SBY dan YK punya banyak kesamaan. Pertama, persamaan fisik; sama-sama gemuk besar. Kedua, memiliki visi yang sama, utamanya terkait sektor mikro ekonomi dan kesejahteraan rakyat, dan ketiga; sama-sama pendiri Partai Demokrat. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pendiri PD pada level nasional, sedangkan Yusuf Kohar (YK) adalah salah satu pelopor terbentuknya partai berlambang mercy tersebut di Lampung.
Keduanya pernah beberapa kali bertemu, baik di rumah kediaman SBY di Cikeas, Istana Negara, maupun di Lampung. Semasa masih menjadi Presiden, SBY pernah menugaskan YK memimpin Gerakan Indonesia Bersatu (GIB) untuk wilayah Lampung.
Terakhir, YK dan SBY bertemu pada Jumat (11/5/2019) lalu di Hotel Novetel, Bandarlampung. Pertemuan itu dihadiri banyak pelaku usaha, mulai dari pengusaha property, jasa, hingga eksportir.
Sepanjang pertemuan itu, SBY dan Yusuf Kohar menjadi pusat perhatian para pelaku usaha yang memadati ballroom hotel terbesar di Lampung itu. Keduanya saling mengisi dan secara terbuka mengutarakan sejumlah persoalan yang dihadapi dunia usaha dan menyampaikan gagasan yang diharapkan dapat menjadi perhatian pemerintah.
Kalangan dunia usaha yang dimotori Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung, M Yusuf Kohar berharap SBY bisa menjadi penyambung lidah pengusaha untuk menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. Aspirasi itu adalah, pertama masalah pajak, kedua tingginya suku bunga bank, dan terakhir pemerintah harus lebih peduli dengan para pengusaha dalam negeri.
Partai Demokrat itu Rumah Saya
Berikunya, pada Jumat (17/01) lalu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendadak datang ke Lampung. Yusuf Kohar sempat menemuinya, berbincang sebentar, lalu pamit karena harus menghadiri pertemuan dengan warga.
“Bagus itu, silakan Pak Yusuf. Sampaikan salam saya untuk warga,” pesan AHY kepada Yusuf Kohar.
Setelah itu, dalam acara konsolidasi dan sosialiasi pada hari yang sama di Kantor DPD Partai Demokrat Lampung, AHY menggarisbawahi bahwa kader PD Lampung potensial untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Khususnya empat petahana dari Partai Demokrat Lampung: Raden Adipati Surya (Bupati Waykanan), Dendi Ramadhona (Bupati Pesawaran), Zaiful Bokhari (Bupati Lampung Timur), dan M. Yusuf Kohar (Wakil Walikota Bandarlampung).
“Saya kasih pesan ke mereka, yang jelas manfaatkan waktu yang ada untuk membangun mesin partai,” jelas AHY.
Pesan inilah yang sejak pertengahan tahun lalu diperjuangkan Yusuf Kohar. Meski tak diberdayakan walikota, ia tetap berusaha melaksanakan tugas-tugasnya sebagai wakil walikota Bandarlampung dengan baik.
Yusuf Kohar telah membuktikan ketegarannya untuk tidak tunduk terhadap upaya “peminggiran” yang nyata dilakukan eksekutif, bahkan oleh legislatif yang sempat mencoba menjatuhkannya lewat hak angket yang berujung gagal total.
Kini, menjelang Pilkada Bandarlampung, Yusuf Kohar masih aktif membangun hubungan dengan sejumlah partai, termasuk dengan Partai Demokrat yang diharapkan menjadi partai pendukung utama, selain PDIP, Nasdem, PAN, PKS dan PKB.
“Demokrat itu rumah saya, di sana harapan saya, seperti juga diharapkan AHY,” ujar Yusuf Kohar usai menyerahkan berkas pencalonnya ke Pantia Penjaringan Partai Demokrat beberapa hari lalu.(iwa)