbalai yang akan beraudiensi dengan pemerintah Kota Tanjungbalai dengan tuntutan beberapa poin yang akan para medis harapkan dari pemerintah kota tanjungbalai.
“Pemerintah Kota tanjungbalai dalam saat ini, sangat mengapresiasi dan penghargaan bahwa kita melihat tadi saat audiensi disebutkan ada yang bertugas mengabdikan diri sampai dengan bertahun-tahun hingga 13 tahun yang sangat luar biasa mengabdi didunia medis,walaupun selama itu tidak pernah menanyakan gaji, terkait memohon dan meminta keadilan terkait gaji,dan diberikan kepastian nasib TKS/Magang Perawat-Bidan , ke empat poin ini akan kita sepakati dan saat ini kami belum bisa menjawab empat poin ini, kami akan mengadakan pertemuan terlebih dahulu dengan dinas terkait baik dari Dinas Kesehatan, Direktur RSUD, BKD, serta Bagian Keuangan dan bagian Hukum, yang nanti nya kami perlu bicarakan karena ini mengaitkan dengan peraturan. Kedepannya kita tidak bisa langsung ambil sikapi ke empat poin ini,saya kan sebelumnya juga belum mengetahui ini kan, baru kali ini kami dengar dari para medis, Bapak/ ibu adik adik sekalian dengan ini kami mohon waktu untuk membicarakan ini ,insyallah apabila mendapatkan hasil melalui kepala Dinas kesehatan Tanjungbalai akan kami sampaikan dan ini merupakan menjadi Rapat Urusan Bersama untuk mendapatkan jalan keluarnya nanti kami akan komunikasi kembali dengan walikota Tanjungbalai.(SAUFI).