Tag: wisata religi

  • Mengenal ‘Al-Qur’an Al-Akbar’ Wisata Religi paling Diminati di Palembang

    Mengenal ‘Al-Qur’an Al-Akbar’ Wisata Religi paling Diminati di Palembang

    Palembang (SL)-Wisata bernuansa muslim menjadi salah satu tujuan utama bagi mereka yang ingin lebih dalam mempelajari ilmu agama dan kecintaan yang tinggi terhadap Islam. Wisata religi yang sangat kental tentang keislaman, salah satunya adalah Al-Qur’an Al-Akbar.

    Al-Qur’an Al-Akbar jadi salah satu wisata religi yang cukup diminati pengunjung. Wisata ini terletak di wilayah Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Al-Qur’an AL- Akbar merupakan Al-Qur’an 30 Juz yang diukir pada 315 kepingan kayu tembesu. Menariknya, kitab suci umat muslim ini memiliki ukuran sangat besar, sehingga tak heran jika pernah dinobatkan sebagai Al-Qur’an terbesar di dunia.

    Bersama Pemandu lokal Al-Akbar, Syarkoni, tim sinarlampung.co mencoba menikmati keindahan dengan menelisuri sejumlah ruangan Al-Qur’an Al-Akbar.

    Pemandu lokal wisata religi Al-Qur’an Al-Akbar, Syarkoni.

    Dikesempatan itu, Syarkoni menunjukkan rumah pribadi sang inisiator Al-Qur’an Al-Akbar dia adalah Hi. Sofwatillah. “Ini merupakan rumah pribadi Ustadz Hi. Sofwatillah. Semua dilakukan sebagai bentuk  cinta beliau terhadap umat lslam. Di sini ada ruang perkenalan, kemudian ruang Juz 16-30, lalu ruang Usaha Kecil Menengah atau UKM dan terakhir ruang juz 1-15,” ujarnya pada sinarlampung.co. Sabtu, 28 Januari 2023.

    Dia menyebut, ruang perkenalan berfungsi memberikan informasi umum mengenai ide Hi Sofwatillah saat pembuatan Al-Qur’an Al-Akbar. Kemudian, tepat di sebelah ruang perkenalan terdapat Al-Qur’an Juz 16-30. “Satu keping kayu Tembesu satu lembar Al-Qur’an. Jadi, dua halaman bolak balik,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, panjang setiap keping kayu tembesu 177 cm, lebar 140 cm, tebal 2,5 dan berat 50 kg. Sehingga untuk mengukir 30 Juz Al-Qur’an memerlukan 40 meter kubik keping kayu Tembesu.

    Selain itu, sentuhan budaya khas Palembang ada di setiap keping kayu. Ornamen indah dan paduan warna dominan cerah. Ornamen indah berupa srikaya, daun pakis dan buga matahari. Paduan warna merah atau merah hati, kuning, dan hitam. Warna merah atau merah hati berarti keberanian. Sedangkan warna kuning menunjukkan kemakmuran dan kejayaan. “Warna hitam artinya tawadhu berserah diri pada Allah SWT,” paparnya.

    Dia membeberkan, bahwa Al-Qur’an Al-Akbar asli hasil ukiran tangan bukan ditempel atau menggunakan program komputer. “Untuk membuktikan huruf diukir atau ditempel dengan cara bila huruf-huruf hijaiyah ditempel maka pada sambungan papan akan tertutup. Tetapi ini terpisah berdasarkan sambungan. Jadi, ini asli ukiran tangan tanpa program komputer atau sinar laser,” tegasnya.

    ruang Usaha Kecil dan Menengah atau UKM secara mandiri merupakan tambahan masukan bagi Bayt Al-Qur’an Al-Akbar. Juga kesempatan bagi pengrajin untuk menjual hasil kerajinannya pada pengunjung. Bangga pada budaya, kalau bukan kita siapa lagi yang akan menghagainya.

    Lebih lanjut menurutnya, ruangan utama merupakan kumpulan Juz 1-15. Ruangan ini merupakan area paling luas dan bangunan pertama dibuat menggunakan dana yang bersumber baik pribadi, infak maupun Sodaqoh dari para pecinta Al-Qur’an.

    “Ruangan ini berada diatas kolam ikan. Koleksi ikan khas Palembang seperti belida, betutu, dan gabus. Beliau (Sofwatillah, red) tidak menyangka begitu antusiasnya umat lslam untuk melihat keindahan Al-Qur’an Al-Akbar,” kata Syarkoni.

    Sementara itu, Daniel Hosra salah seorang wisatawan dari Lampung Selatan mengaku kagum dengan penulis mushaf al Qur’an terbesar di dunia itu. “Khotnya gampang dibaca oleh setiap orang. Niatkan untuk sedekah setiap uang yang dikeluarkan untuk perawatan hasil karya yang sangat baik ini,” tutur Daniel. (Heny)

  • Palembang Punya Wisata Religi Al-Quran Terbesar Berbahan Kayu Tembesu

    Palembang Punya Wisata Religi Al-Quran Terbesar Berbahan Kayu Tembesu

    Palembang (SL)-Bayt Al-Qur’an Al- Akbar merupakan destinasi wisata religi yang ada di Kota Palembang besutan Hi Sofwatillah. Uniknya 30 Juz Al-Quran diukir pada kepingan kayu khas Sumatera Selatan yakni kayu Tembesu. Bayt Al-Qur’an Al-Akbar berada di Jalan  Mohammad Amin, Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan.

    Al-Quran tersebut terdiri dari 315 kepingan raksasa dengan total  630 halaman. Karena ukurannya yang tak biasa itu, Bayt Al-Quran Al-Akbar pernah dinobatkan sebagai Al-Quran ukir terbesar di dunia dan mendapat Piagam Rekor Muri.

    Pemandu lokal wisata religi Bayt Al-Quran Al-Akbar, Syarkoni mengatakan, proses pembuatan 30 Juz Al-Qur’an yang diukir di atas papan atau keping kayu tembesu dimulai sejak tahun 2002-2009.
    “Al-Qur’an ini membutuhkan 315 keping kayu Tembesu,” kata Syarkoni pada sinarlampung, Sabtu, 28 Januari 2023.

    Dikatakan, kayu Tembesu adalah kayu khas Sumatra Selatan dan bisa juga kita temukan di Lampung, Bengkulu, dan Jambi. Kayu ini seperti kayu Jati kalau di Pulau Jawa. Kayu tembesu anti rayap dan anti lapuk juga tidak bubukan serta  bisa bertahan ratusan tahun.

    “Inilah alasan utama Al-Qur’an al Akbar menggunakan keping kayu Tembesu. Biasanya kayu Tembesu dibuat untuk lemari, kursi, meja, daun pintu, daun jendela, serta rumah panggung,” paparnya.

    Dia juga mengungkapkan, Bayt al Qur’an Al-Akbar diresmikan pada 30 Januari 2012 lalu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan 51 anggota Parlemen  lslam. Hal paling berkesan adalah Al-Quran raksasa ini pernah dibaca qori dan qoriah serta penghafal al Qur’an dari 40 negara pada tahun 2013.

    “Selain piagam rekor Muri, Bayt Al-Quran Al-Akbar Juga pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kategori Wisata Religi Halal lndonesia pada tahun 2018,” ucap Syarkoni.

    Dia menceritakan, Hi Sofwatillah mengawali pembuatan al Qur’an Al- Akbar ini dengan menulis surah Al- Fatihah bermodalkan cincin istrinya pada tahun 2001. “Ustadz Sofwatilah adalah seorang mubaligh, guru mengaji serta penjual mpek-mpek dalam kesehariannya. Biaya pembuatan ukiran Al-Qur’an adalah mandiri, artinya merupakan biaya pribadi ustad Sofwatillah,” ujarnya.

    Selain Al-Qur’an terbesar sebagai daya tarik wisata, Bayt Al-Quran Al-Akbar juga tersedia bangunan tiga lantai ini dengan rincian lantai satu merupakan tempat Usaha Kecil Menengah. Di tempat ini, UKM yang menjual beragama ciri khas Palembang, seperti bahan jumputan Palembang dengan motif utama bintik tujuh, kembang janur, bintik lima, bintik sembilan, cuncung (terong), bintang lima dan bintik-bintik.

    “Kalau di Kalimantan disebut Sasirangan, Songket, tanjak, mukena pakaian busana muslim dan lainnya. UKM ini dari pengrajin, kami fasilitasi tempat agar mereka bisa menjual hasil kerajinannnya. Bila pengunjung berbelanja maka belanja sambil beramal karena sebagian disisihkan untuk Bayt al Qur’an Al-Akbar serta pesantren”, jelasnya.

    Kemudian di lantai dua, tempat 30 juz al Qur’an al Akbar. “Dan lantai tiga merupakan kediaman Ustad Sofwatillah”, pungkasnya.

    A.R. Naga putra pengunjung dari Bandar Lampung merasa terkesan dengan pengalaman wisata di Bayt Al-Quran. “Tempatnya bagus, kumpulan juz 1-30. Ukiran huruf yang sangat bagus di atas keping kayu tembesu. Berkunjunglah kemari untuk menyaksikan keindahan Al-Qur’an,” ajaknya. (Heny)

  • Ilham Bintang Menilai Reuni 212 Bisa Jadi Wisata Religius

    Ilham Bintang Menilai Reuni 212 Bisa Jadi Wisata Religius

    Jakarta (SL) – Kegiatan seperti Reuni 212 yang berlangsung sejak dinihari tadi (Minggu, 2/12) dapat diagendakan setahun sekali sebagai wisata religius.

    Menurut catatan panitia, kegiatan ini dihadiri oleh tidak kurang 8 juta orang dari berbagai kota di Indonesia. Perkiraan jumlah peserta ini lebih besar dari aksi dua tahun lalu yang diperkirakan dihadiri “hanya” 7 juta orang.

    Reuni 212 tahun ini adalah untuk memperingati kegiatan dua tahun lalu yang diselenggarakan dalam rangka menuntut proses penegakan hukum atas penistaan Al Quran yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.  Tahun lalu kegiatan seperti ini juga digelar, namun jumlah peserta tidak sampai sebanyak kegiatan hari ini. “Reuni ini bisa jadi wisata religius untuk diagendakan sekali setahun. Dan, mungkin dengan cara itulah investor masuk,” ujar wartawan senior Ilham Bintang.

    Ilham dan beberapa anggota keluarganya menghadiri kegiatan ini dari pagi hari. Ia sempat melaporkan jalannya kegiatan secara live melalui akun Facebook miliknya.  “Investor bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri jutaan orang tumpah di jalan dalam momen sama tapi tanpa kegaduhan. Damai, sejuk, tentram dan khidmat. Rumput pun tak ada yang rusak,” sambung Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini.

    Menurut catatan Ilham, jumlah jamaah haji yang berkumpul di Padang Arafah setiap tahun adalah sekitar 3,5 juta orang kumpul di Arafah. Sementara jumlah peserta Reuni 212 melebihi angka itu. “Yang menarik, makan minum berlimpah di seluruh ruas jalan sekitar Monas. Dari air mineral, teh kotak, sampai juice buah. Makanannya dari donat sampai nasi kebuli. Semua gratis tak habis-habis. Subhanallah,” sambungnya.

    Dia juga mengatakan, dari pengamatannya, suasana lobi hotel-hotel di sekitar Monas persis suasana lobi hotel di Tanah Suci pada musim haji atau umrah.  “Nuansa Islam kental sekali. Sejuk,” demikian Ilham Bintang. (RML)

  • 500 Orang Diberangkat Wisata Religi oleh Pemda Pesawaran

    500 Orang Diberangkat Wisata Religi oleh Pemda Pesawaran

    Pesawaran (SL) –  Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pesawaran memberangkatkan 500 orang untuk wisata religi ke makam Wali Songo. Pelepasan rombongan peziarah tersebut dilakukan di Aula pemda setempat, Jumat (16/11).
    Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan bahwa rencananya rombongan akan mengunjungi makam para waliyullah yang ada di Pulau Jawa.
    “Pada tahun ini kita memberangkatkan peserta ziarah ke makam Wali Songo sebanyak 500 orang yang mewakili dari pengurus dan anggota HMT Kecamatan, Tokoh Agama dan Organisasi Keagamaan se-Kabupaten Pesawaran. Peserta tersebut terdiri dari 220 orang laki-laki dan 280 orang perempuan yang akan diberangkatkan dalam 2 termin, yaitu tanggal 16 dan 26 November 2018, ” kata dia.
    Ziarah Walisongo adalah perjalanan ziarah atau berkunjung dan berdoa di makam sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Nusantara. Lima makam wali berada di wilayah Jawa Timur, tiga makam di antaranya berada di Jawa Tengah, dan satu makam di Jawa Barat. “Insya Allah, pada tahun yang akan datang Pemerintah Kabupaten Pesawaran tetap melanjutkan program tersebut dengan jumlah pesertanya akan lebih banyak, ” ujar dia.
    Dendi juga berharap kepada seluruh peziarah untuk dapat menjaga kesehatan dan kekompakan serta selalu saling bantu membantu. “Pertama, agar terus menjaga kesehatan, mengingat kegiatan ini lebih menekankan pada fisik. Kedua, berniat baik dan bermaksud mendekatkan diri kepada Allah  supaya mendapatkan keridhoanNya. Ketiga, jaga nama baik Kabupaten Pesawaran selama dalam perjalanan, saat pelaksanaan kegiatan, hingga kepulangan nanti, ” harapnya.
    Ditegaskan, selain itu juga tidak kalah penting yaitu mengikuti segala petunjuk dan bimbingan dari ketua rombongan, kurangi hal-hal yang tidak berkenaan dengan ibadah, seperti misalnya belanja berlebihan dan sebagainya. “Jangan lupa doakan para pemimpin dan masyarakat Kabupaten Pesawaran umumnya, semoga dijauhkan dari bencana dan musibah, serta mampu melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Pesawaran, ” tegas dia.
    Untuk diketahui, hadir pada pelepasan tersebut adalah Ketua DPRD Kabupaten Pesawaran M. Nasir, Wakil Bupati Pesawaran Eriawan, Jajaran FORKOPIMDA Kabupaten Pesawaran, Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran Kesumadewangsa serta Kepala Kantor Kemenag Kabuaten  Pesawaran, Para Pejabat Struktural  di lingkungan Pemkab  Pesawaran, Para Camat se-Kabupaten Pesawaran, Para Ketua Ormas Islam Kabupaten Pesawaran. (PelitaNusantara)
  • Arinal Ajak 277 Warga Wisata Religi Ke Jawa Tengah

    Arinal Ajak 277 Warga Wisata Religi Ke Jawa Tengah

    Persiapan berangkat wisata religi
    Bandarlampung (SL)- Bakal Calon Gubernur (Balongub) Arinal Djunaidi memboyong 227 warga, untuk berwisata religi bersama Habib Syech ke Solo, Jawa Tengah, Selasa 17 Oktober 2017.
    Sri (49) warga Natar Lampung Selatan, salah satu peserta wisata religi berharap, jika Arinal Djunaidi dipercaya menjadi Gubernur Lampung periode 2019-2024 agar lebih baik dari gubernur saat ini.
    “Pastinya Pak Arinal harus lebih baik dari gubernur sekarang,” kata Sri di sela pelepasan rombongan Shalawat Rakyat Lampung Arinal Djunaidi bersama Habib Syech di Rumah Kayu Bandarlampung, SELASA (17/10)
    Wanita berjilbab berharap, kelak Arinal Djunaidi bisa memberikan biaya pendidikan yang murah bahkan gratis, infrastuktur jalan, agar bisa mengundang banyak investor dan banyak menciptakan lapangan pekerjaan di Lampung. “Dan yang lebih penting pembangunan di Lampung harus merata,” ucapnya.
    Disinggung apakah sebelumnya pernah melihat atau bertemu langsung Arinal Djunaidi dan apa kesan akan sosok Arinal?.
    “Waktu itu pernah liat Pak Arinal di Natar, saya lupa acara apa. Saya lihat orangnya bagus, kita juga pengen tahu lebih dalam sosok Pak Arinal dari kepribadian, visi dan misi beliau maka saya ikut wisata religi,” katanya. (rls/Jun)