Tag: Warga

  • Warga Tolak Exit Tol Depan Itera Lampung

    Warga Tolak Exit Tol Depan Itera Lampung

    Bandarlampung (SL)-Sepekan lagi akan diresmikan Presiden Jokowi, jalan keluar tol depan Kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera) ternyata masih menyisakan masalah. Warga menolak exit tol tersebut. Pihak kontraktor minta Pemprov Lampung segera menyelesaikannya.

    Pembangunan exit tol tersebut merupakan permintaan Pemprov Lampung.  Pihaknya, PT Hutama Karya (HK), hanya bertugas membangunnya saja. Persoalan dengan warga, ranahnya Pemprov Lampung.

    Hal itu dijelaskan Slamet Sudrajat, pimpinan Proyek Luas I dan II Pembangunan JTTS Bakauheni-Kotabaru PT HK.  Untuk itu, dia meminta Pemprov Lampung selesaikan dulu dengan berkoordinasi dengan masyarakat agar pembangunan bisa berjalan. ”Itu jalan dan lahan milik Pemprov Lampung,” katanya.

    Menurut Ketua Pelaksana JTTS Bakauheni-Terbanggibesar Taufik Hidayat, Sabtu (15/12), tugas pihaknya hanya mengerjakan saja. Masalah di lapangan, urusan Pemprov Lampung, katanya. Masyarakat menolak pembangunan exit tol karena masih ada beberapa tempat usaha. (rml)

  • Langganan Banjir, Warga Sebut Pemkab Lampung Selatan Cuma Janji Manis Bikin Tanggul

    Langganan Banjir, Warga Sebut Pemkab Lampung Selatan Cuma Janji Manis Bikin Tanggul

    Lampung Selatan (SL) – Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) sejak pagi sekitar pukul 07.00 Wib hingga siang ini, Rabu (12/12/2018). Sedikitnya puluhan rumah di Desa Sukabanjar Kecamatan Sidomulyo, puluhan hektar sawah di belakang Kantor Pemkab Lamsel, serta menggenangi Jalan Lintas Sumatera di Desa Rangai Kecamatan Katibung.

    Kasi Trantib Kecamatan Sidomulyo Abadi mengaku sudah meninjau lokasi banjir yang berada di Kecamatan Sidomulyo, sedikitnya 25 rumah yang berada di sekitar sungai Desa Sukabanjar terendam banjir setinggi 60 sampai 70 cm. “Kalau korban jiwa belum ada laporan, kalau rumah yang terendam ya sekitar 25 rumah. Itupun hampir setinggi pinggang orang dewasa,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir.

    Sementara itu, menurut Heri (38) warga Desa Sukabanjar, banjir yang menggenangi perkampunganya sering terjadi. Ini dikarenakan luapan air sungai yang kerap terjadi apabila curah hujan cukup tinggi.”Kalau hujan besar, desa kami sering banjir, karena luapan air dari sungai. Minggu ini saja, sudah dua kali kampung kami terendam banjir,” bebernya.

    Heri juga menjelaskan, banjir yang melanda perkampungan miliknya, dikarenakan tanggul sungai di desanya sangat rendah. Sehingga air yang meluap selalu membanjiri pemukiman warga setempat.”Dulu sudah didata oleh pemkab, tapi sampai saat ini realisasi pembangunan tanggulnya tidak ada. Kami sudah capek dikasih janji manis oleh Pemkab Lamsel, tapi nyatanya kami masih menjadi langganan banjir,” pungkasnya. (rilis.id)

  • Warga Gedung Johor Temukan Bangkai Bayi

    Warga Gedung Johor Temukan Bangkai Bayi

    Medan (SL) – Lagi-lagi pembuangan orok bayi terjadi kembali dan menghebohkan warga, mayat bayi berjenis kelamin Perempuan itu, ditemukan di Pos Jaga Malam Jalan Eka Suka Raya, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Sabtu (24/11/2018) sekitar Pukul 16.00 WIB.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat itu warga sedang duduk-duduk di Pos Kamling dekat lokasi penemuan, kemudian ada 2 orang Pemulung (Tukang botot) yang tidak dikenal lewat dan mengatakan kepada ketiga saksi. “Seperti ada bangkai di Pos Jaga Malam,” ujar Pemulung itu.

    Mendengar perkataan tersebut, ketiga saksi langsung melihat isi plastik berwarna merah yang diletakkan di Pos Jaga Malam (lokasi penemuan), setelah dibuka ternyata isinya mayat bayi. Saat ditemukan ari-ari (plasenta) dari bayi itu masih menempel dan diperkirakan mayat bayi berjenis kelamin Perempuan itu baru saja dilahirkan.

    Selanjutnya, ketiga saksi memberitahu kepada masyarakat dan Kepling dan oleh Kepling Suyadi memberitahukan kejadian tersebut kepada Polsek Deli Tua. Petugas yang mendapatkan laporan tersebut, langsung datang ke tempat pembuangan bayi yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Deli Tua Iptu Idem Sitepu dan Panit Luar, dan melakukan pengamanan dan penyelidikan di lokasi penemuan.

    Setelah mengamankan lokasi dan memasang police line, selanjutnya mayat bayi perempuan tersebut dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara guna penyelidikan. Kapolsek Deli Tua Kompol Bernard Malau saat di konfirmasi menerangkan, bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti penemuan mayat bayi perempuan tersebut. (Lensawarga)

  • Empat Warga Palopo Diserang Ribuan Tawon, Satu Orang Tewas

    Empat Warga Palopo Diserang Ribuan Tawon, Satu Orang Tewas

    Palopo (SL) – Warga Kelurahan Kambo, Kecamatan Mungkajang, Palopo, Sulsel, Minggu (25/11), tewas. Dia bernama Asda ukur 33 tahun. Pria ini tak bisa menyelamatkan diri saat diserang segerombolan tawon alias lebah lantaran kondisinya yang buta atau tuna netra.

    Peristiwa ini bermula sekitar pukul 08.30 Wita, gerombolan tawon tiba-tiba menyerang sekelompok warga yang asik bercengkrama di balai-balai depan rumahnya.

    Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Ardy Yusuf, mengatakan, penghuni rumah yang disengat tawon masing-masing adalah Musir, Asda, Amsar, dan Janis.

    “Yang lain dapat menyelamatkan diri, akan tetapi Asda tidak dapat melarikan diri dikarenakan dirinya adalah seorang tuna netra (buta) sehingga seluruh tawon tersebut menggigitnya hingga meninggal dunia,” bebernya. (fajar)

  • Warga Sambut Gembira Jalan Perumahan Taman Lopang Indah di Hotmix

    Warga Sambut Gembira Jalan Perumahan Taman Lopang Indah di Hotmix

    Banten (SL) – Warga Perumahan Taman Lopang Indah Khususnya RT 05 RT 03 dan RT 02 menyambut gembira dengan di hotmixnya jalan di sekitar perumahan, sebab jalan diperumahan taman lopang indah sudah 25 tahun belum pernah tersentuh pengaspalan dari pemerintah. “Kami pada tahun 2013 pernah mengajukan permintaan hotmix namun gagal, nah ini baru 4 bulan yang lalu kami mengajukan ke dinas Perkim kota serang ya allhamdulilah langsung di respon oleh pemerintah kota serang, saya pribadi dan segenap warga mengucapkan terima kasih kepada kepala dinas perkim dan khususnya untuk bapak walikota dan wakil walikota kota serang,” terang seorang tokoh DKM perumahan Taman Lopang indah Kota serang Banten.

    Senada dengannya Adi warga setempat berharap dengan walikota dan wakil walikota sekarang ini dapat memeratakan infrastruktur di komplek perumahan. “Agar masyarakat kota semuanya merasakan pemerataan infrastruktur kota serang ini, masih banyak jalan disini yang belum tersentuh oleh pemerintah,kami disini selama ini melakukan pengaspalan dengan cara swadaya warga setempat,” ujar Adi.

    Sementara itu, Fikri mewakili direktur Dodi kontraktor pelaksana dari CV Pandega 18 saat di temui di lokasi pekerjaan mengatakan  “penghotmixan ini sepanjang 420 meter, kami hanya melakukan pekerjaan 420 meter dari dinasnya dengan nilai paket pekerjaan 190 jutaan lebih kurangnya”, Dirinya terharu melihat penyambutan warga perumahan taman lopang indah ini, hampir semua warga menyambut baik, ada yang kasih air minum, kopi dan merekapun antusias, ingat jaman dahulu, saat ngebangun desa dimana kalau dahulu kita buka jalan baru, warga ada yang kasih minuman, makanan ala kadarnya inilah yang saya sangat terharu,”ujar fikri.

    Ditambahkan lagi oleh fikri “Saya berpesan agar menjaga jalan ini bersama,jangan di kasih garis kejut atau kebanyakan warga itu tahunya polisi tidur, karena jikalau dibuat polisi tidur jalan akan mengendap air dan pengendara itu banyak ngerem mwndadak yang mengakibatkan jalan berlobang,” kata Fikri di lokasi pekerjaaan.
    Kadis Perkim Kota serang saat di hubungi telpon selulernya tidak aktif. (ahmad suryadi)